Prolog

106 5 2
                                    


Ini semua sebab aku yang bodoh, yang tolol. Kenapa aku di ciptakan tak sempurna sepert teman- teman ku yang lain. Dan kenapa aku harus menjadi sampah masyarakat yang di benci banyak orang.

Delvin dengar semuanya, ia sedari tadi hanya berpura-pura tidur di kamarnya. Semua cacian itu pasti ditujukan untuknya. Pertengkaran itu, tak bisakah aku lenyap dari bumi ini sekarang juga?

Satu pertanyaan yang ada di fikirannya saat ini.

Tak pernahkah ia dicintai? Di sayangi?

Dengan kepala yang penuh pikiran ia memilih untuk kembali tidur.

***

"Gue cuma mau bilang sama lo kalo ini baru awal dan gak akan ada akhirnya kalo lo masih ngelawan"

Gerombolan siswi itu pergi meninggalkan Maysa sendirian. Menuntut ilmu di sekolah yang sembarangan seperti ini memang menyusahkan. Kita mengeluarkan pendapat sedikit kalau ada tidak suka langsung hajar.

Contohnya ya seperti Maysa sekarang ini, ia sekarang menjadi korban ya katakanlah pembullyan. Namun di kamusnya tidak ada kata takut apalagi Cuma karena di gretak dikit doing kayak tadi.

Inget ya ini versi revisi dan bener-bener dari akun aku yang lupa sandinya itu dan bakal di lanjutin disini semoga kalian gak lupa sama cerita ini.

p.s: cerita ini disini hasil revisi bakal lebih rapih dan agak beda.

INI BUKAN COPAST ATAU PLAGIAT EMG BENERAN DARI AKUN GUE YG LUPA SANDINYA.

Thanks.

Bad School BoyWhere stories live. Discover now