Warning (!)
Tekan vote sebelum membaca! Hargai karya author dengan meninggalkan jejak! 👣
Terima Kasih 👍
Derap langkah tergesa bergaung memenuhi langit koridor, menghentak ganas pada marmer tempatnya berpijak. Langkah itu begitu cepat bagai membelah angin, hingga bumi seolah berguncang akibat ulahnya.
Sang oknum alias pelaku ganas menggeram. Kedua saphire itu turut memicing bersama kepalan tangan mengatup lekat, menahan kecamuk yang bersarang di dada.
Sungguh, kali ini David harus membuat perhitungan pada Pak Kepala. Setidaknya membuat si tua itu menarik perintahnya. Bagaimana bisa pria tua yang amat di segani mengambil keputusan segila ini?
Demi apapun, satu Jack saja yang tak bisa berkelahi sudah cukup menjadi beban bagi mereka. Apalagi jika di tambah dengan kehadiran Anne---Wanita manja yang cenderung hedonis, suka merengek, dan sangat membenci kekerasan.
Dari banyaknya teknisi, bagaimana mungkin orang seperti itu masuk dalam misi kelas 'S'? Bisa-bisa wanita itu mati sebelum berperang...
Gigi David tak hentinya menggertak. "Tch."
Apa kepala tua itu sedang konslet, sehingga nekat menurunkan si perengek ke dalam lapang? Atau jangan-jangan... Dia hanya ingin coba-coba seperti dalam kasus sebelumnya?
"Inspektur, tunggu!" seruan lantang itu menggema, membaur bersama beringas yang di hasilkan oleh tumbukan tungkai atasan.
Clue mengambil langkah sepanjang dan secepat mungkin, mengejar David yang kalut di telan pitam. Namun langkah kecil Clue tak berarti banyak menggerus jarak David, sekalipun ia berlari.
"Inspektur!" Clue menyelipkan anak rambut yang mengganggu mata di belakang telinga. Wajah datar itu semakin awas menatap punggung David yang kian menjauh.
"Tinggalkan aku, Sersan, aku harus bicara padanya!" balas David berat tanpa menoleh. Dadanya naik turun, menahan letupan api yang berlakur bersama vibrasi jantung.
"Jangan gegabah, Inspektur. Kau harus tahu siapa yang kau hadapi,"
"Tch, memangnya aku peduli?"
Pria itu memalis geram. Ritme langkah perlahan surut bersama saphire yang terhenti pada suatu objek; pintu ruang Kepala War.
Tanpa membiarkan jeda menjamah waktu, David melepas tendangan, menerjang kasar pintu kayu eksklusif hingga menimbulkan debam. Hal itu tentu saja mengundang geram, khususnya bagi sang penghuni ruang, Hudson Wardon.
Lucious David, pria yang memiliki segudang peforma menakjubkan. Cerdas, kuat dan dapat memimpin dengan baik. Namun di balik itu, dia memiliki nilai sopan yang amat buruk. Yah, kegiatan tadi adalah salah satu contoh dari sekian puluh ribu ulahnya.
"APA YANG KAU LAKUKAN?!" teriak nyaring itu menggema bersama delikan tajam yang membias murka.
Jelas sekali bahwa ia sangat murka atas perilaku David yang tak mengenal sopan santun. Apa dia ingin di pecat? Atau mungkin sudah bosan hidup?
"Seharusnya aku yang bertanya begitu, apa yang kau lakukan? Apa kau benar-benar sudah sinting sehingga menetapkan keputusan gila seperti itu?" ucap David keras, membalas delikan maut Kepala War tanpa gentar.
Dapat di bayangkan betapa kurang ajarnya David yang notabene hanya seorang Inspektur Kepala berkata seperti itu pada seorang Kepala Agen, pimpinannya sendiri.
Terlebih, David sudah mengenal baik konsekuensi yang di hasilkan oleh tindakan itu. Sungguh berat--- amat berat--- bahkan Wardon bisa saja menembak kepala jika dia mau. Namun seperti prinsipnya; David sama sekali tak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Labyrinth [ HIATUS ]
FantasyDC's STORY MOVIE 1 [ Fantasy, Action, Mysteri ] Lucious David, Clue Riddle, Ken Aoki, Clarissa Z. Brick, Finiash Morgan, Jack Turner, Anetta Mc. Tavish. Itulah sederet nama agen yang paling berpengaruh di SSA. Bagaimana jika mereka menerima sebuah...