Bagian ke-5

6 2 0
                                    

"Shil, nyalain lagu dong, dari hape kamu ya?"

Tanpa basa-basi, Sheila melakukan apa yang diperintahkan kekasihnya. Ya, Sheila sekarang sedang bersama Arkan, di dalam mobil entah mau kemana.

"Kok tumben gak lagu kamu?" Arkan berbicara lagi, kali ini sambil menoleh kepada Sheila.

"Aku gak punya lagu." Jawab Sheila, tampak acuh tak acuh dengan jawabannya sendiri.

"Maksud aku, kamu kan sering rekam suara kamu sendiri sambil main gitar. Jadi, kenapa gak lagu kamu aja? Aku lebih suka suara kamu daripada penyanyi aslinya."

Dalam hati Sheila mendecih.

"Males."

Arkan sedikit kaget mendengar nada bicara Shiela sedingin itu padanya. Namun, Arkan hanya mengangguk mengerti. Mungkin Sheila hanya kecapekan, dan tak mau diganggu.

"Kita mau kemana? Aku mau pulang!" Sheila kembali membuka mulut, setelah beberapa lama terdiam dan tak meladani ocehan-ocehan konyol Arkan. Sepulang sekolah tadi, Arkan memang memaksa untuk pulang bersama, dan dia malah membawa Sheila entah kemana. Mereka berdua juga masih mengenakan seragam SMA.

Arkan menoleh, lalu memberhentikan mobilnya, "Kamu kenapa? Kamu kecapekan ya?" Tanya Arkan sambil mengusap rambut Sheila namun dengan segera cewek itu tepis.

"Tadinya aku mau ngajak kamu ke suatu tempat. Tapi kayaknya, kamu lagi gak mood. Kamu kenapa? Cerita sama aku, aku pacar kamu kan?"

Gue pacar lo? Hello, terus cewek yang kemarin di Café siapa? Nenek lo?. Kata itu hanya mampu Sheila lontarkan dalam hati, karna tak mungkin ia mengatakannya sekarang, Sheila juga tak punya banyak bukti untuk mengatakkan Arkan telah menghianatinya.

"Aku cuma perlu pulang Arkan!"

(Not) AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang