Bagian ke-6

3 1 0
                                    

Di hadapan Shiera, Shiela menangis.

"Shey, gue masih nggak nyangka dia ngulangi kesalahannya lagi," Kata Shiela di sela-sela tangisnya, Sheira atau yang akrab disapa Shey hanya mengusap-usap pundak Shiela sambil mengatakan beberapa kata penenang.

Kemarin sore, Sheila mendapatkan bukti yang kuat untuk mengatakan bahwa Arkan menghianatinya. Sheila melihat sendiri video yang ditunjukkan Shey kepadanya. Di video itu, tampak Arkan sedang memberikan sebatang bunga mawar kepada perempuan, yang dilihat Sheila sewaktu di Café. Disana, Arkan sedang memuji cewek itu.

Shey sendiri mendapatkan video itu ketika dirinya sedang berjalan-jalan bersama teman-temannya dan ketika melihat Arkan sedang bersama perempuan, ia langsung menyiapkan handphone.

"G-gue ... b-benci Arkan Shey," Shiela sesenggukan.

"Stt.. lo gak seharusnya kayak gini Shil! Dari kapan tau gue juga udah bilang, ngapain ngasih kesempatan kedua bahkan ketiga ke cowok berengsek kayak Arkan gitu?!"

Perlahan, Sheila menjauhkan kepalanya dari pundak Shey. Sambil mengusap airmatanya, Shiela mengangguk, "Lo bener Shey, gak seharusnya gue nangisin cowok berengsek,"

Shey mengangguk puas, "Nanti lo ngomong sama dia. Bicarain baik-baik, kalo perlu, lo minta putus aja. Gue gak bermaksud jadi PHO di antara hubungan lo sama Arkan ya Shil, gue cuma gak mau ngeliat lo kayak gini, rapuh," Shey menggantungkan kalimatnya, "lagian, udah terbukti kan, cowok yang lo puja-puja itu gak bisa nepatin janjinya."

(Not) AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang