Bagian ke-4

5 2 0
                                    

Sheila tidak dapat mendengar perkataan Arkan dan perempuan antah berantah yang saat ini sedang duduk berdua dengan kekasihnya. Tiga orang yang duduk di samping Sheila berdiri lalu meninggalkan meja tersebut. Baguslah, mungkin jika Sheila duduk di sana, Sheila dapat mendengar perbincangan seru apa yang dibicarakan seorang Arkan.

Dengan gerakan terburu-buru, Sheila memasukkan kembali laptopnya ke tas dan mengambil gelas kopinya untuk berpindah sebelum meja itu ada yang menempati.

Sheila menajamkan telinganya, posisi Arkan sendiri membelakangi Sheila, sehingga Sheila tidak perlu takut untuk ketahuan.

"You look beautiful if you smile, baby."

Sheila semakin menajamkan telinganya.

Terdengar suara tawa khas perempuan, "Terus kalo aku nggak senyum, emang aku jelek?"

Tunggu, ada yang aneh. Jika dua orang manusia berbeda gender namun keduanya adalah teman, mungkin tidak sih jika seorang laki-laki mengatakan 'beautiful' kepada teman perempuannya? Oke oke, mungkin hal itu bisa saja terjadi. Tapi dengan sebutan 'baby'.

Sheila tidak perlu lagi mendengar bahkan melihat Arkan, hal itu sering Sheila alami di berbagai tempat jika dirinya menemui Arkan ketika sedang bersama perempuan.

Sheila beranjak dari tempat duduknya, meninggalkan black cofee miliknya yang masih penuh. Dengan perasaan yang kembali Sheila rasakan, Sheila pergi. Ia tidak menyesal telah menginjakan kaki di sebuah Café yang jauh dari rumah bahkan sekolahnya.

Dan ia tidak salah telah memesan black cofee, meskipun hanya sekali meneguk. Sheila telah merasakan pahitnya meskipun tidak sepahit perasaannya.

(Not) AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang