Sakura baru ingat dengan buku yang tidak sengaja malah diambilnya dari kamar Ryan. " Buku ini bahkan beraksen bunga Jasmine dan Sakura, apa aku memang kembaran Jasmine? Tapi sejak kecil aku bersama keluargaku. Rasanya tidak mungkin. " Sakura menyimpan buku itu di lacinya, ia belum siap membaca isi didalamnya. Tidak ingin berpikir panjang lagi, Sakura segera tidur di kasurnya.
" Hai cantik!! Kenapa belum pulang? " Tanya Ali yang berhenti tepat didepan Sakura yang sedang menunggu bus. Hari ini Sakura absen jadi guru di TK karena harus menyelesaikan tugas mendadak kuliahnya. Terpaksa Sakura memohon pada Carol untuk menggantikannya sehari ini dulu. Suasana hatinya sedang buruk dan mantannya ini tanpa perasaan bersalah malah tersenyum mengejek didepannya. " Kenapa kamu disini? Jangan bilang kamu lagi nunggu bus? " Tebak Ali.
Sakura menghela nafas gusar, " Kalau aku duduk di halte bus ya pasti lah nunggu bus, nggak mungkin aku nunggu pesawat atau helikopter, bukan? " Ujar Sakura ketus.
Ali menaikkan alisnya, " Mobil cantikmu mana? Atau mau aku antar aja? " Tanya Ali.
Sakura menggeleng, " Mobilku disita polisi. "
" Polisi? Memangnya kejahatan apa yang kamu lakukan? Nabrak orang? " Kata Ali sambil menahan tawanya.
" Jangan tertawakan aku. Aku hanya menerobos lampu merah kok. " Kata Sakura jutek.
Ali memarkir mobilnya di area parkir dan duduk disebelah Sakura, " Menerobos lampu merah? Masa sampai sita mobil? " Tanya Ali bingung.
" Selain polisinya lebay, aku juga kehilangan SIM dan KTP. " Keluh Sakura kesal sambil memajukan bibirnya tapi tangan Ali langsung mengusap wajah Sakura yang dibalas tatapan tajam oleh Sakura.
" Wajahmu itu udah jelek jangan ditambah jelek lagi dengan cemberut begitu. " Ejek Ali.
Sakura memutar matanya malas, " Jelek-jelek begini, kamu pernah suka juga kan sama aku." Ejek Sakura balik.
" Sampai sekarang juga aku masih suka kok. " Bathin Ali.
" Itu kan dulu. " Kata Ali berlawanan dengan kata hatinya.
" Terserah kamu deh..mau dulu kek, sekarang kek, kepalaku pusing. " Sakura memijat pelipisnya.
" Kamu udah urus ke kantornya? " Tanya Ali dan dijawab anggukan oleh Sakura.
" Aku udah urus tapi.. "
Flashback, sehari setelah penilangan.
" Mobilmu akan dikembalikan setelah proses pembuatan SIM selesai. " Kata Ryan datar.
" Kapan proses SIM ku selesai? " Tanya Sakura lemas.
" Mungkin tiga bulan lagi. " Jawab Ryan yang saat ini menggantikan posisi temannya sebentar hanya untuk mengurus Sakura.
" Tiga bulan lagi? " Mulut Sakura menganga. " Lama sekali.. aku sudah sangat memerlukan mobilku
" Keluh Sakura.Ryan mengangguk paham dan menatap Sakura lurus, " Makanya jika kamu perlu mobilmu, ikuti aturan lalu lintas bukannya malah menerobos lampu merah. " Kata Ryan sambil menyentil kening lebar milik Sakura.
" Akhh..waktu itu kan aku sedang terburu-buru. " Sakura sambil mengusap keningnya.
" Terserah, pokoknya mobilmu akan kembali tiga bulan lagi, titik tanpa koma. " Kata Ryan penuh penekanan ketika Sakura ingin membantah perkataan nya, Sakura pun akhirnya hanya bisa menggembungkan pipinya kesalnya.
" Pssstt.." Panggil Sakura pada Ryan ketika sebuah ide muncul dalam sekejap di otaknya.
Ryan pun mendekatkan telinganya ke arah Sakura ingin mendengarkan apa yang akan dibisikkan oleh gadis manis di hadapannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lady Sakura
Romance[Squel from story Kiss To The Money] "Bunda!!!" Eeeh..dipanggil bunda oleh seorang gadis kecil berumur 5 tahun,bagaimana tak terkejut. Sakura Jersey,mahasiswi semester akhir,gadis biasa yang harus terbelit cinta dengan Ryan Branch sang duda keren ka...