Dia emang anak baik. Tapi siapa yang tau kelakuan dia di belakang lo?
🔆🔆🔆
Hari-hari berlalu seperti biasanya. Dan hari ini adalah jadwal Nath untuk latihan terakhir karena besok, pertandingan akan dilakukan. Tepat pukul 7 pagi, Nath bersama ketiga temannya serta team basketnya sudah berkumpul di lapangan rumput yang terletak tidak jauh dari lapangan indoor yang biasa mereka pakai. Mereka akan melakukan latihan fisik disini. Latihan fisik memakan waktu 2 jam. 1 Jam untuk berlari, dan sisanya untuk pemanasan dengan trik-trik yang sudah diberikan.
Ketiga teman Nath bersama anak basket yang dipilih sebagai pemain cadangan sedang bermain futsal tidak jauh dari tempat Nath latihan fisik. Masih di satu lapangan yang sama, hanya berjarak sekitar 15 meter.
Setelah latihan fisik, mereka akan kembali ke lapangan indoor untuk melakukan simulasi pertandingan. Anak-anak yang terpilih akan melawan anak-anak yang dipilih menjadi pemain cadangan beserta Dodit, Kenny, dan Rama.
Hari ini, Nath berlatih dengan semangat. Ia tidak jarang memamerkan senyumnya dan ia tidak pelit untik berbicara. Alasannya adalah karena saat ini, Gabi sedang dalam perjalanan menuju Los Angeles untuk bertemu dengan pacar tersayangnya.
🎈🎈🎈
Selesai latihan, Nath bersama ketiga temannya pergi ke Target untuk membeli beberapa barang. Nath berencana membuat surprise kecil-kecilan untuk menyambut kedatangan Gabi.
"Beli balon." ucap Nath membuat Dodit yang sedang mendorong troli menoleh, lalu membelokkan trolinya ke tempat perlengkapan pesta.
Nath mengambil sekantung balon metalic berwarna merah marun, hitam, dan putih. Lalu ia mengambil sekantung balon berbentuk bintang dan hati berwarna putih. Selanjutnya, Nath mengambil sebuah lampu led berbentuk mermaids.
"Apa lagi?" tanya Dodit.
"Udah." jawab Nath lalu meminta Dodit mendirong trolinya ke tempat makanan dan minuman.
"Ambil yang banyak." ucap Nath
"Random?" tanya Kenny dijawab anggukan Nath.
Mereka berpencar ke koridor tempat snack itu, lalu mengambil snack-snack secara acak. Setelah dirasa cukup, mereka berjalan menuju tempat minuman dan mengambil beberapa botol minuman kaleng.
"Beer gak?" tanya Rama.
"Gak. Sehat gue," jawab Dodit membuat ketiga temannya terkekeh.
"Gue gak minum." timpal Nath.
"Lo berdua minum ya?" tanya Dodit penuh selidik.
"Iya. Tapi jarang kok," jawab Rama.
"Yaudah stop dulu minumnya kalo lagi ngumpul," usul Dodit diajwab anggukan Rama dan Kenny.
"Emang Gabi nyampe kapan, Nath?" tanya Dodit.
"Dia berangkat kemaren malem. Paling sampe besok subuh." jawab Nath membuat Dodit mengangguk-anggukkan kepalanya.
Setelah troli itu penuh, mereka berjalan ke kasir untuk membayar belanjaan mereka. Beberapa orang menaruh perhatian mereka kepada snack-snack yang hampir menjulang di troli itu. Membuat keempat anak itu menahan malu.
"Mereka ngeliatin kita kayak apaan aja, anjir.." gumam Kenny.
"Mungkin mereka kira kita mabok kali ya beli makanan segini banyak," timpal Dodit membuat Nath tertawa.
"Sejak kapan lo peduli sama omongan orang?" tanya Nath sarkastik.
"Sejak nasi telah menjadi bubur." jawab Dodit, datar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Happier [COMPLETED ✔]
Historia Corta[Sequel of Complicated] [Highest rank : #2 in Short Story] [Completed Story] "Aku minta maaf.." -Gabriella Aleeza Nindya. "Aku gatau harus bilang apa. Aku terlalu kecewa sama kamu." -Nathanael Gabriel Alexander. ** Awalnya, rencana Gabi pergi ke...