Lo nangisin cewek gue, lo mati.
🚑🚑🚑
Tubuh lemas Nath diangkat dengan tandu dan langsung dibawa ke dalam ambulance yang memang sudah disediakan di depan. Gabi masuk ke ambulance bersama Dodit, sedangkan Kalvin membawa mobilnya sendiri dan Rama serta Kenny membawa mobil Nath.
Nath setengah sadar, namun masih meringis kesakitan. Keringat membasahi tubuhnya, dan darah masih mengalir dari hidungnya. Gabi memegang kepala Nath, membuat Nath membuka matanya.
"Gue minta sama lo, jangan pegang gue." ucap Nath, membuat Gabi tersentak, lalu menjauhkan tangannya dari kepala Nath.
"Mundur 15 senti." ucap Nath lagi membuat Gabi menggeser duduknya agak jauh dari Nath yang terbaring di tandu dengan tisyu yang menyumpal lubang hidung kirinya.
"Gausah ngomong sama gue." ucap Nath lagi, lalu memejamkan matanya.
Gabi terdiam. Ia menatap Nath, lalu setitik air mata turun mengenai pipi mulusnya. Namun dengan cepat, Gabi menghapus air mata itu. Gabi ingat Nath tidak suka jika melihat dirinya nangis. Namun pertanyaannya, apa perasaan itu masih sama?
💉💉💉
Di dalam ruang operasi, Nath memekik kesakitan ketika seorang dokter menyuntik kakinya. Cukup keras hingga teman-temannya di luar dapat mendengarnya. Dokter bilang, Nath harus di operasi untuk memasang pen di kaki dan mengobati tempurung lututnya yang retak. Dan suntikan yang disuntikkan itu adalah obat bius.
Mendengar itu, hati Gabi seperti diiris sekali lagi. Gabi menunduk, lalu menyeka pelupuk matanya yang sudah dipenuhi air dan sebentar lagi akan tumpah. Zefanya yang melihat Gabi sedang menyeka air matanya, menggeleng pelan lalu beranjak mendekati Gabi.
"Kamu kenapa?" tanya Zefanya seraya mengelus bahu Gabi yang bergetar karena menahan tangisnya.
"Aku gabisa denger Nath kesakitan gitu.." balas Gabi.
Zefanya tersenyum tipis, "Kalo hati Nath bisa teriak, teriakan di dalem itu gak seberapa."
Gabi semakin menunduk.
"Kamu tau kan, Gab, kalo Nath itu sayang banget sama kamu? Kamu kenapa gak jujur sama dia dari awal?" tanya Zefanya.
"Aku gabisa, Zef.. Aku belum siap waktu itu.. Kamu ngertiin aku dong.." jawab Gabi menatap Zefnya.
Zefanya menghela nafasnya, "Aku ngerti. Tapi ini udah 4 bulan, dan kamu masih belum siap? Sampai kapan? Sampai anak itu lahir baru kamu siap?" tanya Zefanya.
Gabi menggeleng pelan, lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Sekarang gimana.." lirih Gabi menangis sesegukan.
"Ya tunggu aja sampe Nath mau dengerin kamu," balas Zefanya.
Gabi terdiam, lalu kembali menangis. Gabi tidak tau harus berbuat apa. Yang dia tau adalah, sekarang Nath sudah tidak mau berhubungan dengannya. Sakit? Memang. Namun rasa sakit ini tidak sebanding dengan rasa sakit yang Nath rasakan.
💔💔💔
Mereka menatap Nath yang sedang membuka matanya secara perlahan. Satu jam yang lalu, Nath baru saja selesai menjalankan operasinya dan kini ada gips besar yang membalut kakinya dari paha sampai mata kaki. Tumit kanannya juga di perban.
Nath kembali meringis kesakitan, membuat teman-temannya serta Kalvin dan Zefanya maju mendekati dia. Nath melirik kakinya yang di gips itu, lalu mengerutkan alisnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/112172675-288-k925712.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Happier [COMPLETED ✔]
Historia Corta[Sequel of Complicated] [Highest rank : #2 in Short Story] [Completed Story] "Aku minta maaf.." -Gabriella Aleeza Nindya. "Aku gatau harus bilang apa. Aku terlalu kecewa sama kamu." -Nathanael Gabriel Alexander. ** Awalnya, rencana Gabi pergi ke...