Mentari muncul dari arah timur. Sinarnya melewati celah-celah jendela. Dengan mengenakan piyama biru Klara membuka matanya perlahan-lahan. Rasa kantuk masih berada dipelupuk mata sebab ia terkena penyakit Insomnia semalam.
Pikirannya masih kacau, dan dia berharap apa yang dikatakan nenek tua itu bukanlah kenyataan, dan tidak akan pernah terjadi.
Dengan rambut yang masih terurai Klara melirik jam merah yang terletak di meja belajarnya.
"Jam 9,"
Dengan berat dia melangkahkan kaki, namun sebelum itu dering telepon berbunyi. Klara mengangkat teleponnya dengan feel tidak enak.
"Ya, kenapa Shin?"
Yaps, tepat sekali. Sahabat Klara yang menelepon, yaitu Shinta. Klara mempunyai 5 sahabat Rere, Shinta, Aldan, Tania, dan Ferdi.
"Ra, mending lu cepet kerumah Rere. Gua sama yang lain udah dirumah Rere, cepet Ra."
"Tap.." belum sempat Klara bertanya, Shinta sudah mematikan Teleponnya.
Klara bergegas mandi. Karena selain pergi
ke rumah Rere dia juga harus kuliah nanti. Sift kuliah yang Klara ambil adalah sift malam, bagus setidaknya Klara bisa mengerjakan tugas-tugas kuliah di siang hari.Namun siapa sangka. bukannya mengerjakan tugas, Klara justru akan merasakan 'kehilangan' di hari ini tanpa sepengetahuannya.
"Kenapa gua ngerasa gak enak ya?" Klara menatap cermin yang berada di kamar mandi.
Dia merasakan ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, hatinya sangat berat untuk pergi ke rumah Rere.
Dan dia harap mimpi buruk semalam tentang Rere tidak akan menjadi nyata.
📌
Setelah selesai mandi Klara bergegas untuk pergi ke rumah Rere. Karena perasaannya tidak enak, dari nada bicara Shinta di telepon tadi dia sangat takut.
"Semoga tidak terjadi apa-apa," lirih Klara.
Klara menyalakan mesin mobilnya, dan pergi ke rumah Rere dengan kecepatan yang tinggi.
Handphonenya berdering, pertanda bahwa ada pesan masuk.
Shinta send your massege:
Ra, lu dimana? Cepetan kek!Karena sedang menyetir Klara tidak mau membalas pesan dari Shinta. Hingga Klara tiba di rumah Rere.
Klara memarkirkan mobilnya di depan bagasi rumah Rere. Rumah Rere penuh banyak orang, dan ada polisi juga yang sedang memantau.
Shinta dan Aldan menghampiri Klara yang dipenuhi banyak pertanyaan.
"Rere, bunuh diri Ra." Klara terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Shinta barusan.
"Maksud lu?"
"Dia lompat dari balkon rumahnya," jelas Aldan.
"Rere gak mungkin segila itu, cuma gara-gara patah hati sama Kevin dia gak bakalan lompat atau bahkan ngebunuh dirinya sendiri. Kalian gila ya,"
"Tapi ini buktinya," Aldan memperlihatkan handphone milik Rere yang terhempas saat dia mencoba bunuh diri.
"Sebelum dia bunuh diri, dia baca pesan dari kevin Ra." dalam pesan itu Rere sempat bertengkar dengan Kevin, hingga akhirnya Kevin meminta putus dan berakhirlah hubungan Rere dan Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deja Vu
HorrorPernahkah kau mengalami deja vu dalam hidupmu? Waktu yang serasa berhenti, Pikiran yang sulit untuk membedakan mana nyata dan mimpi. Kau hanya punya dua pilihan, Bertahan dan pada akhirnya akan mati, Atau memilih untuk bunuh diri. Lingkaran iblis ya...