Fangirl's Story

3. Skinship Pertama

Mungkin ada beberapa orang yang berfikiran, kalau jadi Fangirl/Fanboy itu berarti anti sosial. Menjauh dari manusia asli yang bisa langsung pegang, tiap istirahat di pojokan kelas nontonin bias, terus nyebelin.

Siapa yang bilang gitu?

Nyatanya, Maudy sangat bersosialisasi pada sekitarnya. Termasuk dalam gosip-menggosip, Maudy yang paling kuat deh. Bisa dibilang, dia germonya. Gadis yang mengambil jurusan IPS ini, nyatanya banyak berteman dengan anak IPA. Gak kenal siapa-siapa di jurusannya, kecuali temen sekelas.

Ada juga yang bilang, manusia semacamnya gak ngerti apapun tentang dunia cinta-cintaan. Nyatanya, Maudy punya 4 mantan. Walaupun itu pas SMP sih, SMA lagi hiatus pacar-pacaran Nadya-nya.

Meskipun judulnya hiatus, mata Maudy gak berhenti buat menikmati cogan yang ada di depan mata ataupun yang jauh dari negaranya.

Mungkin ada juga manusia sejenisnya yang gak aktif di kegiatan sekolah atau ekskul? Maudy sih enggak. Ekskulnya saja ada 3. Karena suka ngeliatin bias-biasnya, gadis ini jadi suka ikutan joget, yang berakhir lah gadis ini sebagai salah satu anggota dari modern dance di sekolahnya. Maudy juga anggota dari ekskul perfilman dan teather di sekolahnya. Juga bagian dari team Jurnalistik sekolah.

Kurang apalagi sih, Maudy?

Buat para fangirl, kehidupan Maudy mungkin lumayan normal. Tapi buat orang normal atau bahkan fangirl sendiri, hidup Maudy gak ada normal-normalnya.

Dikit-dikit teriak, banting meja, muter-muter kayak gasing di kelas. Buat yang terakhir, bukan omong kosong. Karena kalau lagi bosan, yang Maudy lakuin adalah muterin kelas, nyolek-nyolek temennya yang lagi tidur, atau kadang nari-nari sendiri di pojok kelas.

Hidup Maudy juga gak bakalan seramai ini, kalau gak ada kakak beda setahunnya itu. Yang sifatnya gak jauh beda dari Park Chanyeol kalo di ff. Namanya Jordan, tapi mintanya di panggil Jojo. Suka ngamuk kalo disama-samain sama Jojo yang nyanyi lagu di obok-obok airnya di obok-obok itu.

"Jo, kalo gue ngedeketin cowo gimana?" Maudy menyikut kakaknya yang asik main pees disebelahnya, bertelanjang dada. "Ada cowo tuh, aduhai gantengnya."

"Saran gue, jangan deh kasian."

Dengan kerutan di dahi, Maudy bertanya. "Lah, kenapa?"

Jordan menjawab tanpa menolehkan kepala, "Kalo yang naksir cewe macem lo, tuh cowo pasti hidupnya horror seketika, Dy. Lagian lo naksir cowo jangan gegara ganteng juga. Emang doi mau? Paling langsung ngacir liat lo. Yakin gue."

Bibir Maudy mencebik. Emangnya Maudy separah itu ya? Atau kakaknya aja yang melebih-lebihkan? Maudy cantik gini. Masa Angkasa gak mau? Hehehehehe.

"Gak mungkin. Kemaren aja dia tarik ulur begitu, gue mau modus dianya sok cuek. Gemesin banget gak sih diaaaa"

Jordan mendengus, lalu meletakkan stik peesnya. Berdecak pelan, laki-laki itu meletakkan tangan kanannya dipuncak kepala sang adik.

"Udah deh, Dy. Jangan kebanyakan ngayal. Udah cukup Harry Styles sama Taehyung aja lo milikin, jangan tambah ngayal." celetuk Jordan sendu.

Maudy melotot, menyingkirkan tangan kakaknya dari kepalanya. "Bukan ngayal. Tapi berangan-angan akan hal yang pasti."

Jordan auto berdecak pelan, percuma ngomong sama adiknya kalau masalah beginian. Ada aja balasannya. Apalagi waktu Jordan ngehina kehidupannya dia yang seolah-oleh dikhususkan hanya untuk artis, dia malah sering kena bogeman.