Efek jangka panjang bayi prematur

330 7 0
                                    

1. Perkembangan fisik dan kesehatan

Bayi prematur biasanya lebih kecil daripada bayi yang dilahirkan cukup umur, dan biasanya cenderung tetap lebih kecil daripada teman - teman sebayanya sekalipun sudah mencapai tahap pubertas dimana perkembangan biasanya sangat meningkat. Selama tahun pertama bayi prematur lebih banyak mengalami sakit, dan menderita penyakit yang lebih parah dibandingkan dengan bayi cukup umur. Kencederungan "sakit - sakitan" menetap sampai masa kanak - kanak. Mereka sering mengalami cacat fisik, terutama cacat mata akibat anoxia, yaitu yang umum pada kelahiran bayi prematur.

2. Kelambatan perkembangan

Sampai usia dua atau tiga tahun mereka sering mengalami kelambatan dalam perkembangan dibandingkan dengan bayi yang cukup umur. Misalnya, mereka sering terlambat duduk,  berdiri, dan berbicara.

3. Perilaku sensorik

Bayi prematur sangat peka terhadap semua bentuk suara, terhadap warna dan objek yang bergerak. Karena itu, pada saat bertambah besar ia lebih terganggu daripada bayi cukup umur.

4. Pengendalian motorik

Bayi prematur seringkali janggal dan mempunyai sikap tubuh yang buruk. Sering terjadi cerebral parsy sebagai akibat dari kerusakan otak.

5. Perkembangan bicara

Perkembangan bicara pada bayi prematur lebih lambay daripada bayi yang cukup umur. Ocehan - ocehan bayi bertahan lebih lama dan ia lebih banyak mengalami cacat dalam bicara, terutama bicara gagap. Bayi prematur juga cenderung memiliki kosakata lebih sedikit dan melakukan banyak kesalahan dalam menyusun struktur kalimat.

6. Inteligensi

Sebagai kelompok, anak yang prematur mempunyai nilai IQ yang lebih rendah daripada anak yang dilahirkan dengan cukup unur dan ia mengalami cacat mental yang lebih parah karena luka otak. Nilai tes membaca dan berhitung, cenderung lebih rendah dan kelasnya berada di bawah anak normal.

7. Sosialisasi

Penyesuaian sosial anak prematur cenderung buruk dibandingkan anak yang cukup umur. Keadaan ini berlangsung terus sampai masa remaja dan sebagian disebabkan sikap orang tua yang sangat melindungi. Mereka juga menunjukkan lebih banyak perilaku yang mengundang masalah pada setiap tahap usia.

8. Perilaku emosional

Beberapa anak prematur cenderung bersikap apatis secara emosional, tetapi lebih sering lagi menjadi pemarah, mudah tersinggung, dan bersikap negatif. Kekacauan emosional, sebagaimana sifat - sifat nervous, seperti mudah marah, berang, meledak, dan mengisap jempol, adalah lazim.

9. Perilaku menyimpang

Ketika bayi yang menderita kerusakan otak pada saat dilahirkan bertambah besar, mereka menunjukkan perilaku menyimpang, seperti tak teratur. Kalau kerusakan otak hanya ringan dan bersifat sementara, mereka dapat menunjukkan penyimpangan perilaku yang kurang matang dan mementingkan diri sendiri. Hal ini terutama karena mereka terlampau dilindungi oleh orang tua yang selalu khawatir.

Faktor - Faktor Psikologi PerkembanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang