Takdir Menyakitkan

827 66 16
                                    

"NEJI?"

Ucap Tenten saat ini dan dulu secara bersamaan...

Fiuuuuuuu...... seketika angin yang sangat besar datang memutari Tenten.Tenten hanya memejamkan matanya dan mengepal erat tanganya.

Angin tersebut semakin kencang dan menimbulkan cahaya berwarna pink yang menyala - nyala membentuk garis melengkung - lekung mengikuti angin kencang tersebut.

Syuu...

Makin lama angin tersebut makin memelan.Tenten merasakan ada sesuatu yang menyentuh lembut hidung nya.

Tenten mulai membuka kedua matanya dengan pelan.Ia sangat kaget ketika ia melihat dirinya "lagi" sedang bersama dengan ayahnya di bawah pohon sakura yang sedang berguguran.

"Ayah!" Ucap Tenten kecil.Sang anak yang terlihat polos itu datang ke pelukan ayahnya yang sedang duduk dengan nyaman."Aku ingin bertanya?" Ucap si anak. "Katakanlah",

"Apakah, Seorang pria yang ku cintaiku akan kembali mencintaiku? Apa Ia mau hidup bersama dan menerimaku?"

Ucapnya dengan polos.

Sang ayah agak tertegun dengan pertanyaan anaknya."Semua tergantung apa yang akan kau pilih dan apa yang akan kau lakukan untuk pilihan itu.Akan ada saat dimana kau menyadari apa arti cinta yang sebenarnya sayang."

"LIE"

cih! Pada akhirnya semua sama saja.Tenten tak kuasa membendung cairan yang sedari tadi menghentak kelopak matanya untuk membiarkan butiran kristal itu keluar.

Neji...



Tak akan pernah mencintaiku bukan?

Jrasss!! Mendadak hujan deras datang.Entah dimana ia sekarang,namun tempat yang saat ini ia pijak telah berbeda dari tempat dimana terdapat Ia dan ayahnya dulu.

Tempat ini sangat mengerikan, dengan kastil hitam besar yang terbengkalai sebagai latar dari panorama yang dilihatnya.Beribu - ribu tanaman belukar yang berduri melilit tempat tersebut.

Dingin... Gelap... Sunyi, dan Hampa, Seakan akan tak ada sedikitpun tanda kebahagiaan di tempat ini.Apalagi ditambah hujan deras yang sedari tadi tak mereda sedikitpun.

"Dimana ini?"

Crass! Tenten mulai merasakan adanya benda tajam yang menusuk tubuhnya entah dari neraka mana benda itu berasal.
Sesak, dan sakit...

Tenten merasa sangat tersiksa.
Tempat ini membuat seakan - akan ialah orang yang paling menderita.

"Akh!" darah mulai menyembur keluar dari mulutnya."Apa ini?"

Tidak...

Jangan...

itu sakit...

sangat sakit....


HENTIKAN!!!


Clap! Semua berubah. Tenten membuka matanya dengan ekspresi yang luar biasa kaget.
Detak jantungnya tak beraturan.Mulutnya bergetar.Keringat dingin bercucuran dan nafasnya yang sangat sesak.

"Lupakan! LUPAKAN DIAA!!" Teriak nenek chi yang mulai mengeluarkan air matanya.Tenten hanya bisa menangis meratapi apa yang di hadapinya.
"Pergi! Pergilah dari tempat ini! Lupakan apapun yang telah terjadi di sini maupun di Kota Konoha sialan itu! Carilah kebahagianmu sendiri! Jangan pernah kembali lagi! DENGARKAN DAN IKUTI PERINTAHKU!!"

"APA YANG HARUS KULAKUKAN?!"

Tenten mulai menghentakan suaranya yang serak.

"Mencintai selama 12 tahun dan melupakanya dalam sekejap?
MUNGKINKAH ITU TERJADI?

BAHKAN SAAT AKU SUDAH TAK BERNYAWA AKU TAK AKAN PERNAH BISA MELUPAKANNYA!"

Tangisan mereka semakin menderas.Rasanya dunia seperti berputar - putar dengan lika - liku pada setiap putaranya.

"Tidak, Aku tak akan lari lagi. Ini nasibku dan aku harus menghadapinya.Aku mohon, ikhlaskanlah...

nenek






Jalan apa yang akan kau pilih selanjutnya?

merebut / mengikhlaskan?

huh?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Please Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang