2. Stalk

3.6K 372 28
                                    

Pagi-pagi sekali Jinyoung sudah tiba di kampusnya, dia ada kelas pagi hari ini yang dimulai dari jam 7. Dengan malas dia memasuki kelas, kepala pusing dan mata yang masih mengantuk harus jadi bekalnya hari ini.

Semalam Jinyoung baru tidur setelah diteriaki kakaknya. Itupun dia tidak langsung tidur karena masih memikirkan takdir buruk yang menimpanya juga memikirkan langkah apa yang akan dilaluinya. Bahkan sampai saat ini apa yang Jinyoung pikirkan semalaman tidak berbuahkan hasil sama sekali.

Selama perkuliahan berlangsung Jinyoung sama sekali tidak fokus. Apa yang dosen jelaskan justru menjadi lullaby baginya. Mengantuk sungguh. Beruntung dia tidak tertidur dikelas atau lebih parah lagi dikeluarkan dosen karena kedapatan tidak memperhatikan pelajaran.

Selama dua jam Jinyoung bertahan seperti itu sampai jam untuk mata kuliah itu habis Jinyoung buru-buru keluar untuk cuci muka dan melanjutkan perjalanan ke kantin.

Jinyoung duduk di salah satu bangku kosong, memutuskan untuk stay disana sendiri sambil sarapan karena dia tidak sempat sarapan tadi kebetulan juga dia tidak ada kelas lagi sampai jam 1 nanti. Sendiri, ya karena Jinyoung tidak merasa punya teman lain selain para kutu yang memenangkan dare semalam. Hitung-hitung sambil memikirkan cara mendekati Mark pikirnya.

"aigoo uri jinyoungie hyung mwohae? Sedang apa hyung ku sayang?" Sapaan Youngjae yang menggelegar penuh keceriaan mengembalikan Jinyoung dari pikirannya. Youngjae sendiri sudah duduk manis di depan Jinyoung dengan ramyun di depannya tanpa Jinyoung sadari.

"Siapa yang mengijinkanmu duduk?" tanya Jinyoung sinis.

"uri hyung masih marah eoh?! Hehehe." Younjae masih penuh keceriaan berbanding terbalik dengan Jinyoung yang gloomy.

"ani. Aku hanya sedang tidak mood duduk dengan kutu. Pergi sana." Jawab Jinyoung masih dingin.

"eiyy hyuuungg.. ayolah jangan begini. Yang kemarin kan kau yang salah. Hehehe" Jinyoung menatap Youngjae tajam. "maksudku, kan kau yang menyarankan untuk menaikan levelnya. Kau juga yang mengusulkan tentang hukuman itu."

Jinyoung menghela nafas panjang. "arasso. Lalu kenapa kau disiini?"

"ini jam makan siang, kau pikir aku akan kemana lagi kalau bukan kesini, karena kulihat hyung ku ini sedang sendiri ditambah dengan wajah kusam dan lingkaran hitam dimata aku datang untuk menghibur." Jawab Youngjae lengkap dengan eye smilenya.

""hhh,, justru kau makin membuatku pusing."

"hehehe memangnya kau sedang memikirkan apa hyung?"

"tentu saja yang kemarin. Bagaimana cara mendekati Mark Tuan tanpa dibasmi penggemarnya."

"Ya dekati biasa saja hyung. Kau laki-laki dia juga laki-laki normal kan kalau berteman." Kata Youngjae santai.

"masalahnya choi Youngjae, kau sadarkan aku sulit berteman. Jangankan dengan orang macam Mark Tuan, dengan dua kutu semacam Bambam dan Yugyeom saja aku masih tidak mengerti caranya sampai mereka jadi temanku. Ditambah lagi aku tidak tahu Mark Tuan itu orang seperti apa. Bagaimana kalau aslinya dia itu seorang psikopat?!" terang Jinyoung lemah.

"halah kau berlebihan hyung. Hentikan dramanya dan mulailah bergerak."

"aku harus mulai dari mana? Aku benar tidak tahu apa-apa." Kata Jinyoung lagi tangannya sudah dari tadi mengacak rambutnya frustasi.

"kalau begitu stalk saja dia." Jawab Youngjae enteng sambil menyeruput ramyunnya.

"stalk?"

"eoh. Istilah kerennya jadi stalker."

Sweet LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang