α

151 45 86
                                    

athena's pov

udah tujuh kali gue melirik jam tangan, sekarang pukul tujuh kurang lima dan gue masih di dalam mobil. ini waktu ga bisa diberhentiin apa ya, masa harus tujuh kali juga gue telat?

di pelukan gue mestinya ada luke hemmings, tapi malah buku fisika titipan anak kelas karena lupa untuk nenteng pake kantong plastik agar ga menghalangi indra penglihatan gue.

beruntungnya ketika gue sampe halaman belakang sekolah (tempat murid-murid madol atau merokok diam-diam bagi yang cowo) masih kebuka cui. cuma ada pak karto, tukang kebun andalan sekolah gue. saking baiknya, dia mempersilahkan gue untuk masuk ke sekolah yang udah telat 25 menit ini.

gue pun memasuki lorong dengan bahagia sesekali menyanyikan fake love-nya drake. tapi emang anaknya ceroboh, tali sepatu aja ga inget udah diiket apa belum. alhasil gue ngejerunuk ke depan dan kayaknya sih nabrak seseorang.

"ANJ-," pekik orang di depan gue. kenal betul gue sama suara ini.

the blue-eyed one, the golden one, and the unreachable one: luke fucking hemmings.

gue menahan rasa sakit karena dagu gue yang menggesek ujung buku saat jatuh. "sori-sori, ga sengaja." ini jantung gue udah sport kali ya; kaget, panik, takut, malu jadi satu semua.

luke pasti kesel banget, raut wajahnya ga bisa dibohongin. dia berdiri dari jatuh duduknya dan pergi meninggalkan gue yang masih ribet sama buku-buku yang baunya sebau ketek gue karena gue ketekin mulu.

positive thinking aja lah, mungkin dia pergi gitu aja karena ga mau berantem sama cewe cantik kayak gue di pagi-pagi gini.

"mek, bantuin kek," pinta gue secara bisik-bisik ke michael di tengah pak dirjo menjelaskan tentang kerajaan mataram kuno.

"tinggal minta maaf juga selesai, ribet," katanya sinis sambil mencatat beberapa kesimpulan yang ada di papan tulis.

michael itu temen sebangku gue. dia klepto, segeng sama luke, mabok mulu kerjaannya, tapi kalo ditanya siapa yang paling ambis di kelas, dia jawabannya.

trusted kalo temenan sama michael kayak dia jual minyak bulus, at least sampe dia ngerebut handphone gue dan mengetik serangkaian kata maaf ke kontaknya luke yang udah gue simpen selama setahun lebih di sma.

"MONYET, LU NGETIK APA?!"

tiba-tiba, gue mendengar suara penggaris kayu panjang yang dihentakin ke meja guru. "siapa yang tadi berani ngomong monyet di pelajaran saya?!" tanyanya galak menginterupsi satu kelas. dan semua pandangan tertuju ke gue.

"baru tadi bapak yang ngomong."

hellow, semwa di sini ada sasa!!1!

ini cerita baru gue looh yg insyaAllah ttp gue lanjutin & gabakal diunpub tp tolong VOMMENTSNYAAA OK BIAR LANCAR JAYA.

oiya, bagi yg hr ini puasa selamat menunaikan semoga kuat sampe bsk 😊

admiring lukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang