Bab 18

2.6K 157 22
                                    

"Bangun Naruto!" Seru Kushina sembari membuka tirai dikamar Naruto agar sinar matahari dapat masuk dengan leluasa

"Aduh, ini masih sangat pagi Kaachan!" Gerutu Naruto kemudian menarik selimut menutupi wajahnya

"Bangun pemalas!" Seru Kushina dan menarik selimut Naruto

Naruto menggerutu kemudian duduk dipinggir tempat tidur dengan perasaan kesal, Kushina meliriknya sejenak kemudian keluar dari kamar Naruto. Naruto pun mendecih pelan dan berjalan gontai menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya dan menyikat gigi. 

"Naruto ayo sarapan!" Seru Kushina dari lantai bawah

Naruto menggerutu kemudian berjalan turun kebawah, kebetulan dia juga sudah lapar. Dari tangga, Naruto dapat mencium harumnya masakan Kushina, ah, benar-benar menggugah selera. Tak heran jika Naruto begitu mencintai masakan ibunya. 

"Duduk" Perintah Kushina, Naruto mengerutkan dahinya, entah perasaannya saja atau memang begitu, nada bicara ibunya itu terdengar lebih dingin dari biasanya

"Wah! Seafood!" Seru Naruto ceria dan duduk dibangku yang berhadapan dengan Kushina

"Makanlah" Ujar Kushina dan berjalan menuju mesin cuci

"Kaachan tidak makan?" Tanya Naruto sembari menuangkan nasi kedalam piringnya

Kushina melirik Naruto sejenak kemudian kembali berjalan tanpa menjawab pertanyaan Naruto. Naruto tidak suka diabaikan, dia tahu ada yang salah dengannya sehingga ibunya itu memilih mengabaikannya dan bersikap dingin padanya. Padahal, Kushina biasanya akan memarahinya jika ia bersalah.

"Apa aku ada salah?" Tanya Naruto

Remaja itu memilih menunda sarapannya dan menghampiri Kushina yang sedang memasukkan pakaian kotor kedalam mesin cuci bewarna putih itu. Kushina menatap Naruto dengan tajam kemudian mendaratkan sebuah kepalan keatas kepala Naruto.

"Sakit! Kenapa, sih?" Gerutu Naruto sembari mengelus kepalanya

"Aku bertanya padamu sejak kemarin kenapa Hinata pulang lebih dulu! kau selalu mengalihkan pembicaraan, bagaimana aku tidak marah padamu?!" Seru Kushina marah

Ah benar, Kushina bertanya pada Naruto perihal kepulangan Hinata yang begitu mendadak dan tanpa keikutsertaan Naruto. Tapi Naruto justru mengelak dan mengalihkan pembicaraan Kushina yang pada akhirnya membuat wanita itu kesal dan marah pada tingkah Naruto.

"Walaupun aku menceritakannya, Kaachan tidak akan percaya padaku"

"Aku ibumu, melihat matamu saja aku sudah tahu kau berbohong atau mengatakan yang sebenarnya"

Naruto menghela nafas panjang, dia melirik Kushina dengan ragu. baru saja ia ingin mengatakannya, dering telepon yang nyaring membuat Naruto menghela nafas lega. Kushina pun berjalan cepat untuk mengangkat panggilan itu.

"Halo, dengan kediaman Uzumaki disini"

"Ah, apa anda mengenal pria bernama Minato?"

Kushina mengerutkan dahinya saat suara yang terdengar panik itu menyapa indra pendengarannya, firasatnya tidak enak. Kushina meremas ujung bajunya, Naruto pun berjalan mendekati Kushina, kebingungan melanda Naruto, raut wajah Kushina terlihat tegang.

"Dia suami saya, apa ada sesuatu terjadi padanya?" Tanya Kushina panik

"Begini nyonya, suami anda mengalami kecelakaan saat bertemu kliennya disebuah restoran, saksi mata mengatakan kecelakaan itu adalah sebuah kesengajaan, saya harap anda segera menuju rumah sakit Konoha, saya akan menjelaskannya lebih rinci"

The Hidden HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang