ㅡ Even if there is a crack that can't be seen
We're headed toward each other
Are we taking the long way to find our proper places?
Now, to me
🍃🍃🍃
Kalender di kamar Yuna menunjukkan tanggal 3 Oktober 2016.
Sang pemilik kamar tengah gusar menatap ponselnya. Ia tengah berusaha mencari kabar seseorang.
Yuna baru saja dikejutkan fakta bahwa Seokmin telah pindah. Ia baru saja pulang dari rumah Seokmin, dan malah mendapati rumahnya yang kosong. Tetangganya bahkan tak tahu kemana keluarga Lee pindah, hanya tahu truk pengangkut datang seminggu lalu.
Sejak seminggu yang lalu, Seokmin tidak ada kabar, bahkan satu pesan pun tak mampir di ponsel Yuna. Sosial medianya inaktif. Begitu pula ponselnya. Sudah puluhan kali Yuna menelponnya namun selalu operator yang menjawab. Di kampus pun Yuna tak bertemu dengannya seminggu ini. Ia sempat mendengar dari Eunha bahwa band Seokmin tengah sibuk mempersiapkan lomba, oleh karena itu ia tak mengganggunya.
Gadis itu melirik jam, dan segera berangkat kuliah, walau bayang-bayang kegelisahan masih terlihat jelas di wajahnya.
🍃🍃🍃
"Apa? Lee Seokmin dari jurusan Komunikasi sudah mengundurkan diri?"
Anggukan Mingyu menjawab pertanyaan Yuna. Seketika lutut Yuna lemas, ia sempat meyakini bahwa Seokmin hanya pindah rumah. Namun nyatanya pemuda itu juga, kemungkinan, pindah universitas.
"Ia juga tidak ikut persiapan lomba, makanya Seungkwan menggantikannya. Sepertinya sudah seminggu lebih." tambah Jisoo atau yang lebih dikenal sebagai Joshua.
Gadis itu menghela napas, mencoba menahan tangis. Ia meraih ponsel -entah milik siapa yang jelas milik anak band di ruangan itu- dan menekan beberapa nomor.
"Yaa itu ponselku! Kau apakan Choi Yuna?"
Tak berselang lama ponsel Yuna berdering dan Yuna merejectnya.
"Beritahu aku jika ada kabar tentang Seokmin, Kim Mingyu. Terima kasih sebelumnya." ucap Yuna seraya berjalan keluar studio itu.
Mingyu terpana.
🍃🍃🍃
Gadis bermarga Choi itu tengah menatap lautan biru di depannya. Pantai kecil ini terhubung dengan taman belakang SMA-nya. Tempat bolosnya dengan Seokmin.
Tangannya memegang kue tart kecil dengan lilin berbentuk 20. Yuna menutup mata, mulai mengucap harapannya dalam hati.
"Kalau aku meniup lilin ini, akankah kau akan muncul di depanku, Lee Seokmin?"
Yuna meniup lilin itu dengan pelan, lalu air mata bergulir di pipinya.
"Aku benci ulang tahun tanpamu."
🍃🍃🍃
Dua bulan berlalu. Yuna masih tidak mengetahui keberadaan sahabatnya itu. Sembari menapaki jalanan menuju rumahnya yang dipenuhi salju, Yuna mengecek sosial medianya. Ada beberapa pesan dari Mingyu. Pemuda teman band Seokmin yang akhir-akhir ini dekat dengannya. Seorang Kim Mingyu yang dingin pada orang lain, namun konyol di depan Choi Yuna. Banyak yang mengusulkan agar mereka berpacaran saja, namun hanya ada satu nama yang terpatri di hati seorang Choi Yuna. Nama yang terpatri semenjak mereka menginjak sekolah menengah pertama.
Ia men-scroll timeline dan menemukan sebuah postingan foto baru. Sebuah postingan yang mengagetkannya.
'Pesta natal dengan anak anak Seoul Music baru~🎄🎆'
Jung Yerin, kakak kelasnya yang kuliah di Seoul University, memposting foto pesta natal. Beberapa wajah ia kenal, mayoritas kakak kelasnya dan seangkatan. Ada Taehyung, Jungkook, Soonyoung, Sojung,
dan Lee Seokmin.
🍃🍃🍃
"Jadi Seokmin pindah ke Seoul University?"
"Ya."
"Untuk mengejar Sojung?"
"Sepertinya."
"Ah si brengsek itu," Mingyu meneguk minumannya, lalu menghentakkan gelasnya keras ke meja.
"Dan kau masih mengharapkannya? Hei Choi Yuna bodoh, sudah jelas mereka pacaran. Lihat, mereka duduk berdampingan bukan?"
Yuna mengangguk pelan. Ia melihat sekeliling, memastikan tidak banyak orang di cafe itu.
"Lupakan dia, Choi Yuna." lanjut Mingyu, "Karena ada aku."
Yuna yang tengah menatap lalu lalang orang dari jendela kaca seketika mengalihkan pandangannya. "Kau mabuk ya, Sunbae?"
"Tidak. Aku 100% sadar. Kau yang mabuk, dua bulan ini kau tidak sadar akan perasaanku."
"Sunbaenim.."
"Choi Yuna."
"Kau pasti mabuk, walau kau tidak mabuk tapi seharusnya kau tahu apa jawabanku," Yuna mengirim pesan pada Wonwoo untuk menjemput Mingyu, lalu melanjutkan, "Sunbae aku ada kelas, kau tunggu Wonwoo Sunbae saja. Dia akan menyetir untukmu." Yuna beranjak dari meja. Meninggalkan Mingyu yang termangu. Cintanya bertepuk sebelah tangan.
Dan untuk melampiaskannya, pemuda berambut coklat itu meneguk sojunya dengan kasar.
🍃🍃🍃
Dalam kereta sepulang dari Seoul, Yuna merenung. Ya, dia nekat pergi ke Seoul sendirian. Mengunjungi Seoul University, tempat Seokmin berada. Yuna tak dapat menahan rindunya lagi.
Namun apa yang ia dapat?
Seokmin yang tengah tertawa bahagia dengan Sojung, di gerbang universitas itu. Membuatnya urung melangkah mendekat. Yuna memutuskan untuk pulang.
"Seokmin sudah bahagia dengan Kim Sojung. Aku tidak boleh mengganggunya. Dia mungkin tahu aku menyukainya maka dia.. memutuskan untuk menghilang agar tidak menyakitiku. Ya, begitu." batin Yuna sembari menatap kosong pemandangan di luar kereta.
Dan Yuna memutuskan untuk melupakan Seokmin.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Hear the Wind Sing - dk yuju
Fiksi Penggemar『 Karena dia, adalah musim gugurku. 』 a seventeen x gfriend fanfiction series pt.1 DK x Yuju . School Life, Friendship, Romance . PG-15 . . HEAR THE WIND SING . ©2017 quantxmleap