20

17.6K 2.1K 220
                                    

Hari ini penkluk cinta terakhir update ya! Nanti setelah lebaran aku update lagi. Soalnya aku rada sibuk kalau lebaran. Biasa sibuk beres-beres rumah.

Siapa yang mau buatin cover penakluk cinta? Inbox ya!!!

Selamat membaca!!!

"Mau kemana kamu?" Tanya Davi dengan suara dinginnya.

"Mau pulang!" Ucap Puri menahan sesak didadanya.

"Kemari!" Perintah Davi.

Davi menatap Puri dengan kesal. Karena Puri tidak melangkahkan kakinya. Davi berdiri dan melangkahkan kakinya mendekati Puri. Ia  menarik Puri dan membawanya duduk disampingnya. Vika melihat tangan Davi yang masih memegang tangan Puri membuat kemarahannya memuncak.

"Siapa dia?" Tanya Vika.

Davi tidak menjawab pertanyaan Vika "kamu bawain Kakak apa?" Tanya Davi lembut dan tidak ada kemarahan seperti tadi.

"Makanan kesukaan Kakak!" Ucap Puri membuka bungkus makanan yang dibelinya tadi.

Davi mengambil bungkus makanan itu dan memakannya dengan lahap. Vika melempar makanan yang ia bawa hingga piring  itu  mengenai wajah Puri  dan membuat Davi menegang.

"Apa yang kau lakukan?" Teriak Davi berdiri dan mencengkaram pergelangan tangan Vika.

Wanita cantik itu terkejut dengan perlakuan kasar Davi. Ia tidak menyangka Davi akan mencengkram tangannya sekasar ini.  "Jangan pernah menyakiti dia! Tidak ada satupun orang yang boleh menyakitinya!" Ucap Davi dingin.

Vika menelan ludahnya, ia menatap Davi dengan mata yang berkaca-kaca "aku mencintaimu dari dulu Davi. Kenapa kamu tidak pernah melihatku sedikitpun. Kemarin Azizah dan sekarang dia!" Tunjuk Vika kearah Puri yang sedang memegang pelipisnya.

Azizah merupakan Wanita yang menyukai Davi. Davi terpaksa berbohong kepada media dengan mengatakan jika ia memiliki hubungan dengan Azizah (baca: ketika Mita jatuh hati).

"Pergi kau! Aku sudah cukup bersabar dengan sikapmu yang mengatakan kepada media jika aku kekasihmu" Davi menatap Vika tajam.

"Hiks...hiks...tapi kenapa kamu tidak mengkonfirmasinya kalau kamu keberatan dengan berita itu!" Lirih Vika.

"Tanyakan kepada kakakmu apa yang telah ia lakukan padaku!" Ucap Davi dingin.

"Kak Tian? Dia kenapa?" Tanya Vika bingung.

"Keluar sekarang juga, atau aku akan memanggil satpam untuk mengusirmu!" Davi mencengkram kedua tanganya.

"Apa wanita itu, yang disukai ibumu? Dia wanita yang kau cintai Davi? Dia yang membuatmu membantalkan pertemuan kita waktu itu?" Tanya Vika menatap Davi sendu.

Davi menghembuskan napasnya "aku pernah bilang padamu aku tidak akan pernah menyukaimu dan lebih baik kau menjauh dariku!" Ucap Davi.

Vika mengambil tasnya "aku tidak akan menyerah semudah itu Davi!" Teriak Vika  segera pergi dari ruangan Davi.

Davi menarik Puri agar jarak mereka semakin dekat. Ia melepaskan tangan Puri dan terkejut saat melihat darah di pelipis Puri yang terus mengalir.

"Dasar berengsek!" Teriak Davi dan segera mengambil kunci mobilnya lalu menarik tangan Puri

"Aku tidak apa-apa Kak!" Ucap Puri.

"Tidak apa-apa katamu hah?" Teriak Davi.

"Hiks...hiks...Kak Dai jahat" Puri tadinya tidak menangis karena rasa perih yang ia rasakan,  tapi  mendengar teriakan Davi membuatnya takut.

Penakluk Cinta (tersedia Di Google Playstore) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang