Part 8 How...

1.5K 77 0
                                    


Olivia berjalan di sebuah kawasan rumah agam yg sgt besar. Dia tidak pasti kenapa dia berada di sana. Dia berjalan dan berjalan tanpa henti sehingga dia sendiri sudah berada dlm rumah itu. Dia meihat rumah itu, sungguh cantik, dia menaiki tangga menuju ke tingkat ats rumah mewah itu. Sampai di ats, sebuah bilik menarik perhatiannya. Dilihat seorang gadis dlm baju putih yg panjang berjalan ke arahnya.

“!@#$%^&*!@#$%!@#$%. I’m sorry….”dibilang perempuan itu.

Olivia tidak dpt menangkap apa yg disebut itu. Bru ja dia mau membuka mulut menjawab. Dunia seperti berpusing2 dan semua image dilihatnya seperti ditelan satu lohong bulat.

Tiba2 dunia itu menjadi gelap.

“Olivia!!”bahu dia terasa digoyang. Dia membuka mata perlahan. Tercungap cungap dia bangun.

“kau kenapa?? Berpeluh aku tgok…kita dh sampai…”Olivia memandang Mayn yg sdh keanehan melihat dia. Perlahan Olivia mengangguk.

“Take care, risau aku tgok kau. Bye!”Mayn senyum segaris memandang Olivia sebelum dia bertolak pulang.

“Olivia…”sdh tercegat si Calvin memandang ke arah dia.

“Calvin…”dia berlari mendapatkan Calvin. Terus dipeluk si Calvin. Calvin mengusap belakang Olivia. Kenapa dgn dia ni, fikir Calvin.

“Masuklaa jom…”Calvin menarik Olivia masuk ke dalam.

*Background music-PUNCH when my loneliness calls you*

Sampai ja di dalam, Olivia membaringkan kepala di riba Calvin. Calvin tunduk dan memandang wajah Olivia, mereka bertentangan mata.

“Why??”tanya Calvin sambil dia membelai rambut si Olivia. Olivia meletakkan tangan di dada Calvin.

“What do you feel…about us..”tanya Olivia. Dia memandang mata Calvin. Calvin merasa pelik dgn pertanyaan Olivia, dia sedaya upaya menunjukkan senyum pada si buah hati, walaupun ada sesuatu yg yg mengganggu fikiran dia.

“Why do you ask hmm…, you know mine will never change…From the beginning until now…”Calvin tnduk ke bawah dan mengucup lembut dahi Olivia.

“Nothing…”Olivia menjalankan telunjuk jarinya di wajah Calvin. Dr mata dia turun ke hidung, ke mulut itu dan pipi. Dia merasa segenap wajah si Calvin. Calvin hanya senyum memandang gelagat Olivia. Dia memegang pergelangan tangan Olivia. Terus di kucup lembut. Jari itu diusap lembut.

Olivia merasa dada dia, kosong. Dia rasa mau menjerit sudah. Ingin sekali dia menyebut I Love You pada Calvin saat ini, tapi itu tak terluah. Dia bangkit dari pembaringan dan duduk di sbelah Calvin. Jari ditekup ke dua wajah Calvin dan diarah menghadap dia. Dia mendekatkan bibir mereka dan akhirnya bibir mereka bersatu. Olivia mengucup lama si Calvin, Calvin tergamam namun dia membalas. That’s the way…I could feel those sparks agai in my heart.

Air mata perlahan mengalir dr kelopak mata Olivia, dia hampa, hati dia masih sama, those empty feelings, dia melepaskan ciuman itu dan Calvin memandang Olivia kehairanan.

“Why are you crying…”Calvin mengesat air mata yg mengalir di pipi si Olivia dgn ibu jari dia.

“I’m sleepy. Let’s sleep. Sleep tight”Olivia bangun dr sebelah Calvin dan melangkah malas menuju bilik tidur dia.

Calvin hanya memandang Olivia pergi. Dia meletakan siku dia di paha sambil kedua tangan dia meraup wajah. Pandangan dilontarkan ke arah karpet merah yg diletakkan di bawah meja. Perlahan air matanya berair. Kepala dipicit2. Dia mendengus geram. Rambut dikusutkan. Dan dia bangun dr sofa dan menuju ke balkoni.

The Love Remains COMPLETED √Where stories live. Discover now