Tugas Terakhir

6 2 0
                                    

Clarissa POV

Hari ini adalah hari terakhir mos. Esok kami semua akan melepas seragam merah putih ini dan di gantikan oleh seragam putih biru kami.
Rasa lega tersirat jelas di wajah siswa siswi Mos.
Karena besok, Semua ini akan berakhir dan mereka akan resmi memakai seragam SMPN Gemilang.

Tugas terakhir kami adalah mencari nomer pendaftaran kami yang di tempel acak di seluruh penjuru sekolah.
Kami harus berlarian kesana kemari untuk mencari kertas nomer yang cocok dengan nomer pendaftaran kami.
Karna barang siapa yang menemukannya melebihi waktu yang di berikan kaka panitia mos, maka akan di berikan hukuman yang masih dirahasiakan apa itu.

Ketika waktu dimulai aku langsung berlari menuju depan ruang kelas mencari nomer ku, tapj tidak ada.
Akhirnya aku berkeliling keseluruh kelas, dengan nafas yang tidak teratur aku terus melangkah kan kaki dengan cepat, karna aku tak mau hari ini dihukum.Sudah cukup melelahkan hukuman yang kemarin kemarin.

Aku sudah mengelilingi seluruh kelas yang ada tapi nomer ku nihil di temukan .
Rasa frustasi sempat hinggap di hatiku tapi cepat cepat ku usir rasa itu, 'ayoo dong riss , ini tugas mos terakhir !! lo harus semangat' gumamku pada diri sendiri.

Ketika aku membalik kan badanku, segera ku berlari ke arah kantin untuk mencari disana 'barang kali nomer ku ada disana'
Disaat yang sama seseorang menabrak ku dari depan,

BRUUKK !!

Tubuh ku terhuyung ke belakang akibat benturan tadi.
Yang menabrak ku pun merasakan hak yang sama seperti yang ku rasakan.
Entah siapa yang salah disini, karna sepertinya kami berdua lah yang salah.
Aku yang tidak melihat kearah belakang saat berbalik badan dan dia yang berlari terlalu kencang tidak melihat kearah depan.
Mataku terbelalak saat. mengetahui siap yang menabrak ku tadi.

AIRLANGGA

Ia sepertinya juga kaget melihat ku.

"Lo ngak papa ?? "Tanyanya .

"Enggak kok ngak papa " sahut ku.

"oh iyah.. lo mau kemana ? kayaknya keburu buru banget "  tanya nya padaku.

"Ohh itu ,, gue mau ke kantin mau cari nomer gue.. Soalnya nomer gue belom ketemu nih " Ucapku.

"Ohh gituh .. Sini mana nomer lo gue bantuin cari." ucapnya menawarkan bantuan.

"Udah ngak usah ,, gue cari sendiri ajah. Lagian emang nomer lo udah ketemu ?? "

"Yakin mau cari sendiri ?? waktunya udah hampir habis loh. Tenang ajah gue udah dapet nomer gue kok. Nih " Sahutnya sambil mengambil kertar nomer nya.

Aku berfikir sejenak, Sepertinya tidak ada salahnya aku menerima bantuannya .

"Oke deh, tapi yakin ngak papa ?? " tanya ku memastikan.

"Iyah ngak papa, Ayo cepetan waktunya lima belas menit lagi nih. " Serunya sambil memegang tanganku kearah kantin.

Aku agak sedikit kualahan mengikuti lagkahnya yang besar dan cepat.Tapi aku bersyukur karena dengan adany dia aku bisa lebih cepat sekarang . Apalagi dengan postur tubuh yang tinggi,, memudah kannya untuk melihat nomer  nomer yang di tempel dari kejauhan.

"Eh.. itu tuh nomer lo. Lo tunggu sini biar gue masuk kekerumunan itu oke?"

Aku hanya bisa menganggukan kepalaku . Tak lama kemudian ia keluar dari kerumunan itu dengan membawa nomer ku.

"Nih .. cek lagi takut salah "

"Alhamdulillah.. akhirnya ketemu juga, ini bener kok nomernya. " ucapku sambil tersenyum lega.

"Syukur deh kalo gituh, gue ikut lega . Eh iyah buruan yuk kumpulin nomernya waktunya tinggal 5 menit lagi nih" ucapnya sambil menggandeng tangan ku menuju lapangan sekolah.

" Nih kak punya gue sama dia dari kelompok 6 " ucapnya santai.
Sedangkan aku masih mengatur nafas ku yang tidak beraturan.
Kaka Panitia Mos itu melihat kearah Airlangga sambil tersenyum senyum sendiri.
Entah apa yang difikirkan nya, yang terpenting sekarang kami sudah mengumpulkannya.

"Nga, Sebagai ucapan terima kasih gue,, Kita ke kantin yuk ! Lu kayanya aus tuh " ucapku sambil tertawa kecil.

Ia pun tertawa sambil menyetujui ide ku.
Kami pun segera melangkahkan kaki kearah kantin.

Far Away Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang