Proximity

24 6 2
                                    

Pagi ini Valerie datang tidak seperti biasanya, atau kepagian.
Yup, Valerie sengaja datang terlalu pagi hanya karna dia penasaran dengan cowo bernama Sean.

"Pagi Pak Rudi" sapa Valerie ketika sampai di gerbang sekolah.
Untuk anak yg datang terlalu pagi akan jauh dari jangkauan Buk Suhandari, tetapi akan disambut Pak Rudi. Pak Rudipun tersenyum "Pagi Valerie."
"Pak, Bapak kenal anak baru di sekolah ini kan?" Tanya Valerie sebelum masuk ke kelas. "Oh iya kenal namanya Sean, memangnya kenapa?" "Ah nggak barang saya ada ketinggalan sama dia", "oh gitu yaudah" jawab Pak Rudi.

"Hmm, tu anak belom datang ya, ke kelas dulu aja deh" batin Valerie. Valeriepun jalan jalan keliling sekolah, karna belom ada sahabatnya yg datang. "Eh itu siapa ya? Kok kaya seumuran gue tapi gak pake seragam sekolah, kalo dari bajunya sih keknya mahasiswa." Ujar Valerie saat melihat seorang laki laki berjalan menuju ruang guru.

Saat ia menyusuri koridor seperti ada yg memanggilnya. Valeriepun menoleh, dan ternyata benar Sean.
"Lo manggil gue?", "kalo lo gak ngerasa dipanggil gak usah noleh", sumpah ni cowok dingin banget gila, perasaan kemarin baik banget. "Oh yauda" jawab gue tentunya sinis dan segera pergi. "Lo tadi nyariin gue" tanya Sean sebelum gue lanjut pergi.

Guepun kaget, tapi semua itu tentunya gue sembunyiin dan semua ini pasti ulah Pak Rudi.
"Ha? Nyariin lo gak salah denger gue, jadi cowo gak usah kegeeran"
"Gue cuma nanya gak usah segitunya, gue denger langsung dari Pak Rudi tadi di gerbang" ujarnya dengan wajah datar yg menjengkelkan.
Tentunya untuk menjawab semua perkataan Sean harus berpikir lebih panjang agar tidak merasa bodoh.

Valeriepun menyerah, Sean memang tidak bisa dibohongi.
"Ok, gue emang nyari lo, tapi itu karna gue mau nanya kenapa lo
Kemarin sok deket sama gue?", "Gue gak sok deket sama lo, gue cuma sekedar minta maaf sama lo, jadi lo jangan salting (salah tingkah)" kali ini jawabannya sedikit menusuk hati Valerie.

Kini wajah Valerie memerah, bukan karna malu tapi marah melihat betapa menyebalkannya cowo ini.
"Woii lo tuh aneh banget sih, kemarin lo minta maaf sama gue sekarang lo bikin gue marah, mau lo tuh apa sih? Lo mau gue keluarin dari sekolah ini ha? Gak usah macem sama gue!" Bentak Valerie. Melihat kemarahan Valerie, Sean kaget dan sedikit tertawa. "Jangan karna lo donatur terbesar sekolah ini jadi seenaknya", "jangan mentang mentang lo anak baru jadi seenaknya" jawab Valerie sedikit mengikuti kalimat Sean.

"Hei!, ini ada apa? Kok kalian ribut sekali sih?" Tanya Buk Marsya selaku guru BK.
"Ini Buk anak baru ini cari masalah sama saya, padahal tadi saya ngomongnya baik baik terus dia tuh dingin banget Buk, padahal kemarin dia baru aja minta maaf sama saya." Ujar Valerie.
"Gue gak dingin, sifat gue emang gitu. Dan lo gak usah bikin omongan" ujarnya pasti membela harga dirinya.

"Ehh kalian ini malah tambah berantem, kalian ikut Ibu ke ruang BK!" Perintah Buk Marsya tegas.
"Ha? Ruang BK? Awas ya lo, ini pertama kalinya gue masuk BK"
Ujar Valerie.
"Masa sih cewe senakal dia baru kali ini masuk BK, oh iya diakan anak donatur sekolah" batin Sean.

"Baiklah Valerie dan Sean karena masalah sudah clear sekarang, karna masih pagi tolong kalian angkat buku-buku ini dan bantu Pak Komar menyusun buku di perpustakaan" ucap Buk Marsya sambil menunjuk meja yg berisikan buku yg menjulang tinggi.

"Loh Buk_"
"Siap, Buk" Sean langsung menarik tangan Valerie, tanpa izin.

"Woi, lo apaan sih lepasin! Sakit" Valeriepun berusaha melepaskan tangan Sean.
"Oke gue bakalan lepasin, tapi lo harus tanggung jawab sesuai kata Buk Marsya tadi",
"Eh, gue gak bilang iya, tapi lo yg tiba tiba ngeiyain aja",
"Udah buruan kan, masih pagi" Sean lagi lagi menarik tanganku menuju perpustakaan.

Dengan terpaksa Valerie pergi menuju perpustakaan.
"Sean lo tolong bantuin gue, ini buku berat banget"
"Oh iya sebentar" Seanpun membantu gue meletakan buku.
"Udah, gue udah selesai ya" guepun langsung beranjak pergi.
"Eh tunggu kita harus lapor buku buku ini ke Pak Komar"
"Busett, apaan lagi coba, gue mau ke kelas"
Untuk ketiga kalinya Sean menarik tangan gue, tapi kali ini lembut dan rasanya seperti digenggam.

"Pak Komar tadi buku buku dari Buk Marsya udah saya letakin di belakang" ujar Sean, dan gue tepat di belakangnya.

"Oh iya makasih, Nama kamu Sean kan?" Tanya Pak Komar, guepun hanya cemberut betapa panjangnya basa-basi mereka.
Seanpun hanya menganggukkan kepalanya.

"Kalian berdua bisa tolong Bapak? Tolong ambilkan 36 buku Fisika di kelas XII F?" Tanya Pak Komar.

Kamipun berpikir sejenak dan saling bertatapan, gue udah ngasih kode ke Sean agar menjawab tidak. Tapi Sean diluar dugaannya dan menjawab ya.

________
Setelah keluar dari perpustakaan Valeriepun mengoceh pada Sean.
"Lo tuh apaansih dari tadi ngeiyain mulu, kalo emang lo bisa nggak usah bawa bawa gue",
"Buk Marsya dan Pak Komar nyuruh kita berdua bukan cuma gue",
"Ya tapi gak gitu_" kali ini Sean menggenggam tangan gue.

Sebelum mencapai koridor kelas XII Valerie melepaskan tangan Sean karna malu.
"Kenapa dilepas?, nanti lo kabur lagi"
"Gak perlu" jawab Valerie singkat dan menundukkan kepalanya
Karna kini wajahnya memerah.
Sean hanya tertawa kecil melihat tingkah Valerie.

Sesampainya di kelas XII F Seanpun mengetuk pintu.
"Permisi, saya mau ambil buku Fisika seluruh murid kelas ini, saya disuruh Pak Komar"
Valerie hanya menunggu diluar kelas. Tak sengaja matanya mendapatkan cowo berseragam kuliah sedang duduk dikursi guru kelas XII F ini. Cowo itu tersenyum manis padanya.

Seketika itu Valerie terbang. "Sumpahhh siapa sih cowo itu?, ganteng banget gila" batin Valerie sambil tersenyum.
Valeriepun membalas senyuman cowo tersebut.

"Eh lo kenapa senyum senyum gitu sih? Masih waras lo?" Tanya Sean saat keluar kelas.
"Woi ditanyain malah bengong, liatin apaan sih?"
"Eh nggak ada"

_______
"Sean, btw lo mau ngambil buku apa gitu di kelas lain?"

"Kenapa? Lo mau berduaan sama cowo ganteng kaya gue?"

"Idihhh najisss guee, pede bangettt loo"

Seanpun hanya tertawa kecil.
Sekarang rasanya Sean menjadi lembut tidak seperti biasanya.
"Kapan ya cuek nya Sean bakalan kambuh lagi?, tapi cowo tadi bikin gue terbangg, omg.." batin Valerie.

________
Kalo ada yg kurang coment aja ya
Jangan lupa vote😉

Ikuti terus kisahnya..

LeaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang