Someone

34 1 0
                                    


"Woii bengongg ajaa pagi pagii, awas ntar kesambet" teriak Raya mengejutkan Valerie.

"Bisa nggak sih lo ngomong santai aja" ujar Valerie malas.
Tampaknya hari ini ia benar benar tidak mood karna kejadian kemarin.

"Duh si eneng, pagi pagi udah PMS aja, kenapa lo cemberut teruss?"

"Udah deh gue mo dikelas aja, lo ke kantin duluan noh nyusul yg lain"

"Eh youdah deh, susah ya ngomong sama orang PMS" ujar Raya cekikikan dan bergegas pergi sebelum Valerie berdiri dan membalasnya.

Tak lama setelah punggung Raya menghilang dari tatapan Valerie datang seseorang mengetuk pintu.

"Permisi" ucap seorang laki laki dan masuk ke kelas.

Valeriepun segera mendongakkan kepalanya.
"Njirr, itu kan Mister yg magang di kelas ini waktu ituu" batin Valerie yg hatinya sedang bedegup kencang.

"Eh maaf tadi Saya kira gak ada orang" ujarnya dengan sopan.

"Ehh gapapa kok Mister santai aja, kalo boleh tau ada apa ya Mister?" Valerie mencoba santai walaupun hatinya tidak.

"Oh gini, tadi Saya mau minta datain nilai Bhs Inggris yg dulu sama ketua kelas kamu, eh ternyata dianya gak ada"

"Eh kalo gitu biar Saya aja Mister, kebetulan Saya lagi senggang"
Ntah apa yg dipikiran Valerie kalimat itu terlontar begitu saja.

"Seriusan? Wajah kamu pucat gitu soalnya"

"Gapapa Mister Saya cuma belom sarapan aja"

"Hm kalo gitu gapapa kan Saya ambil satu jam pelajaran Kamu? Sekalian mau minta izin pelajaran, Kamu abis ini belajar sama siapa?"

"Oh Saya abis ini kayanya belajar sama Buk Suhandari"

"Kalo gitu kamu ikut Saya dulu ke kantor izin dulu, trus kita sarapan bareng ya"

"Ohh ok..oke Mister" ujar gue pastinya gugup karna diajak sarapan bersama.

Ntah apa yg dipikirkan Valerie tapi rencananya berjalan mulus dan bersorak dalam hati.

Merekapun menuju kantor secara beriringan.

"Kamu tunggu diluar aja ya, nanti Saya keluar lagi"

"Ohh siapp Mister"

Setelah menunggu beberapa menit Darrenpun keluar.

"Tadi kata Buk Suhandari boleh, yaudah kita makan dulu aja. Saya juga kebetulan blom sarapan, gapapa kan?" Ujarnya dengan sedikit tertawa.

"Oh iya gapapa kok Mister" Seulas senyum terukir dibibirnya.

"Gimana kalo kita makan diluar ya, ditempat Mbah Yani aja gimana? Dijamin enak dan murah"

"Eh Saya gatau tempatnya Mister"

"Kan sama Saya, tempatnya deket sini kok. Disebelakang sekolah"

"Yaudah ayok"

Merekapun berjalan melewati jalanan yg cukup sejuk, angin semilir sesekali menghempas rambut gelombang Valerie.

Ternyata warung yg disebutkan oleh Darren tepat disebelah pohon sejuk yg cukup besar.

"Wahh kok Saya gak pernah tau tempat ini sih? Disini nyaman banget, sejuk" Valerie memandang seluruh bagian bangunan yg tidak terlalu kecil itu.

"Kamu sih mainnya di mall aja gapernah keliling daerah sini, memang daerah sini cukup sepi tapi tidak mencekam" ujarnya tertawa yg membuat Valerie ikut tertawa.

"Sebenernya ada jalan rahasia deket toko Mang Ujang dibelakang, tapi kalo untuk cewek sih gak enak kan kalo harus manjat, terlebih Saya udah jadi guru magang"

"Emangnya Mister dulu sekolah di SMA Tirta Bangsa?"

"Iya Saya dulu sekolah disini, makanya Saya tau tempat ini. Buk Suhandari dan Buk Maimah dulu itu udah ngajar Saya lho"

"Widih guru killer ternyata udah lama ya, hehehe" Mendengar ucapan Valerie Darrenpun tertawa.

Setelah mereka menghabiskan sarapan masing masing mereka kembali menuju sekolah.

"Hmm tugasnya kamu kerjain di Perpustakaan aja ya?" Sambil menyerahkan beberapa map.

"Oh siap Mister"

Merekapun duduk dibagian tengah Perpus dan bersebelahan.

"Mister yg kolom ini gimana ngisinya?"

"Ohh yg ini, blablabla.."

Valeriepun segera melihat jam untuk memastikan pelajaran Buk Suhan belum selesai.

"Ohh baru jam setengah.." sekilas ia melihat tatapan tajam dari laki laki yg melihat mereka berdua dibalik rak ketiga.

Tentu saja,  Sean.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LeaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang