16

642 23 0
                                    

setelah selesai terkena semprot omelan ibu pemilik apartemen atau biasa dipanggil ibu Ina
Radiva segera kembali kekamarnya karena dia sudah lelah hari ini, ditambah dia merasa agak menyesal karena sudah menampar wajah Enrico

Radiva langsung terbaring diatas kasurnya, meskipun begitu Radiva masih berharap wajah Enrico terbungkus dengan kain seperti orang yang sakit gigi

"tapi guekan udah minta maaf..." lagi lagi Radiva merasa bersalah
"kok gue jdi merasa bersalah gini ya" dan masih merasa bersalah.

sebelum tidur ,seperti biasa Radiva seegra mengganti bajunya dan segera pergi kekamar mandi
sedangkan, Enrico langsung tidur dan bermimpi indah dikasurnya

Pukul 22.00

Radiva masih terjaga dari tidurnya, karena ia merasa bosan hanya tiduran dan tidak bisa bermimpi indah, ia segera bangkit dari tempat tidurnya dan segera mengambil notes bergambar animasi dengan kostum beruang ditambah animasi itu memegang kartu ucapan terima kasih

Radiva menuliskan ucapan terima kasih karena Enrico sudah mau menemaninya sekaligus mengajarkannya tentang rumus rumus yang dia tidak mengerti sama sekali

entah kenapa setelah menulis Radiva langsung mengantuk,tepatnya pukul jam 12 malam
melihat jarum jam sudah menunjukkan tengah malam, Radiva langsung terbaring dikasurnya dan langsung tertidur, entah kenapa kali ini dia langsung tertidur

Paginya ,pukul 5.48

entah kenapa semalam apapun Radiva tidur dia tetap saja terbiasa untuk bangun pagi, apalagi dia sekarang sudah masuks ekolah, bukan liburan lagi dan waktu ujian tinggal 3 hari lagi,Radiva langsung membuka matanya dan bangkit dari tidurnya

ia segera mengambil handuk yang lagi lagi tergeletak ditempat tidurnya, ia juga mengambil seragam sekolahnya agar ia langsung memakai setelah ia selesai mandi.

pukul 06.00 

Radiva keluar dari kamar mandi dengan seragam sekolah lengkapnya.
setelah memastikan tidak ada yang tertinggal, Radiva langsung menguncir rambutnya dan langsung keluar dari kamar apartemennya,setelah itu ia mengunci pintu itu.

setelah dia melirik belum ada tanda tanda dari Enrico yang masih tertidur, ia segera menyelipkan kertas notes tanda terimakasih yang sudah ia tulis tadi malam,setelah itu Radiva segera pergi menuruni tangga dan melihat keatas, matahari sudah mulai muncul dan menyinari wajahnya

----- sesampai disekolahan jam 6.15-----

Radiva belajar dengan serius lagi karena waktunya tinggal sedikit , setidaknya dia bisa mendapatkan nilai yang memuaskan saat kenaikan kelas saat ini,dari pagi sampai malam ia terus menerus mempelajari,pelajaran yang berbeda

seperti biasa sahabatya pasti akan datang dan mengajaknya berbicara meskipun Radiva terfokus dengan bukunya bahkan terkadang tak menghiraukan mereka

Sonya dan Sandra duduk di depan dan sampingnya sambil mengajaknya berbicara

"eh div, gimana kemarin?" tanya Sandra yang duluan pulang sebelum penyelidikan mereka selesai

"biasa aja, knp?" Radiva menjawab dengan judesnya sekaligus bertanya.

"seriuss" tanya Sandra karena penasaran, Sonya juga tidak memberi kabar apapun

"iyaa, biasa biasa aja, dan gue kena semprot sama tante gue " jawab Radiva serius sekalian curhat apa yang terjadi saat itu.

"kenapa? gara gara lo jalan sma Enrico?" Tanya Sonya sambil membelalakkan mata dan sudah menyimpulkan duluan

"bukan, gara gara gue pulang kemaleman" jelas Radiva sekaligus membantah terkaan Sonya

"hayo ngapain berdua sampe pulang malem malem" tanya Sandra sambil menunjuk dan berwajah lenny face

"yee, org kami berdua pergi ke toko buku, jan negatif dulu kali"
jelas Radiva sambil menampar pelan wajah Sandra 

"hehehehe, becandaaa, btw ulangan tinggal 3 hari lagikan?"tanya Sandra sambil tertawa 

"iya, makanya kalian juga belajar biar bisa naik kelas terus sama sama lagi" Radiva menasehati mereka yang masih santai.

mendengarnya membuat Sonya dan Sandra langsung bertatapan karena tak percaya itu adalah Radiva yang mereka kenal.

"iya deh yang rajin" jawab Sonya dan Sandra  sambil tersenyum dan memajukan bibir mereka dan tampak seperti bebek yang berbicara.

------ dengan Enrico pukul 7.30------

kali ini matahari benar benar terang dan memasuki gorden yang menutup jendela di kamar Enrico, sambil bangkit dari tpt tidurnya Enrico langsung memakan roti panggangnya karena dia tidak mau memakan waktu lama hanya untuk memasak sarapan pagi

dan rutinitas biasa ia membaca koran dan duduk di bangku kesayangannya, tiba tiba mata coklatnya mengarah ke bawah pintu kamarnya

badannya yang tinggi langsung berdiri dan mendekati surat itu, lalu Enrico membungkuk untuk mengambil surat, setelah ia ambil itu bukan surat tapi notes putih dengan animasi disudut pinggirnya

"oh bukan surat, notes ternyata" gumam Enrico sambil membolak balik kertas
ternyata ada tulisan di baliknya.

"hm..?" Enrico melihata da tulisan

" makasih ya kak udah mau nemenin ke mall, sampe kena semprot ibu Ina, makasih udah mau nemenin sampe kena tampar, hari ini kakak gaperlu kasih aku obat dan sbg nya, udh aku siapin kok. " dan Radiva lupa mencantumkan namanya dikertas itu

Enrico yang membacanya saja tanpa adanya tanda pengenal seperti inisial R atau namanya sekalian ia sudah tau siapa yang menulis notes itu

"kerjaan si tengil nih, yakin gue" gumam Enrico sambil mengangguk yakin  

Enrico langsung pergi menuju sebuah laci sambil membawa notes itu, dan langsung menyimpannya di tumpukkan notes notes yang sudah di tulis oleh Radiva, ternyata semua notes itu ia simpan di laci . Mulai dari permintaan maaf, ajakan, hingga ucapan terima kasih semua lengkap tanpa lecek dan noda.

setelah itu Enrico langsung memakan sarapannya dan pergi kekamar mandi untuk pergi kuliah, entah kenapa setelah mendapatkan notes dari Radiva ia langsung semangat untuk pergi kekampusnya
 
selesai mandi Enrico langsung membuat balasan di sticky notes dan menempelnya tepat di depan pintu kamar Radiva, setelahnya ia langsung turun tangga dan tersenyum, tidak seperti biasanya, wajahnya pasti seperti orang cuek, sekarang ia lebih banyak tersenyum.

---------- jam 12.24 ----------

Radiva pulang dan langsung menghela nafas karena hari ini ia sudah banyak belajar, dan membahas soal soal yang tidak ia mengerti dengan gurunya saat istirahat, bisa dibilang hari ini Radiva tidakada bermain sama sekali

"ah.. capeknya, tenang... selesai ujian langsung bahagia div.." ucapnya dalam hati

tiba tiba Radiva melihat notes tertempel di pintunya sebelum ia mengeluarkan kunci dari tasnya

"ya, sama sama - En" 

"pesannya singkat amat dah..., tapi yaudahlah yang penting di kasih balasan daripada just read" ucap Radiva dalam hatinya, 

lalu ia ambil notes itu dan menyimpannya di dalam tas lalu membuka pintu kamar apartemennya dan langsung duduk lagi di depan meja belajar, mengeluarkan buku belajarnya lalu kembali terfokus belajar

----------- jam 17.02-----------

Enrico pulang dan langsung penasaran dengan Radiva yang tumben tidak menyambutnya 

"lagi sibuk kali ya..." ucap Enrico,

lalu Enrico mengetuk ngetuk pintu kamar apartemen Radiva

tok tok tok... suara ketukan pintu terdengar, namun belum ada tanda tanda jawaban dari Radiva


"woi tengil" panggil Enrico seperti ngajak bergulat, karena selama 10 menit Enrico setia menunggu dan belum ada jawaban sampai sampai Enrico mengetuk sambil berjengkok dan menopang dagunya di tangan, ia memutuskan untuk mengecek keadaan Radiva

tiba tiba ia menemukan Radiva seperti tertidur di meja belajar yang memang tempat Radiva biasanya duduk dan berkonsentrasi

"harusnya dia bangun dong kan gue udh ngetok berkali kali" pikir Enrico lalu ia langsung mengarah ke Radiva 

"div...?" panggil Enrico dan menggerakkan sedikit tubuh Radiva

tiba tiba dalam sedikit tunjulan yang tidak keras Radiva langsung terjatuh

"Radiva !!" pekik Enrico dan langsung mendekatinya dengan perasaan panik.

Cinta Di ApartementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang