BAB VI (part 1)

105 17 0
                                    

Lima hari berlalu semenjak Se Mi menerima pengakuan Jung Kook di hadapan orang tua mereka. Selama waktu itu, tidak ada hal spesial yang terjadi. Jung Kook tidak sering menemui Se Mi karena ia tahu kekasihnya itu pasti sangat sibuk dengan kegiatannya. Meski begitu, Jung Kook selalu rajin mengirim pesan pada Se Mi meski tidak selalu mendapat balasan. Terkadang Jung Kook juga mengajak Se Mi bertemu hanya untuk makan siang atau makan malam bersama.

Sementara orang tua mereka, baik Ji Hye maupun Jang Soo belum melakukan tindakan apa pun. Mereka sepertinya belum mendapatkan strategi yang tepat untuk menghentikan hubungan yang terjalin di antara anak-anaknya. Jung Kook tidak terlalu memikirkannya. Hal terpenting baginya adalah bagaimana mempertahankan Se Mi dalam pelukannya. Jung Kook tidak buta. Ia tahu betul ada alasan lain di balik keputusan Se Mi menerimanya. Alasan itu tak lain adalah pernikahan kedua orang tua mereka.

Jung Kook melangkah ringan memasuki lift yang kebetulan kosong. Ia lalu menekan tombol dua puluh. Lift pun mulai bergerak ke atas, membawanya menuju lantai tertinggi bangunan itu. Tak lama, pintu lift pun terbuka dan Jung Kook segera melangkah keluar. Beberapa meter di hadapannya terdapat sebuah pintu kayu besar. Jung Kook pun segera melangkahkan kakinya menuju pintu itu. Seorang pria berusia awal empat puluh yang Jung Kook kenal sebagai Sekretaris Jang tampak membungkukkan badan ketika menyadari kehadiran Jung Kook. Jung Kook pun menyunggingkan senyumnya sebagai balasan.

Jung Kook menghentikan langkahnya tepat di depan pintu itu. Sebelah tangannya terangkat untuk mengetuk daun pintu itu. Tak lama, terdengar suara seorang pria yang sangat dikenal Jung Kook menyeru kata masuk. Jung Kook pun segera membuka pintu itu dan masuk ke dalam ruangan yang sangat besar itu. Tak lupa ia menutup kembali pintu itu pelan.

Langkah Jung Kook kembali terhenti ketika matanya mendapati seorang pria yang sangat berambisi untuk menduduki kursi ayah tengah duduk di salah satu sofa panjang yang ada di tengah ruangan itu. Dialah Jeon Jung Hyun, kakak laki-laki Jung Kook, putra dari istri pertama Jeon Se Hyun—ayahnya.

"Oh, Jung Kook-a, kau sudah datang?" tanya Se Hyun yang terdengar seperti pernyataan.

"Ne, Abeoji," jawab Jung Kook sambil membungkukkan sedikit badannya pada pria paruh baya dengan rambut yang sudah hampir sebagian besar berwarna putih. Dua hari yang lalu, ayahnya itu memang menghubunginya dan meminta Jung Kook agar datang ke perusahaan milik ayahnya, Delta Group.

"Duduklah," perintah Se Hyun pada putra keduanya itu sambil menunjuk sofa panjang di tengah ruangan. Se Hyun tampak bangkit dari duduknya lalu melangkah pelan mendekati kedua putranya yang tengah duduk saling berhadapan. Ia lalu mendudukkan dirinya di sofa tunggal yang berada tengah antara kedua ujung sofa panjang yang diduduki kedua putranya.

"Ada apa Ayah memanggil kami kemari?" tanya Jung Hyun sambil sesekali melirik Jung Kook yang duduk dihadapannya.

"Sudah saatnya salah satu di antara kalian menggantikan posisi Ayah," ucap Se Hyun pada kedua putranya.

Baik Jung Hyun maupun Jung Kook tak mengeluarkan sepatah kata pun. Mereka tidak mau menyela ucapan ayahnya itu dan memilih untuk mendengar apa yang akan dikatakan sang ayah selanjutnya.

"Kalian tahu tentang rencana Ayah untuk menjual resort di Indonesia pada WL Group, kan?" tanya Se Hyun yang dijawab anggukan oleh kedua putranya. "Resort itu beberapa tahun terakhir tidak begitu memberikan keuntungan yang berarti. Meski Ayah hendak menjualnya, tapi Ayah ingin memberikan kesempatan pada kalian untuk meningkatkan kembali keuntungan resort itu seperti dulu.

"Ayah akan memberikan kesempatan ini pada Jung Hyun terlebih dulu. Jika dalam jangka waktu enam bulan ke depan Jung Hyun gagal melakukan misi ini, maka Ayah akan memberikan kesempatan ini pada Jung Kook. Kalian mengerti?" lanjut Se Hyun sembari memandang kedua putranya bergantian.

RETROUVAILLES [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang