Puluhan pasang mata mengalihkan pandangan mereka pada pintu masuk ketika seorang gadis dengan kecantikan bak Dewi Aphrodite memasuki ruangan besar bernuansa putih yang menjadi tempat di mana sebuah pernikahan hendak dilaksanakan. Gadis itu melangkah dengan anggunnya, membiarkan ujung gaun biru langitnya menyapu lantai marmer ruangan. Tak sendiri, seorang pria tampan dengan setelan jas biru lautnya berjalan di sisi gadis itu.
Yoon Gi melebarkan matanya ketika dua sejoli itu menghentikan langkah tepat di hadapannya. "Hei, Yoo Se Mi! Ini benar dirimu?" Pria itu tak percaya dengan apa yang dilihatnya kini karena kemarin saat ia datang gadis itu masih tetap dengan keadaan yang sama, termenung di kamarnya.
"Lalu kau berpikir sedang berhadapan dengan rohku?" balas gadis itu sarkastis.
Kontan saja pria itu tak mampu menahan tawanya ketika mendengar jawaban sarkas dari adik sepupunya. "Aku senang kau sudah memperbaiki suasana hatimu. Tapi, kenapa kalian harus datang berdua? Tidakkah kalian takut rumor mengenai hubungan kalian akan diangkat lagi?"
Tanpa ada niatan untuk menjawab pertanyaan dari kakak sepupunya, Se Mi melepas tangannya yang sejak tadi melingkar pada lengan Ji Min dan beranjak menuju salah satu meja di mana berjajar minuman dan aneka makanan ringan.
"Apa yang telah terjadi?" tanya Yoon Gi setengah berbisik pada Ji Min.
"Tidak terjadi apa-apa. Dia hanya memintaku untuk menemaninya semalam," balas Ji Min mengambil alih gelas kaca yang berisi cairan bening dari genggaman Yoon Gi lalu meneguknya.
Pria bermata sipit itu membulatkan matanya seketika. "Kalian tidur bersama?"
"Hei, jangan bicara terlalu keras atau orang akan salah paham."
Balasan Ji Min yang seolah membenarkan tuduhannya membuat pria yang merupakan kakak sepupu Se Mi itu semakin terperangah. Tak hanya terkejut, rasa marah dan geram juga sudah muncul di benaknya. "Apa yang sudah kau lakukan pada adikku?!" desisnya tajam.
"Kami tidak melakukan apa-apa," sahut pria bersuara merdu itu dengan santai sembari meneguk lagi minuman yang semula milik Yoon Gi tadi.
Menatap tajam dan juga penuh sangsi, Yoon Gi kembali berucap, "Kau yakin? Aku tidak akan melepasmu begitu saja jika kau terbukti telah melakukan sesuatu padanya."
"Sudah kubilang aku tidak melakukan apa-apa. Kami hanya tidur dalam artian tidur yang sesungguhnya." Ji Min sepertinya sudah agak kesal dengan percakapan ini.
Yoon Gi baru saja hendak membalas lagi ucapan Ji Min, tetapi tertunda karena gadis yang tengah mereka perbincangkan menginterupsi, "Hentikan perdebatan tidak mutu kalian dan duduklah. Acara akan segera dimulai."
Gadis itu lalu mendudukkan dirinya di salah sutu kursi yang berada di dekat dua orang pria yang sedang berdebat itu berdiri. Kemudian disusul Ji Min dan juga Yoon Gi yang masing-masing mendudukkan dirinya tepat di kedua sisi Se Mi.
"Oppa, bukankah kau MCnya?" tanya gadis itu begitu melihat manajernya duduk tepat di sisi kirinya.
"Tidak. Ho Seok-ssi yang melakukannya," balas Yoon Gi.
"Siapa dia?"
"Sekretaris baru ayahmu."
Gadis itu tak terlalu mengacuhkan dan memilih untuk mengakhiri pembicaraan mereka. Ia tampak meneguk sedikit minumannya sebelum pembawa acara datang untuk memulai upacara pernikahan ini.
***
Kedua mempelai yang berdiri di depan sana terlihat saling bertukar senyum bahagia ketika selesai mengucapkan ikrar pernikahan. Kini tibalah saat keduanya bertukar cincin. Merasa sudah muak melihat wajah kedua pengantin, Se Mi memutuskan untuk keluar sebentar dari ruangan besar yang entah mengapa rasanya sangat menyesakkan itu. Ah, mungkin karena seorang pria telah pergi dengan membawa seluruh hatinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
RETROUVAILLES [END] ✔
FanfictionBerawal dari pertemuan tak sengaja dengan Jeon Jung Kook di negeri yang dijuluki sebagai Kota Mode, membawa Yoo Se Mi terlibat dalam kisah cinta yang rumit. Ayahnya, Yoo Jang Soo, hendak menikahi Kim Ji Hye, seorang wanita yang telah dipacarinya sej...