Aku terdiam duduk dalam sudut ruangan, sesak dengan lembar kerja dan stickernote berisi tanggal deadline. Hampir tak ada lagi ruang kosong, tembok penuh stikernote, meja penuh buku dan komputer. Hanya jendela kaca berukuran raksasa yang memampangkan riuhnya kota dari ketinggian gedung 15 lantai. Satu jam terlewat dengan keterdiamanku.Secangkir kopi telah terteguk habis tinggalkan ampas. Pikiran tak terarah.“Deadline tanggal sekian, semuanya harus sempurna sesuai pemintaan, saya akan adakan rapat evaluasi, kerja lembur dalam seminggu, bla bla bla” mulut berucap menirukan atasanku, lalu tersungging senyum pada bibir tipisku.
Dalam kediamanku yang kulanjutkan, teringatkan aku pada suatu kisah. Bermula dari seorang remaja wanita yang terlahir dengan segala kepas-pasan. Tak cantik. Jelek juga tidak. Tak baik. Dibilang buruk juga tidak. Tak miskin. Tidak kaya tepatnya.
Maaf ya kalo cerita disetiap part gantung dan dikit banget, orang cuma iseng dan gini deh ulahnya pesowong :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Berpisah Tuk Bertemu
Short StoryTrue story but no curhatan, just short story, lagi pengen nulis aja, typo dkk itu khilaf, read!!