He is NOT MINE !

1.4K 64 5
                                    

WARNING !!!
ADULT CONTENT !!!

Baiklah, perlu ditekankan lagi bahwa ini hanyalah sebuah Fan Fiksi bertema BoysLove.

Jika kalian mengira cerita ini akan sama romantis dengan Series aslinya berarti kalian SALAH BESAR. Cerita ini mengandung unsur dewasa, kata-kata kasar dan bahasa yang tidak baku. Sifat karakter berbeda dengan cerita aslinya.

Bagi Homophobic harap menjauh.

Terimakasih atas pengertiannya.

Terinspirasi dari Series Boys Love berjudul : 2Moons The Series

ENJOY READING


WAYO

Itu dia... sangat tampan.

Tubuhnya yang tinggi atletis dan indah, uh aku sangat menyukainya, bagaimana cara ia membawa bola basket dan memasukkannya dengan sangat mudah kedalam ring.

Ia tersenyum dan melakukan Highfive bersama teman-temannya. Aku juga sangat ingin melakukan itu. Aku ingin berbicara dengannya sekali saja, atau mengungkapkan perasaanku padanya. Tapi itu tidak mungkin, seorang cupu sepertiku tidak akan dikenal oleh seseorang yang terkenal sepertinya. Apalagi aku seorang lelaki gay.

Tapi... aku sudah tidak mampu menahannya lagi, sebentar lagi dia akan lulus. Aku harus membuat sebuah kenangan bersamanya bagaimanapun itu, aku harus bisa membuatnya menjadi milikku walaupun itu sementara. Sehingga aku tidak akan pernah menyesal nantinya.

***

Aku lihat ia sedang sendiri dan ingin menjalankan motornya.

"Maaf... apakah P' bisa membantuku?"

Oh... langkah pertama yang bagus. Aku harus membawanya ke apartemenku. Jadi, aku harus berakting sebaik mungkin.

"Ah...ya, kau siapa? Apa yang bisa aku bantu?" Ia bertanya dengan suaranya yang serak,sexy dan menggoda.

"Itu tidak penting, a..aku baru saja mendapatkan telepon dari Ibuku. Ia mengatakan bahwa asmanya kambuh dan ia tidak cukup kuat untuk pergi membelinya alat pengatasi asmanya. Aku ingin P' mengantarku pergi ke apartemennya sebentar karena aku sudah membeli alat itu."
Aduhhh...konyol sekali, pasti ketahuan aku berbohong.

"Benarkah? Ayo cepat naik, beritahu alamat apartemen ibumu dan berpeganganlah."
Tidak biasanya P'Pha bodoh seperti ini, ia bahkan tidak menaruh curiga padaku..

Aku naik kemotor milik P'Pha dan motor itu melaju sangat cepat ketika aku memberi tahu alamat apartemenku padanya.

Apartemenku? Bukannya apartemen ibuku? Tentu saja bukan. Itu hanya siasat untuk menjebak P'Pha.

***

Kami telah sampai didalam apartemenku, P'Pha terlihat ikut cemas. Sepertinya aktingku tidak sia-sia.

Aku menyuruhnya ikut dengan alasan takut ibuku kenapa-napa.

"Dimana ibumu?" Ia bertanya padaku.

"Sepertinya dia ada dalam kamarnya itu?" Aku menunjuk kamarku.

Ketika dia sudah berbalik segera aku suntik dia dengan obat bius tepat di pantat kirinya.

"Awww..." Ia mengaduh dan menghadap kerahku.

"Kau? Apa yang kau lakukan?" Ia menunjuk tepat diwajahku.

Tubuhku gemetar karena ketakutan, sepertinya aku melakukan kesalahan besar.

Not Mine or Be Mine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang