0.6

39 2 0
                                    


Sekarang

India POV

Today is the day, yup hari ini fashion show pertamaku bakal di laksanain di Galeri Nasional dekat Monas. Memang tempat yang aneh untuk melaksanakan fashion show but I don't care karena di tempat itu lah aku jatuh cinta sama fashion.

"India, ready darl?" tanya Manda, dia dan aku lagi menginap di hotel dekat galeri nasional biar gampang ke fashion show-ku. Aku menginap bareng Manda karena Adam lagi ada di luar kota hari ini dan rencananya dia akan langsung ketemu aku di Galeri Nasional.

"Ready as I'll ever be I guess" kataku kepada Manda.

Acaranya mulai jam 7 tapi karena aku seorang perfectionist aku harus memastikan acaranya berjalan lancar dan sempurna jadi walaupun sekarang baru jam 3 aku udah mau pergi ke sana.

------------------------------------

Fashion show-ku lima menit lagi mulai dan Adam belum juga datang, rasanya kayak pingin nangis. He promised me, dulu waktu kita masih pacaran aku cerita sama dia kalo suatu hari aku bakal ngadain fashion show pertamaku di Galeri Nasional dan waktu itu dia tersenyum sambil memelukku lalu dia bilang kalau apapun yang terjadi dia bakal nonton aku dan tepuk tangan paling kenceng waktu acaranya selesai.

"Ibu, saya boleh masuk?" tanya asistenku Vina, sambil mengetuk pintu dressing room-ku.

"Iya masuk aja Vin"

"Ibu udah siap? acaranya sudah bisa di mulai belum?" tanyanya.

"Tunggu lima menit lagi ya Vin, Adam belum sampai" jawabku ke Vina.

"Baik bu"katanya sambil keluar ruangan.

Walaupun hubungan aku dengan Adam saat ini sedang bermasalah tapi aku tetap ingin dia melihat fashion show-ku bagaimanapun juga dia masih my Adam, Adam yang nemenin aku mendesain baju sampai dini hari waktu magang, Adam yang nganterin aku kemana-mana buat cari inspirasi.

"Hey darl, gue masuk ya" kata Manda dari belakang pintu.

"Iya masuk aja Man" jawabku

"Manda, lo ngapain disini? Lo harusnya kan lagi duduk di front row" tanyaku ke Manda begitu dia masuk ke ruanganku. Aku udah siapin enam kursi kosong di depan, empat buat orang tuaku dan mertuaku dan dua lagi buat Adam dan Manda.

"Iya tadi gue emang udah duduk, eh tiba-tiba Vina nyamperin terus dia bilang ke gue kalo lo kelihatan sedih banget, so tell me ada apa Indie?" tanya Manda sambil tersenyum lembut, dan saat itu juga air mataku pun jatuh.

"Adam, Man dia belum dateng-dateng juga padahal dia udah janji Man dia bakal dateng dan gue mau dia disini dia batu gue Man waktu kuliah dia yang mendorong gue terus sampe gue bisa gini, tapi sekarang dia ngga ada disini Man" kataku sambil meneteskan air mata demi air mata, waktu ngebayangin fashion show­ pertamaku bakal kayak gimana, nggak pernah terpikir sekalipun kalo aku bakal nangis, this is supposed to be the second happiest day of my life, the first being my wedding day.

"Hey, hey cheer up India.. Jangan nangis nanti mata lo bengkak masa di fashion show perdana lo sendiri lo-nya jelek, mata panda tuh nggak jaman banget tau" kata Manda, dia selalu bisa ngomong hal yang membuat gue tersenyum.

"Gue tau pasti lo pingin banget Adam disini sekarang tapi darl kenyataannya ngga bisa begitu, si brengsek itu ngga tau ada dimana dari tadi gue, orangtua lo, mertua lo udah coba hubungin dia dan dia nggak bisa di hubungi sama sekali" kata Manda kepadaku.

"Nih ya darl gue kasih tahu, banyak banget orang di depan yang nggak sabar banget ngelihat desain lo sampe-sampe gue lihat bokap lo yang biasanya mukanya nggak berekspresi senyum-senyum gitu, di luar suasananya happy banget dan lo yang ciptain itu Ndie, jadi berhenti nangis dan ayo mulai fashion shownya" kata Manda panjang lebar, emang ya sahabat gue yang satu ini.

"Thank you Manda, thank you so much for cheering me up" kataku sambil memeluk dia dengan erat.

"Iya darl sama-sama" katanya sambil memelukku balik.

------------------------------------

"INDIA! THAT WAS FREAKING AWESOME I'M SO PROUD OF YOU!" teriak Manda begitu acaraku selesai dan tamu-tamu sudah pulang semua, kita masih disini karena aku masih harus beres-beres sedikit.

"AAAAH I KNOW" kataku sambil teriak balik ke Manda dan memeluknya sambil loncat-loncat ngga jelas.

"Gila ya darl baju-baju lo bagus-bagus banget gue sampe speechless ngelihatnya tadi" katanya waktu kita udah tenang dikit sambil tiduran di panggung runway-nya.

"AAW Manda, btw tadi makasih banyak ya udah ngebuat gue seneng lagi"

"Iya Indie, kan gue sahabat lo udah kewajiban gue kale"

"Betul juga sih Man" kataku sambil tertawa-tawa.

"Terus ya Ndie tadi gue ngelihat editor—"

"Halo? India?" tiba-tiba Adam muncul dari pintu depan, dia masih memakai jasnya dan membawa satu buket bunga .

"Adam?" ketika aku ngomong, dia langsung berlari kearahku dan memelukku seerat mungkin, tapi aku tetap diam tidak memeluknya balik.

"Baby, I'm so sorry" katanya sambil tetap memelukku

"Adam. Stop. Aku nggak mau denger dan tolong lepasin aku" kataku dengan nada seketus mungkin.

"Please India, maafin aku sayang tadi meeting—"

"AKU BILANG AKU NGGAK MAU DENGER" emosi yang daritadi aku tahan langsung meluap-meluap.

"KAMU JANJI ADAM! KAMU JANJI!" kataku sambil memukul-mukul dadanya tapi dia tidak berusaha memberhentikannya.

"Aku tahu sayang, aku tahu" katanya sambil berusaha memelukku dan kali ini aku ngebiarin dia sambil menangis di dadanya.

"Kamu janji Adam, dulu kamu bilang kalo kamu bakal akan selalu ada buat aku, kamu tahu nggak sih seberapa malunya aku tadi SUAMIKU sendiri nggak dateng di hariku yang paling penting! SEMUA ORANG DATENG ADAM! SEMUA ORANG! dan semua orang nanyain kamu ADAM DAN AKU NGGA BISA JAWAB" kataku kepadanya.

"I know baby, I'm so sorry"

"Aku capek begini terus, udah setahun aku di prioritaskan kedua"

"India please.. jangan ngomong gitu sayang"

"Jangan ngomong gitu gimana? Hari ini penting banget Dam buat aku, ini semua mimpiku dari dulu dan kamu nggak ada Dam!"

To be continued...

Lost LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang