Prolog.

8K 913 8
                                    

Ini adalah tahun pertamaku di suatu universitas yang tidak jauh dari rumahku.

Rumah yang kecil dan sederhana. Sebelahnya terdapat rumah tingkat dua yang merupakan kost-an usaha Bapak dan Ibuku.

"Kost-an Pintu Hijau?"

Aku mengangguk pelan pada teman - teman yang baru saja ku kenal beberapa yang menit lalu.

"Anak Enam Hari kan ngekost di sana!"

"May, ada kamar kosong ga? Mau dong pindah ke sana!!"

"Iya May ada ga?"

"Aku mau yang deket sama Kak Brian!"

Aku melongo dan terdiam sejenak.

Mereka tau darimana Enam Hari tinggal di kost-an Bapakku.

"Ayo kita ke rumah Maya sekarang!"

Sontak aku berdiri dan merentangkan tanganku. Ini tidak boleh terjadi. Aku tau betul apa yang akan terjadi. Dan resiko yang ku terima sangatlah menakutkan.

"Kalau sampe ada fans Enam Hari yang ke sini, kamu tau akibatnya Dek May."

Ah tidak! Seringai Kak Jae terbayang lagi. Bisa bisa aku jadi fried chicken.

"Tunggu!"

Semua mata menatapku. "Kan sekarang ada matkul Pak Wahyu satu sks. Bahaya kalau kita telat."

"Ah iya. Aku lupa. Pak Wahyu. Caw guys."

Aku menurunkan tanganku dan bernafas lega. Terima kasih Pak Wahyu, kau menyelamatkanku dari ayam gila.

Kost-an Pintu HijauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang