"Singkirkan tanganmu dan pulanglah."
"Tentu. Akupun tidak betah berada disini."
"Kalau begitu cepat."
"Kau ini kenapa sih tidak bisa sabar sedikit?!"
"Ya! Kenapa kau melempar-lempar pakaianmu begitu?"
"Aku kesal padamu! Kau lihat saja sendiri ini belum kering! Bagaimana aku bisa pulang?!"
"Ini tidak terlalu basah. Pakai sajalah!"
"Tidak mau! Pinjami aku baju!"
Perdebatan mereka akan terus berlanjut jika saja tidak ada seseorang yang tiba-tiba masuk memergoki pria dengan bra ditangannya bersama seorang wanita yang hanya mengenakan handuk dengan rambut berantakan. Mereka berdua begitu terkejut alih-alih Sehun yang seperti tersengat listrik dipagi hari.
"Sehun.."
Sehun menatap orang itu dan Baby bergantian. Ia bingung harus mengatakan apa dan berharap otaknya mampu bekerja lebih cepat untuk menemukan alasan yang masuk akal. Sehun benar-benar mengutuk dirinya yang selalu lupa dan menunda-nunda mengganti password pintunya.
"Eomma... Kau datang?" Hanya kata itu yang mampu dia ucapkan. Dengan cepat Sehun langsung melempar benda haram itu kemana saja yang ia harap lemparannya jauh dari tempat dia berada, kemudian memeluk ibunya yang masih belum bergeming.
Sehun berharap pelukannya mampu melenyapkan rasa penasaran ataupun amarah Nyonya Oh mengingat ia sangat jarang bersikap manis begini. Kemudian Sehun mengikuti kemana arah pandang ibunya setelah melepaskan pelukan canggung mereka. Wanita yang mengenakan mantel hitam berbulu itu tertegun dengan pakaian-pakaian berserakan ditambah seorang wanita yang hampir telanjang. Tidak mungkin ia tidak berpikir yang bukan-bukan.
Laki-laki itu jadi semakin bingung bagaimana menjelaskan semua ini ke ibunya. Jika ia mengatakan jujur bahwa Baby adalah mahasiswi bimbingan yang sedang ia kerjai, tentu Nyonya Oh akan menggantungnya karena ia akan dianggap dosen yang tidak bermoral telah sampai meniduri -melihat dari situasi sekarang yang terlihat seperti itu- anak didiknya sendiri meski ia telah berusaha menjelaskan seperti apapun kebenaran yang terjadi. Ia sudah sangat hapal dengan sifat ibunya yang sama seperti dirinya. Keras kepala.
Kenapa juga wanita ini harus ikut terlibat ya Tuhan..
Bukannya bertanya pada Sehun, Nyonya Oh melayangkan pertanyaan pada Baby. "Siapa kau?"
Ditanya seperti itu Baby seperti dihantam benda berat. Dibelakang punggung ibunya, Sehun memandang Baby dengan tatapan mengerikan. Mulutnya bergerak mengatakan sesuatu tanpa suara memberi isyarat agar mengatakan hal sesuai dengan keinginannya.
"Miseu, aku sedang berbicara padamu." Teguran ibu Sehun mengalihkan perhatian Baby.
Dengan gerakan kikuk dan malu menyadari penampilannya, buru-buru Baby membungkukkan badan sebagai tanda hormat lalu menyapa, "Ha.. Halo, tante perkenalkan aku Baby..."
Baby menggantungkan perkataannya masih mencoba berpikir ulang untuk mengatakannya atau tidak.
".....K..Kekasih Sehun." Sambungnya kemudian setelah Sehun memberi tanda mengancam akan merobek skripsinya.
You're such a savage, Sehun. For God sake.
"Apa marga keluargamu?"
"Apa? Ah.. itu.. Jung, tante."
Nyonya Oh menelusuri penampilan Baby dari ujung rambut hingga ujung kaki lalu mengangguk-angguk tidak jelas membuat Baby jadi salah tingkah dan merasa tidak nyaman diperlakukan demikian.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweetest Drug - OSH
FanfictionBaby Jung mengumpulkan keberaniannya untuk memastikan bahwa ia memang tidak salah dengar tentang apa yang baru saja dikatakan ketua prodi nya. "Siapa tadi?" "Kau dapat dosen pembimbing Oh Sehun." Oh Sehun, dosen pembimbing muda yang sudah dike...