"Duduk dengan tenang! Kalian berdua minumlah coklat hangat itu_" kata Myung Soo. "Dan jangan ada yang bergerak sedikitpun." Lanjutnya sambil lalu meninggalkan pasangan coklat tersebut. Seperti anak anjing yang di perintah sang majikan mereka berdua menuruti kata-kata Myung Soo.
"Kenapa? Ada apa?? Apa yang kau lihat!."
"Di bibirmu ada sisa coklat yang kau minum barusan." Jawab Soeun sambil menunduk saat Kim Bum bertanya dengan nada kasar. Sejujurnya Kim Bum merasa bersalah saat melihat Soeun seperti ketakutan dengan nada bicaranya, Tapi saat Kim Bum mengingat kejadian itu rasa kesal di hati Kim Bum mengalahkan segalanya.
"Kenapa kau memintaku datang kemari Dengan membawa Myung Soo? Kau ingin membuatku malu di hadapannya eoh? Jangan menangis!."
"Bukan aku yang menyuruhnya coklat, maksudku oppa!." Kata Soeun merutuki dirinya sendiri saat bibir sexynya tanpa sadar menyebut nama Kim Bum dengan kata coklat. Yang di sebut coklat hanya mendelikkan matanya. Hening sesaat di antara keduanya. Coklat di atas meja itu mulai mendingin seperti musim di luar sana yang saat ini sedang turun salju. Mereka soeun dan kim Bum sedang menenangkan hati masing-masing yang tengah bergejolak ingin meledak.
"Maaf." Satu kata yang membuat mereka berdua saling pandang dan terkekeh satu sama lain karena mereka mengucapkan kata maaf bersamaan.
"Bagaimana hari-harimu tanpa ku sayang?."
"Hampa! Aku sangat merindukanmu, Sungguh. Lalu bagaimana denganmu?."
"Berarti kita sama. Aku sangat, sangat rindu setengah mati padamu Soeun."
"Kita baikan, 'Kan?."
°°°°••°°°
Cinta itu buta
Buta itu mata
Jika mata kita buta
Maka kita tidak bisa mengenal cinta.Kim Soeun
Universitas Seoul tidak ramai seperti biasanya. Sebagian orang meninggalkan kampus yang telah usai pelajaran. Terlihat empat orang yang terdiri tiga wanita dan satu laki-laki sedang duduk-duduk santai di dalam kedai favorit dan bersebelahan dengan kampus mereka. Di luar sana saljun berhenti turun. Cuaca saat ini benar-benar dingin walaupun terik matahari menyengat. Empat orang itu yang terdiri Park Jiyeon, Kim Seohyun, Jung Eunji, Serta Kim Soeun. Dan jangan lupakan satu orang lagi yaitu Kim Bum bersenda gurau di dalam sana.
"Hahaha_ Kau benar-benar gila rupanya Jiyeon. Bagaimana mungkin kau mengerjai dosen bodoh itu dengan menggodanya. Bagaimana reaksinya?." Soeun terbahak mendengar cerita Jiyeon tadi.
"Sepertinya dia terangsang oleh godaanku, astaga! Itu benar-benar membuatku jijik!!." Kata Jiyeon sambil mengibas-ngibaskan tangannya ke udara seperti ingin menghilangkan sisa-sisa kotoran di jari tangannya.
"Lain kali jangan menggoda seperti itu Park Jiyeon, Dia itu pria normal. Jika kau sungguhan di terkam bagaimana? Bisa hancur riwayatmu,'Kan!."
"Arrasso-arrasso! Aku tidak akan seperti itu lagi Chocolate boy. Kau ini seperti nenekku yang sedang marah-marah_" Jiyeon membenarkan perkataan Kim Bum.
"Dan lagipula minum saja coklat panas mu itu. Aku heran kau bisa menghabiskan lima gelas dalam waktu dua puluh menit. Aku bisa bangkrut jika mentraktirmu terus-terusan, Heyy!!." Lanjut Jiyeon saat sekilas menatap gelas di depan Kim Bum. Semua orang di sana hanya tertawa keras mendengar ucapan Jiyeon, Dan tawa yang paling keras di antara mereka adalah Jung Eunji. Kim Bum hanya mendelik ke arah Jiyeon tidak suka."Soeun sayang, kenapa kau hanya tertawa? Ayo pukul Jiyeon dan Eunji untukku!." Rengek Kim Bum seperti balita yang ingin meminta susu rasa coklat.
"Aww,,Sakit!! Soeun sakit!! Jangan memukulku lagi, Ampun!!." Jerit Jiyeon dan Eunji bergantian karena Soeun memukul-mukul mereka bergantian. Dan mereka semua pun tertawa bahagia.
Kim Seohyun menatap Kim Bum yang sedang tertawa menyaksikan perdebatan Soeun dan dua kawannya dengan lucu. Bagaimana mungkin saat Kim Bum tertawa pria itu semakin tampan, pikir Seohyun.TBC..
Annyeong, Me comeback!!
Jangan lupa vote n comant.
Dan follow watty ku yah teman2.
Serta IG aqhu_ rhania_Kim. Aqhu tunggu janji bakal follback.😋😋😂😂Terbit,
Minggu,26 Nov 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate Boy? #Wattys2018
Humor. . Jika kau berharap ini kisah manis dan berakhir bahagia, Kau salah besar. Sebaiknya jangan membaca kisah ini, karena di sini kau tidak akan menemukan apa yang kau harapkan. Ini kisah seorang gadis yang gila. Gila? Benarkah dia gila? Atau... Ah! L...