3. Sick

877 63 9
                                    

6.45
Kamar Sasuke

"Sas, bangun lo! Ga inget hari ini jadwal lo ngurus sarapan?!" Omel seorang pemuda berambut pirang panjang yang dikuncir ekor kuda -sebut saja Deidara- sambil menarik selimut yang dikenakan oleh pemuda berambut gelap yang masih terlelap.

"Hmmmh. 2 jam lagi~" sahut pemuda -ah, sebut saja Sasuke. Sasuke menggeliat sejenak kemudian menarik selimut yang tadi ditarik oleh Deidara.

"Hah?! Gila lo! Wajarnya orang kalo dibangunin bilangnya '5 menit lagi' atau kalo ngga '10 menit lagi', lo malah 2 jam lagi, dasar abnormal!" Mendengar jawaban Sasuke yang tidak wajar membuat pemuda ini kesal dan kembali mengomel seperti ibu-ibu anak lima.

"Udah sih, Dei. Kalo lo marah-marah kaya gitu, ga bakalan bikin Sasuke bangun. Yang ada malah dia nutup diri pake selimut" Dan akhirnya​ pahlawan Sasuke datang menyelamatkan telinganya dari omelan bak ibu kos nagih uang kos-kosan yang nunggak 5 bulan.

"Terus, sarapan kita gimana Saso-kun?!"

"Udah. Biar gue aja yang bangunin Sasuke. Lo tengok aja dulu si Gaara, panasnya udah turun atau belum,"

"Oke deh. Eh, by the way cewe itu masih ada?"

"Gue ga tau, Dei. Makanya Lo liat dulu,"

6.30am
Kamar Gaara

Sinar matahari menerobos masuk melalui celah-celah tirai maroon itu. Rasa panas menyelimuti tubuh gadis yang tengah berbaring itu.

"Hmmmh~" mata gadis itu mengerjap, menyesuaikan pengelihatannya dengan cahaya yang memaksa masuk dari luar.

"Panas~" gumam gadis itu pelan.

Matanya menyipit, mencoba melihat dengan jelas apa yang ada dihadapannya. Dan mata Amethyst nya melebar saat tahu apa yang ada dihadapannya adalah dada bidang seseorang. Gadis itu memundurkan tubuhnya, untuk memastikan milik siapa dada bidang dihadapannya ini.

"Ah, Gaara-kun. Apa?!" Gadis itu langsung terduduk dan menoleh ke sekelilingnya, mencoba untuk mencari sesuatu.

"Disana," lirihnya. Tangan gadis Amethyst ini menjulur kearah meja yang ada diseberang ranjang mencoba meraih sesuatu dimeja itu, tentu saja melewati tubuh pemuda yang bertelanjang dada disampingnya.

"Ugh, bagaimana aku bisa tertidur disini?!" Gumamnya kesal, tangannya berusaha menggapai kacamata culunnya yang tergeletak manis dimeja.

Ia berusaha untuk tidak membangunkan Gaara yang sedang tertidur pulas, namun usahanya gagal. Karena ia tak dapat meraih kacamatanya, ia malah terjatuh menindih tubuh Gaara.

BRUG!

"Akh!" Pekik Gaara, ia yang terkejut karena tiba-tiba tubuhnya tertimpa sesuatu yang -uhm, lumayan berat membuatnya langsung terduduk dari tidurnya. Kepalanya pening, seolah kepalanya baru saja tertimpa besi yang beratnya 1 ton.

"Ups," lirih seorang gadis dihadapannya. Mata Gaara terbelalak saat melihat siapa yang ada dihadapannya sekaligus gadis yang berada satu selimut dengannya.

"Kau?!"

Cklek.

Kedua remaja itu menoleh ke sumber suara. Tampak seorang pemuda blonde panjang yang dikuncir, matanya terbelalak melihat pemandangan dihadapannya.

"Hinata?!"

~Owari~


__________________________

Selamat malam, readers~😘
Chapter ke tiga sudah apdet~

Ah, iya. Karena sekarang malam takbiran, yang berarti besok adalah hari raya, saya ucapkan~🔊
.
.
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1438H, MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN~
TAQOBBALALLAHU MINNA WA MINKUM~
.
.
Yah, dari pada saya kebanyakan bacot, seperti biasa...

Tinggalkan apapun sesuka kalian~

Sekian dari saya
Zoe.

Azure and Amethyst Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang