Chapter 9

1.8K 250 7
                                    

Agak cepet... biar author g keteteran work yg lain

😁😁😁

***

Mingyu masih memandangi bulan di langit. Bulan itu sudah hampir seluruhnya tertutup awan. Ia berbalik dan memadangi jalan yang dilaluinya tadi.

Ada seseorang di depannya, melihat ke arahnya.

Dia berjalan semakin dekat dan Mingyu masih terdiam di tempatnya.

Lampu jalan mulai menunjukkan sosoknya, ia membulatkan matanya ketika melihat Mingyu  di depannya.

"Kau..."

Mingyu mengangguk, mengenalnya.

Jeon Wonwoo.

"Kim Mingyu."

Orang itu mengangguk pelan.

"Aku kira tidak akan bertemu denganmu di tempat seperti ini."

Mingyu hanya tersenyum mendengarnya berbicara.

"Aku baru saja makan malam bersama Soonyoung. Kau tidak pulang? Soonyoung pasti merindukanmu di rumah."

"Sejak kapan dia pernah bilang merindukanku?" elak Mingyu mulai bersandar lagi di tepi jembatan.

Wonwoo berjalan mendekatinya dan bersandar di samping Mingyu.

"Kau sendiri sedang apa di sini?" tanya Mingyu.

"Aku baru saja akan pulang," ujar Wonwoo tersadar.

Kenapa ia malah ikut-ikutan bersandar di tepi jembatan?

Jembatan itu hening sejenak. Dari Mingyu atau Wonwoo tidak ada yang ingin bersuara.

"Yak!" seru Wonwoo pelan mengusir keheningan.

Mingyu menoleh.

"Apa yang akan kau lakukan ketika satu-satunya orang yang disayangi sahabatmu tiada?"

Mingyu sudah bisa menebak siapa sahabatnya, Lee Jihoon.

"Aku akan membiarkannya berduka," jawab Mingyu langsung.

Wonwoo menghela nafasnya.

"Aku turut berduka. Tapi aku tidak tahu harus apa," curhatnya.

Mingyu hanya tersenyum sambil memandang ke bawah.

Awannya mulai pergi dan pantulan bulan kembali terlihat jelas.

"Ini sudah malam. Tidakkah kau harus pulang?" tanya Mingyu.

"Aku akan pulang kalau memang sudah saatnya aku pulang. Lagipula aku sudah cukup dewasa untuk tahu kapan waktuku kembali."

Angin yang mengusir awan itu pergi mulai turun ke bawah, berhembus di sekitar mereka berdua.

Wonwoo menggosok-gosokkan kedua tangannya, berusaha membuatnya hangat lalu menempelkannya pada wajahnya.

Mingyu memperhatikannya.

"Kau kedinginan?" tanya Mingyu.

"Sedikit," balas Wonwoo.

Mingyu menarik bahu Wonwoo agar semakin dekat padanya.

Untung saja ini malam hari. Jadi wajah Wonwoo tampak tidak begitu jelas.

"Aku juga."

***

"Kau sudah menikmatinya, kan?" tanya sesosok pria yang berdiri di samping mayat ayahnya.

Jihoon tidak mengucapkan sepatah katapun. Ia hanya memandang semua ini dengan perasaan bercampur aduk.

[√] Evening Kiss: Do you know me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang