Angin semilir berhembus meniup rambut bergelombang Langit.
Kulit putihnya yang halus meraba permukaan kulit tangannya yang pucat.
-
-
"Mengapa bumi begitu lama sadar?
-
-
-
Kadang angin dengan jahat nya meniup awan pergi dari para manusia.Entah mengapa langit sedih melihatnya
Apakah angin tidak bisa membiarkan manusia bahagia?
Seperti angin yang membawa awan pergi dariku?
Langit sekali lagi menatap awan diatas dan angin yang berhembus kencang
Seakan berkata supaya langit meninggalkan Awan.
------------------------------------------------------Desta Langit Wiratama.
Seorang gadis berumur 22 tahun yang memiliki penyakit jantungLangit begitu rapuh. Kulitnya pucat. Bibirnya tidak berwarna merah seperti teman-temannya.
Namun Langit adalah gadis yang kuat. Langit tegar menerima kondisi tubuhnya, maupun kehidupannya yang terpuruk
Orang tua Langit sudah meninggal. Ibu langit meninggal saat melahirkan Langit
Ayah langit meninggal ketika langit berumur 2 bulan.
Langit tidak mengenal ayah maupun ibunya.
Langit diasuh oleh paman dan bibinya. Namun Langit selalu menjalani hari dengan penuh senyum dan tawa.
Meski kehidupan tidak berpihak padanya, entah mengapa senyum langit menular. Membuat orang disekitarnya tersenyum.
Orang-orang senang berteman dengan Langit
Begitu pula dengan awan.
Awan Rustawan Kurniadi.
Seorang laki laki berumur 22 tahun.Awan menyayangi Langit.
Ia tau senyum indah yang terlukis di wajah cantik Langit, tidak menggambarkan kebahagiaan sejatiLangit tersenyum untuk menutup kesedihannya, rasa sakitnya, luka yang ia pendam selama ini.
------------------------------------------------------
Hai semua! Cerita baru lagi nih! Vote jangan lupa! 😂Dan juga coment supaya aku tau ceritanya bagus apa gak
Terima kasih semua pembaca!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit
ContoArah hidup Langit yang tak menentu kadang menemukan ujung kisahnya yang sempurna sempurna dalam artian kebahagiaan yang sejati ketika langit dipertemukan oleh Awan