True#1

228 15 2
                                    


Semua ini berawal ketika manusia hidup masih berdampingan dengan siluman.

Kisah cinta ini adalah kisah cinta sejati antara siluman rubah dan manusia.....

jika aku bisa memilih
aku ingin selalu ada dalam pelukanmu,
aku ingin menjadi sama denganmu.
hidup bahagia tanpa ada tangis dan perpisahan.
jika perpisahan itu ada, hanya kematian, ya kematian yang nanti menjemputku.
aku harap di kehidupan selanjutnya akan bertemu denganmu dan bersama untuk selamanya.

.
.
.
.
.
.


Alkisah di sebuah gua di lereng gunung nan jauh disana, seekor siluman rubah betina sedang melamun, Kushina menatap sendu gua yang tertutup oleh batu besar itu, ia selalu merindukan anak semata wayangnya yang kini tengah menyelesaikan tapanya demi wujud sempurna dan menambah ilmunya.

"seharusnya Naru-kun sudah menyelesaikan tapanya hari ini,, ini sudah 100 tahun lamanya. Naru-kun, Ibu merindukan mu,, cepatlah keluar nak,!"

Tiba-tiba saja bumi di sekitar sang induk siluman rubah itu bergetar, dan perlahan lahan batu besar yang menutupi gua itu retak sedikit demi sedikit, dan akhirnya roboh seketika,hanya meninggalkan cahaya oranye yang begitu menyilaukan.

"NARU-KUN!!!!".

Senyum Kushina merekah, bagai padang pasir yang terkena air hujan, bibir tipis nan ranum itu tak henti-hentinya menyebut nama anak yang ia rindukan selama 100 tahun berpisah.
Dalam gua terlihat siluet manusia dengan ekor rubahnya yang melambai-lambai , rambut kuning secerah sinar matahari yang berbeda dengan ibunya yang berwarna merah serupa darah,mata birunya yang indah, dan kulit kecoklatan yang tampak cocok padanya.

Sudah cukup penantiannya hari ini, bagi Kushina anaknyalah yang mengobati rasa rindunya pada suaminya yang pergi jauh darinya dan tak akan kembali lagi, fisik naruto begitu mirip dengan mendiang suaminya Minato.

"Naru-kun, anakku akhirnya sekian lama ibu menantimu, ibu bisa melihatmu lagi nak, sungguh ibu merindukan dirimu, hiks-hiks"tangis Kushina pecah.

"Ibu, aku disini aku wujudku sudah serupa dengan manusia bu,"naruto mengeratkan pelukanya pada ibunya.

"e-eh, naru-kun ekormu kenapa masih ada?"

"ehh!!"

"baka, sembunyikan ekormu !!"

"Ha'i"

Pofftt

dengan sedikit konsentrasi,dalam sekejap ekor rubahnya menghilang.

"fyuuuhh,syukurlah"

"dasar anak bodoh... sekian lama kau bertapa, aku tidak bisa mengendalikan ekor mu huh???"sembur kushina.

"😨😨😨😨".

"Naru, kau sudah menyelesaikan tapa mu dengan baik, kini wujudmu sudah sempurna dan kau bisa mendapatkan apa yang kau inginkan" tutur Kushina sambil mengelus surai pirang anaknya.

"Yoshhh, Ibu dari dulu sebelum aku memiliki rupa ini, aku menginginkannya, aku ingin melihat dunia manusia,"

"kita ini siluman naru-kun, kita tidak bisa hidup dalam lingkungan manusia, apa kau mengerti itu?? ayah mu juga pergi karena manusia, kenapa?? kenapa naru?? kenapa harus kedunia manusia yang kejam itu hah?? apa kau tidak menyayangi ibumu ini?? aku, a-aku tak akan bisa hidup jika aku kehilangan anakku cu-cukup suamiku yang pergi jangan anakku!!"

"tapi???"

"CUKUP NARUTO, ibu mohon!!!"

"aku mohon bu, sekali saja, aku janji tidak akan menampakkan wujud rubah ku pada manusia bu, aku-aku akan berusaha mengendalikan kekuatan ku , ibu aku mohon"

Naruto berlutut dibawah kaki ibunya , ia memohon untuk melunakkan hati sang ibu agar diizinkan mewujudkan keinginannya.

"Ibu bilang aku bisa mendapatkan keinginanku , tapi kenapa hal kecil ini tidak bisa? aku berjanji ibu sungguh aku berjanji akan mengendalikan kekuatanku agar tidak ketahuan siapapun, ibu aku mohon, ibu bisa ikut denganku,ibu bisa menjagaku.. !!"

"...."

tak ada jawaban satupun yang keluar dari bibir wanita rubah itu, ia hanya bisa menangis tanpa isakkan, ini yang dia takutkan, keinginan ini yang ia tak mau dengar ,, . Ia tak sadar bahwa naruto sudah kembali ke gua tempat ia bertapa dan menutup kembali pintu gua dengan retakan batu yang kembali sempurna dengan kekuatan yg naruto miliki.

######

True (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang