True#6

64 7 0
                                    


"Yaaaa , hei kakuzu berikan bolanya padaku!!!!".

Sekolah itu dipenuhi oleh riuh murid-murid, saat ini adalah jam istirahat mereka. Bagi mereka bermain sepak bola dan yg terbaik, bola yang mereka gunakan bukanlah bola karet seperti jaman sekarang , mereka menggunakan rotan yg dibentuk sedemikian rupa.

"Huh, dasar bodoh, kenapa mereka merebutkan satu bola ?? sedangkan mereka bisa membuatnya sendiri, mereka bilang mereka pintar, pintar apanya???".

"hihihi, kau lucu Naruto-san."

Tak jauh dari sana terlihat dua orang pemuda sedang duduk di bawah pohon yg rindang, niatnya sih si anak rubah mau belajar bersama dengan teman barunya si pemuda mungil tapi ujung-ujungnya si rubah malah menggerutu aneh tentang perebutan bola.

Sejak kejadian tadi mereka berdua menjadi akrab, aneh ya? padahal baru saja mengenal pemuda mungil itu tapi si rubah merasa nyaman , seperti sudah mengenal lama.

"Kenapa kau tertawa Hinata-san?? apa yg lucu??".

Sedangkan yang di tanya hanya bisa terkikik geli dengan celotehan temannya, sekarang dia yakin memang teman nya ini berasal dari gunung yang jauh dari peradaban manusia.

"Kau benar-benar lucu, masa kau tidak tau memang begitu cara mainnya , aku curiga kau memang dari gunung itu jauh dari peradaban, hihihi benar kata kakuzu, Hahahahahaha"

"Hei, kau sama saja seperti mereka ya ??"rengek naruto.

"Naruto-san, kau tidak seperti yang lain, aku ragu apa kau ini manusia atau si-".




DUAAKKHHH


"Gaaahhh ittai, wooii siapa yg menendang bola ke kepalaku?" amuk naruto.

Perkataan hinata terpotong, ia kaget melihat kepala temannya terkena bola dan lucunya Naruto hampir saja memeluk Hinata karena kepalanya terdorong oleh bola, hal itu sukses membuat Hinata berdebar, jangan tanya wajahnya yang merona.

"Hoii kemarikan bolanya!!!"

"Dasar manusia menyebalkan. Nih,,ambil!!!"

Naruto bersiap mengambil ancang-ancang untuk meleparkan bola rotan itu , ia bersiap mengarahkanya tepat kekepala Kakuzu, hahahaha inilah yang ia tunggu balas dendam dengan Kakuzu si bibir comel itu ,,

WUSSSHHHH

DUAAKKHHH

"SIAPA YANG MELEMPAR BOLA KE ARAHKU??? CEPAT MENGAKU ATAU AKU HUKUM KALIAN SEMUANYA!!!!"

Ehh?? sial bagi Naruto, maksud hati ingin mengenai kepala Kakuzu malah Senseinya yang kena , ini semua salah Kakuzu Naruto tak menyangka Kakuzu akan menghindar dari lemparan bola, dan tidak di sangka kepala mulus senseinya yang kena lempar , Naruto? jangan ditanya , kukunya sudah habis dia gigiti karena gugup , tidak menyangka sensei jadi korbanya dan tenaga yang ia gunakan tadi tidaklah bisa di bilang lemah. Terbukti kan saat ini kepala mulus tanpa rambut sensei benjol seperti Bakpao.

"Ayo jawab siapa yang melakukannya!!!"

"a-aku sensei".

"Aku tidak percaya murid, sepertimu teladan bisa melakukan hal seperti ini, baiklah aku akan menghukummu, KAU HARUS MENYALIN SEMUA PUISI INI SEBANYAK 500 HALAMAN DAN RENUNGKAN KESALAHANMU!!!"

"Ha'i sensei".
.

.

"kenapa kau membela anak bodoh ini Hinata? sudah jelas dia yang salah kenapa kau yg mengakui kesalahannya ?" cibir Kakuzu

"aku melakukannya karena dia baru disini dan aku tidak mau dia di keluarkan dari sini, aku lihat tekadnya sungguh besar , sayang sekali kan kalau disia-siakan, aku benar kan naruto-san?".

Sedangkan yang di tanya hanya diam dan menunduk , sang rubah menyesal telah berprasangka buruk pada teman mungilnya ini kalau ia sama saja dengan teman-teman yang lain yang suka meremehkannya, Naruto salah ternyata Hinata tak sama seperti mereka, Hinata itu tulus membantunya.
.
.
.
.
.
.
.
.

Malam harinya

Tok tok tok

"Masuk saja!!"

Pintu shoji itu bergeser dari tempatnya , di balik pintu terlihat Naruto yang membawa dua cangkir teh hijau panas untuk Hinata , jangan ditanya ia belajar membuat teh dari siapa, diam-diam ia menculik salah satu murid yg masih berkeliaran dan memaksanya untuk mengajarinya membuat teh, hihihi ada saja kau rubah kecil.

"Um~ aku membawakan ini untukmu, sebagai ucapan terimakasih karena sudah membelaku dan maafku karena sudah berpikir yang tidak baik padamu, dan kurasa jika teh hijau akan membuatmu lebih bersemangat mengerjakan tugas dari sensei"

"Waahh, kau sungguh manis, terimakasih, ini sangat membantu".

"Sudah sampai mana??".

"Baru 200 halaman hmm masih 300 lagi huuhh aku mulai lelah sedangkan ini sudah dini hari dan ~~~".

Perkataan Hinata terputus lagi, karena sudah lelah tak terasa Hinata pun terlelap dengan mudah, huuuhh lihat lah Hinata yang terlihat manis saat tertidur seperti itu, sampai membuat naruto merona dengan wajah manis pemudi eh pemuda itu.

"Yosh, saatnya membantu HINATA,, !!".

Tak butuh apa-apa cukup dengan satu jentikan jari ctaakkkk, ketujuh ekornya pun muncul, maklum lah punya tujuh ekor , rubah ini masih muda dan hanya butuh 250 tahun bertapa untuk dua ekor lagi dan jadilah siluman yang sempurna.
Dengan ketujuh ekor dan tangannya ia mulai menulis, ekor dan tangannya menari dengan lincah diatas kertas yg sebelumnya ia tebar diatas meja Hinata , dan tak terasa ia sudah menyalin 300 halaman. Naruto sebenarnya adalah rubah yang pintar dan cepat belajar tapi karena terlalu polos yang membuatnya sedikit terlihat bodoh.
.
.
.
.
.
.

Sinar matahari sedikit menyilaukan Hinata dan membuat ia terbangun, ia memekik kaget karena di pikrannya hukuman yang di berikan senseinya belum selesai, (habislah kau hinata) begitulah yang ada di pikiran pemuda mungil itu saat ini. Tapi eh kenapa ada naruto disini ya? dan lihat lah baik-baik hinata 300 halaman mu sudah selesai bahkan tulisannya sangat rapi, apakah teman barumu ini yang menyelesaikannya? tapi bagaimana bisa 300 halaman dapat diselesaikan haya dengan waktu 5 jam?? sungguh hebat juga anak ini iyakan hinata??.







###



Hehehe balik lagi dengan cerita abal nan jiplakan ,, jujur ini bukan murni hasil pikiranku, semua ini hasil nyontek dari kisah nya si siluman laba-laba yang di jera sakti itu loh , dan karena otak ku agak buntu makanya ceritanya malas ku publish takut buat bosen hehehe

Cerita gaje dari seorang penulis amatiran seperti ku.

maaf ceritanya berputar" maklum lah aku baru belajar, soal alur aku juga gg ngerti apakah kecepetan ato gimana reader sendiri yg menentukan

aku juga bingung mau gimana menggambarkan Hinata disini 😭😭😭😭

ohh master dan reader semua aku minta kritik dan sarannya ,,




True (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang