True#4

102 9 0
                                    

Triing

Hujan turun terdengar lirih
Gadis kesepian terpaku merintih
Merindukan senyuman kekasih

Tangan menggapai rupa tak nyata
luka hati yang menganga
hanyalah senyumnya pengobat rasa

Sang gadis memangku rindu
Di seriap jengkal tubuhnya merindukan hati nan jauh.

"waaahh"

dari kejauhan naruto terpaku dan kagum melihat permainan kecapi dan syair sang pemuda mungil itu, ia tampak memukau ketika jari" kecilnya lincah memainkan kecapi sambil mengumamkan syair dihadapan teman-teman dan gurunya, untuk seukuran pemuda itu terlalu kecil , aah dia lebih cocok menjadi gadis, ya kan?.

"Bu, apa yang mereka lakukan disana?".

"mereka sedang belajar,"jawab Kushina acuh.

"Belajar?"

"ya, belajar ooh jangan bilang kau tertarik dengan hal konyol itu, ayolah rubah kecil kita ini siluman tak perlu namanya belajar, kau cukup cari makan , dan melindungi diri!!"

"ta-tapi bu,"
.
.
.
.

"anak-anak kalian disini belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik, bukan hanya belajar menulis membaca dan memperdalam satsra disini bukan untuk menjadi orang pintar, tapi belajar yang sesungguhnya adalah bagaimana cara kita memperbaiki diri , menjadi orang yang setia, tau yang benar dan salah , berbakti pada orang tua dan menjadi pemimpin untuk diri sendiri" .

"Ibu dengar apa yang guru itu katakan ? oh ayolah bu, selama ini ibu mengatakan aku anak bodoh kan? aku boleh ya bu belajar agar aku pintar dan berbakti pada ibu".

"..."

"bu, aku mohon!!"

"KITA INI RUBAH NARU, KAU TIDAK PERLU SAMA DENGAN MEREKA!!! apa kau lupa syaratmu?".

"apa salahnya aku belajar bu? aku janji tidak akan menunjukan siapa diriku, dan jika nanti aku sudah pandai aku akan mengajarkan ibu cara membaca, aku juga tau ibu menyimpan beberapa buku puisi milik ayah tentang ibu, tapi ibu tidak tau isinya kan? nanti.."

"cukup naruto cukup !! potong kushina.

"kau jangan berpikir jika aku akan memberimu izin , sekali tidak ya tidak jangan memaksa!!!"

"Aku sudah besar bu, sudah bisa mengurus diriku sendiri, kenapa untuk sekedar aku bisa belajar dan menjadi siluman yang baik ibu melarangnya? aku ini bukan anak kecil lagi ibu , aku bisa menjaga diriku sendiri, aku - aku bukan anak kecil lagi yang ibu akan pangku terus , aku ingin menjalani kehidupanku sendiri, jika ibu terus begini bagaimana aku akan menjadi dewasa? sedangkan ibu selalu ribut tentang aku yang bodoh dan tak dewasa ? sekarang apa? ibu tidak ingin aku melakukan apa yang aku mau !!" teriak naruto lantang.

" Ibu melakukan ini karena ibu.."

" KARENA IBU SAYANG KAN? JIKA IBU DAYANG KEPADAKU IBU SEHARUSNYA MENGIZINKANKU BELAJAR, INI ADALAH HAL YANG BAIK BUKANLAH HAL BURUK YANG AKAN MELUKAIKU APALAGI MEMBUNUHKU IBU"

"hiks baiklah jika itu maumu"

"eh!!"

Naruto sadar sudah membuat Ibunya menangis , ia tak maksud untuk kurang ajar pada Ibunya, bagaimanapun juga ia tak berfikir untuk melukai hati sang Ibu, tapi keinginannya untuk belajar tak bisa ia kendalikan, rasa bersalah pun memenuhi hati sang rubah , ia telah membuat Ibunya menangis, apa yang lebih buruk dari pada ini?

"bu, jika ibu tidak mengizinkan a-aku tak ingin belajar lagi!!!" sesal naruto.

"bu aku minta maaf, gara-gara perkataanku ibu terluka dan menangis maaf"

" ... "

"bu maafkan aku"

plaakk

plaakkk

plaaakk

naruto mulai menampar dirinya sendiri sebagai bentuk penyesalannya karena mulut lancangnya , pipinya sudah membiru bahkan disudit bibirnya sudah mengeluarkan darah segar, mata violet Kushina membulat dan segera ia mencekal tangan Naruto, sebelum ia melukai dirinya sendiri karena masalah ini.

" jangan lukai dirimu, rubah bodoh,!!"

"tidak aku bersalah bu, ini hukuman yang pantas buatku,"

"kau tau aku tak bisa melihatmu terluka,aku terlalu menyayangimu, aku tak tahan melihatmu menderita,"

"maaf ibu, jika ibu tak mengizinkanku aku tidak akan belajar, aku janji ini yang terakhir kalinya aku meminta padamu"

"tidak, jangan bicara seperti itu, aku mengizinkanmu, kau boleh belajar"

kepala naruto yang menunduk menyesal reflek mendongak mencari keseriusan di mata sang Ibu, apa ia tak salah dengar ? Ibunya mengizinkannya ? benarkah ?

"Ibu aku...".

####

True (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang