Chapter 2

6.4K 430 35
                                    

Hati-hati banyak typo & selamat membaca... 😉

Taeyeon Pov

Malam sudah mulai larut namun tiffany belum bisa aku hubungi, handphonenya tidak aktif dan sunny manager sekaligus sahabatnya itu bilang, jika mereka tadi berpisah dikantor agency karena sunny masih ada keperluan disana. Itu membuatku semakin mengkhawatirkan tiffany.

Apa yang harus aku lakukan, sahabat tiffany yang aku kenal itu hanya sunny. Sedangkan teman artisnya pun aku tidak pernah mengenalnya karena kami menutupi hubungan ini semenjak kami berpacaran, aku juga belum mengenal kebiasaan dan kehidupannya yang sekarang.

Flashback Pov

"hai, lama tidak berjumpa." sapa taeyeon

"taeyeon? "

"ne, aku taeyeon. kenapa kamu kaget begitu? Apakah aku tambah tampan ya?" jawab taeyeon sambil tertawa kecil sedangkan tiffany hanya memutar bola matanya mendengar jawaban taeyeon.

Mereka berdua pun asyik mengobrol, Setelah lama mengobrol kemudian taeyeon mengajak tiffany meninggalkan party rekan kerjanya itu, ya mereka memang sedang menghadiri party seorang pengusaha yang akhirnya mempertemukan mereka kembali.

Kemudian taeyeon membawa tiffany jalan-jalan menelusuri kota dengan mobil sport biru kesayangannya. Tiba-tiba taeyeon memberhentikan mobilnya disebuah taman.

"pany-ah, aku sangat merindukanmu" ucap taeyeon sambil menatap tiffany.

"kamu tahu, setelah perpisahan kita 9 tahun lalu itu membuat aku sungguh sangat tersiksa karena merindukanmu. Namun, karena itu pula sumber kekuatan ku untuk bertahan dan kembali ke negara ini agar aku bisa bertemu denganmu. Dan... " potong taeyeon kemudian menggenggam kedua tangan tiffany dan membuat mata mereka saling menatap.

"Dan masih kah hati itu milikiku?  Serta bisakah kita melanjutkan hubungan yang dulu terjalin itu? " ucap taeyeon kembali. Setelah mengeluarkan isi hatinya tanpa taeyeon sadari dia mulai menitihkan air matanya, karena rasa cintanya terhadap tiffany memang sangat dalam.

mereka pun masih saling menatap satu sama lain, belum ada yang membuka mulutnya terutama tiffany. Dia masih tak menyangka hati taeyeon masih miliknya.

"taetae..." mulut tiffany akhirnya mengeluarkan suaranya dan jari-jari manisnya itu mengusap air mata taeyeon.

"sejujurnya, saat kau meninggalkan ku. Aku benar-benar hancur, hati ini terasa sesak dan sakit melihat caramu meninggalkan aku seperti itu. Butuh waktu lama untuk aku menghilangkan bayanganmu dihati dan pikiran ku, jika saja aku tak mengingat perjuangan ku kekorea mungkin..." jawab tiffany terputus kemudian dia tertunduk dan tangisannya pun meledak.

Melihat tiffany menangis, taeyeon merasa semakin sangat bersalah. Kedua tangan taeyeon memegang pipi tiffany sambil menghapus air mata tiffany dan kemudian taeyeon memeluknya.

"mianhae, jeongmal mianhae panya-ah." ucap taeyeon yang semakin mempererat pelukanya.

"uljima pany-ah, ini salahku. aku memang seorang pecundang yang tak tau diri. Tak seharusnya aku mengukapkan perasaan ini, aku memang egois. Please, jangan menangisi orang seperti ku. Pukul aku dan ungkapkan semua amarahmu itu, aku pantas menerimanya." ucap taeyeon sembil melepaskan pelukannya, kemudian kedua tangannya itu mengusap air mata tiffany yang sudah membasahi pipinya.
"dasar pria jahat, bodoh, egois...hiks..." ucap tiffany dengan kedua tangan menggempal yang sedang memukul-mukuli pelan dada taeyeon.

"terus lakukan pany-ah, jika itu bisa mengurangi amarahmu terhadapku." ucap taeyeon dengan tangan kirinya yang sedang mengelus rambut tiffany dengan lembut.

My Secret Romance {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang