Part 1 - Pertemuan

25 3 3
                                    

Seorang perempuan berambut panjang berjalan sendirian dengan sangat anggun. Cardigan pink dan sepatu pink yang ia kenakan menambah keanggunannya. Senyumnya tidak pernah pudar dari wajah cantiknya. Setiap orang yang ia lewati pasti disapanya. Sepertinya semua orang mengenalnya. Perempuan itu berjalan melewati taman bermain dan kemudian duduk di bawah pohon besar. Ia menatap sekeliling dan kemudian mengeluarkan sebuah buku kecil. Sepertinya buku harian. Ia mulai menulis. Beberapa menit menulis ia menatap sekeliling, kemudian menulis lagi. Hal itu dilakukannya berulang-ulang.

❇❇❇

Perempuan itu menarik perhatian seorang lelaki yang duduk tidak jauh dari tempat perempuan itu. Lelaki tersebut menghampirinya dan duduk disebelah si perempuan. Perempuan tersebut menyadarinya, tetapi ia cuek saja. Toh ini tempat umum dan siapa saja bisa menempatinya. Lelaki tersebut tidak nyaman dengan keadaan tersebut, kemudian mulai bicara, "Gue boleh duduk disini?" Sang perempuan langsung menoleh dan berkata, "Boleh."

"Emm, lagi ngapain?"

"Duduk."

"Bukan, kalau itu juga anak bocah udah tau. Itu lagi nulis ya?"

"Iya."

"Cuek amat dah nih cewek. Gue penasaran jadinya."

"Boleh kenalan? Nama gue Nicolas Hara Rajendra. Panggil aja Ara. Nyokap gue yang kasih nama tuh. Katanya sih artinya laki-laki yang berjaya seperti untaian mutiara dan sangat tampan. Gatau dapet darimana. Tapi bener sih ya, gue kan sangat tampan hahaha keren ya nyokap gue? Nama lo?"

"Vely."

"Dia denger gak sih tadi penjelasan panjang gue? Kok singkat amat jawabnya. Setdah."

"Lo sering kesini ya? Tadi gue liat lo kayak kenal gitu sama orang2 disini."

"Iya. Ngeliatin? Hemm."

"Ga sengaja liat aja kok! Bukan maksudnya gue mau ngapa-ngapain elo. Santai aja gue bukan cowok kayak gitu!"

"Iya, tapi kamu buat saya mikir kamu orang kayak gitu. "

"Eh, maaf. Tapi gue ganggu lo ya?"

"Sedikit."

"Yah. Gak maksud ganggu sih. Gue cuma penasaran aja sama lo. Kayak gimana ya.."

"Tertarik maksudnya?"

"Wah gila langsung to the point ini cewek ngomongnya."

"Yaaa, lo ngerti kan ya? Gue mau kenalan sama lo boleh kan?"

"Tadi bukannya saya bilang boleh ya?"

"Bukan kenalan nama doang loh. Saya mau kenalan lebih jauh gitu. Paham nggak?"

"Iya. Paham. Sekarang apa?"

❇❇❇

Mereka berbincang dan obrolan didominasi oleh Ara. Vely sangat pendiam dan tidak banyak berbicara. Kadang Vely menulis lagi. Vely hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Ara. Tanpa menanyakan apapun kepada Ara.

to be continued

Let MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang