.attention

173 11 3
                                    

Ting...Tong...

Bel tanda istirahat berbunyi, siswa berhamburan keluar kelas.

Di dalam kelas 2’1, seorang siswa mendekati meja siswi yang asyik menyelesaikan catatannya.

“Hyun. Ayo kita ke kantin!” ajak siswa itu. Si siswi memandang kesal.

“Apa kau tidak lihat aku sedang melakukan apa?” bentak siswi yang dipanggil Hyun, kesal.

“Baiklah, akan aku tunggu,” jawab si siswa, pasrah.

Tidak lama kemudian, Hyun atau Seolhyun membereskan buku-buku yang ada di meja. Melihatnya, siswa yang sejak tadi menunggu Seolhyun, bangkit dengan semangat.

“Sekarang ayo kita pergi,” ajaknya lagi.

“Sanhyuk, aku masih harus ke perpustakaan karena tugas Fisikaku belum selesai,” ucap Seolhyun, kesal.

Sanhyuk atau yang lebih akrab dipanggil Hyuk tampak terkejut.

“Kenapa kau memanggilku ‘Sanhyuk’? Aku lebih suka mendengar kau memanggilku ‘Hyuk’, ” ucap Hyuk selembut mungkin.

“Kenapa memang? Tidak ada bedanya, bukan?!” Setelah mengucapkan kalimat itu, Seolhyun meninggalkan Hyuk yang menganga tak percaya.

Hyuk menghela nafas berat lalu berjalan keluar kelas.

Hyuk berjalan dengan lemas melewati koridor kelas tiga menuju ke kantin. Tiba-tiba, siswi kelas tiga menghampiri Hyuk.

“Hyuk, apa Changjo ada di kelas?” tanya kakak kelas Hyuk.

“Tidak ada, Kak. Changjo absen lagi,” jawab Hyuk dengan lemas.

“Astaga, anak itu! Katanya masuk sekolah, tapi malah absen,” gumam siswi bertag ‘Kang Jiyoung’.

“Oh ya, kenapa kau lemas begitu?” tanya Jiyoung, mencoba mengalihkan pembicaraan.

“Biasa, Kak. Hyun tiba-tiba kesal padaku,” jawab Hyuk makin lemas.

“Santai aja. Mungkin lagi dapet, jadi sensitif kayak gitu.” Jiyoung mencoba menenangkan Hyuk.

“Oh yah,kau mau ke kantin?” tanya Jiyoung. Hyuk mengangguk

“Kalau gitu ayo kita pergi bersama,” ajak Jiyoung.

Sekali lagi Hyuk mengangguk lalu melanjutkan jalannya, dengan rangkulan Jiyoung di pundaknya.

###

Seolhyun berjalan cepat sambil sesekali melirik ke belakang. Gadis itu sampai di belakang gedung sekolah bagian timur.

“Untung dia tidak mengikutiku,” lega Seolhyun, bergumam sendiri.

“Siapa?” tanya seseorang yang muncul tiba-tiba.

Seolhyun segera berbalik. Setelah melihat orang itu, Seolhyun menghela nafas lega.

“Jonghyun! Aku pikir kau siapa,” ucapnya sambil mengatur nafas.

“Santai, Hyun! Oh ya, siapa yang kau maksud?” tanya siswa bernama Jonghyun, kepo.

“Siapa lagi kalau bukan Sanhyuk,” jawab Seolhyun dengan sedikit ekspresi kesal, mengingat kelakuan Hyuk.

“Memangnya dia kenapa? Sama pacar sendiri kok sering kesal.” Jonghyun tampak bingung.

“Sikapnya terlalu berlebihan. Dia mau tau semua yang aku lakukan, kemana-mana mau bersama. Emangnya dia pikir aku suka perhatiannya yang terlalu berlebihan itu. Dan, apa dia ga sadar, aku muak sama tingkah kekanak-kanakannya itu,” ungkap Seolhyun terang-terangan.

Jonghyun manggut-manggut.

“Kau sangat berbeda dari Kak Jiyoung. Justru dia ingin aku lebih memperhatikannya. Padahal aku bukan laki-laki yang bisa perhatian pada perempuan.” Jonghyun tertawa kecil mengingat tingkah Jiyoung.

“Semua orang beda-beda tau.”

Tiba-tiba HP Jonghyun bergetar. Ia membaca sekilas pesan itu.

“Aku pergi yah,” pamit Jonghyun,lalu berbalik.

“Ya! Choi Jonghyun, kau mau kemana? Kau bolos lagi yah!” teriak Seolhyun.

“Aku datang ke sekolah buat nyari kesenangan, tapi ga ada yang seru disini,” jawab Jonghyun memutar kepalanya. Seolhyun menggeleng-geleng.

Jonghyun berbalik lagi. “Woi !Jangan manggil pakai nama asliku!” teriak Jonghyun atau yang biasa dipanggil Changjo, lalu kembali berlari.

###

Seorang gadis berjalan cepat dengan emosi yang mengebu menuju ke kelas 2’1. Gadis itu memutar kepalanya mencari seseorang yang ingin ditemuinya.

“Kenapa, Kak?” Gadis itu berjingkat kecil karena kaget. Ia berbalik dan mendapati salah satu adik kelasnya.

“Mana Jonghyun?” tanya si gadis. Amarahnya belum reda.

“Setauku dia di perpustakaan,” jawab si adik kelas, hati-hati, takut kena marah.

“Dia bersama siapa, Sungjae?” tanya gadis itu lagi, kini penuh selidik.

“Entahlah,” Sungjae mengindikkan bahunya.

Gadis itu melanjutkan jalannya ke perpustakaan, ia masih marah. Dengan teliti, ia memeriksa perpustakaan. Tatapannya terhenti pada seorang laki-laki yang fokus membaca.

“Kim Jonghyun, ayo keluar!” perintahnya langsung.

Laki-laki yang dipanggil Jonghyun memandang sekilas lalu mengangguk tanpa banyak bicara.


Mereka berdua keluar dari perpustakaan. Si gadis berjalan ke belakang gedung sekolah bagian barat.

“Ada apa, Sohyun?” tanya Jonghyun, yang baru saja membuka mulut sejak tadi.

Gadis bernama Sohyun menunduk sebentar, lalu menghela nafas. Ia pun berani mengangkat kepalanya.

“Si-siapa gadis itu?” tanya Sohyun sedikit tercekat.

Jonghyun memiringkan kepalanya,tidak mengerti. “Gadis yang mana?”

“Gadis itu! Yang itu!” teriak Sohyun tidak jelas, matanya mulai berkaca-kaca.

Amarah tadi berubah menjadi rasa pedih setelah bertemu dengan kekasihnya.

Refleks Jonghyun memeluk Sohyun.
“Gadis yang mana? Ceritakan padaku pelan-pelan,” pinta Jonghyun dengan lembut sambil mengusap punggung Sohyun yang tengah berada dalam pelukannya.

Jonghyun melepas pelukannya. Cairan bening telah membasahi wajah Sohyun. Jonghyun mengusap cairan bening itu.

“Ceritakanlah,” ucap Jonghyun lembut.

“Gadis yang berciuman denganmu,” jawab Sohyun, kembali menunduk karena cairan bening itu mengalir deras dari matanya.

Jonghyun membulatkan matanya, pikirannya menerawang. Sohyun mengangkat kepalanya.

“Siapa gadis itu, Kim Jonghyun?” bentak Sohyun. Hatinya serasa tersayat.

“Kau salah paham. Kejadian itu tidak disengaja.” Jonghyun memegang pundak Sohyun, mencoba untuk menenangkan kekasih yang ada di hadapannya ini.

“Tidak disengaja bagaimana? Jadi, kalian benar-benar berciuman?” Suara Sohyun lebih meninggi dari sebelumnya.

“I-itu...” Jonghyun tidak dapat menjawab.

Sohyun merasa beribu-ribu jarum ditusukkan ke dadanya. Ia merasa makin sesak.

“Sudahlah.” Sohyun berlalu meninggalkan Jonghyun dalam keadaan kacau.

Jonghyun membeku.
“Bagaimana dia tau soal kejadian itu?”gumam Jonghyun sendiri.

Salam Nealra. 23 Juni 2017

The Way of Love ;94l-95lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang