.love like this

41 8 0
                                    

Setelah berpamitan dengan pasangan aneh yang ditemuinya –Chaejin dan Sui- Jonghyun melanjutkan perjalanannya.

Ia sampai di depan sebuah rumah kecil yang tak terawat.

Ting...Tong...Jonghyun membunyikan bel. Pintu perlahan terbuka menampilkan seorang gadis muda.

"Ahreum!" kaget Jonghyun mendapati sosok tak asing di balik pintu.

"Kenapa kau ada disini?" tanya Jonghyun cepat.

Tiba-tiba Dongho muncul dari dalam rumah.

"Dia...."

"Aku hanya sedang berkunjung," jawab Ahreum memotong ucapan Dongho.

"Masuklah," lanjut Ahreum, mempersilahkan Jonghyun masuk.

Jonghyun menduduki sofa yang ada di rumah itu.

"Sebenarnya aku kesini untuk mengajak Baekho menjenguk Ahreum, tapi karena Ahreum disini. Aku berikan saja buah ini langsung," ucap Jonghyun sambil menyerahkan buah.

Dongho mengambilnya lalu membawa ke dapur.

"Aku harus absen dalam beberapa latihan, makanya aku kesini untuk memberitahu Dongho, sekaligus berdiskusi masalah latihan yang aku lewatkan," jelas Ahreum.

"Kira-kira berapa lama kau absen?" tanya Jonghyun.

"Entahlah. Tiga hari lagi aku harus periksa ke dokter sekaligus memastikan aku bisa ikut olimpiade atau tidak."

"Semoga kamu cepat sembuh, dan dapat mengikuti olimpiade."

Dongho muncul dari dapur membawa buah yang telah dipotongnya.

"Makanlah," Dongho mempersilahkan. Dongho mengambil garpu lalu menyuapkan potongan buah itu pada Ahreum.

"Suap-suapan nih yeh," goda Jonghyun.

"Itu karena tangan kananku terluka," bantah Ahreum cepat.

"Hehehe. Iya, aku mengerti." Jonghyun tertawa kecil.

###

Jiyoung memasuki sebuah kamar yang amat berantakan. Di tempat tidur terbaring laki-laki yang setengah tertutupi selimut.

Jiyoung mendekati laki-laki yang masih sibuk dengan mimpinya. Ia mengguncang bahu laki-laki yang tak lain kekasihnya.

Si laki-laki menggeliat kecil, lalu melirik gadis yang membangunkannya walau masih samar.

"Kak Jiyoung," gumamnya.

"Ya! Sudah kularang memanggil nuna," bentak Jiyoung sambil memukul kepala lelaki yang lebih muda darinya itu.

"Maaf, Kak... Eh, maksudnya Jiyoung."

"Sekarang kamu bangun mandi. Kemarin kamu ga masuk sekolah lagi kan?" Laki-laki itu mengangguk.

"Aku udah bela-belain bangun pagi banget buat bangunin kamu. Jadi, kamu harus pergi sekolah."

"Iya. Ini aku udah mau mandi."

"Ya udah, sana!"

Laki-laki itu pun memasuki kamar mandi. Sementara Jiyoung membersihkan tempat tidur, lalu membuka jendela.

Tatapannya berhenti pada laptop yang masih menyala. Jiyoung mendekati laptop itu lalu menyentuh cursornya. Dengan mata yang membulat sempurna, Jiyoung menutup mulutnya.

"Changjo, siapa perempuan ini?" gumam Jiyoung sendiri, matanya berkaca-kaca.

###

Changjo keluar dari kamar mandi sambil mengelap rambutnya yang basah. Ia sedikit terkejut melihat kamarnya kosong.

"Kemana Jiyoung nuna?" tanya Changjo sendiri, heran.

"Mungkin membuatkan sarapan. Tapi, dia kan tidak tau memasak. Jangan-jangan roti lagi yang dia buatkan," gumam Changjo menebak-nebak.

Changjo pun mempersiapkan perlengkapan sekolahnya. Changjo menuju ke lantai satu. Sayangnya ia tidak bisa menemukan Jiyoung dimanapun.

"Dia kemana?" tanya Changjo bingung.

Changjo segera mengambil HP nya untuk menghubungi Jiyoung, tapi nomor Jiyoung tidak aktif.

###

Jam makan siang telah tiba. Kantin dipenuhi siswa yang ingin mengisi perutnya, tak terkecuali Jonghyun dan Dongho yang berada di pojok kantin sambil memakan makanannya.

"Siapa yang kau temani sms-an daritadi?" tegur Jonghyun pada Dongho yang sama sekali tidak fokus pada makanannya.

"Bukan siapa-siapa. Oh yah, ada apa menemuiku?" tanya Dongho seolah mengalihkan pembicaraan.

"Hanya ingin mengobrol saja. Pulang sekolah aku ke rumahmu yah?"

"Jangan!" tolak Baekho cepat. Jonghyun memberikan tatapan heran.

"Aku ada urusan sepulang sekolah," lanjut Baekho

"Tidak apa-apa. Aku menunggumu di rumah saja."

"Bagaimana kalau di rumahmu saja? Aku akan membatalkan urusanku itu." Jonghyun pun mengangguk walau bingung.

Dongho mengedarkan pandangannya mencari pemandangan yang indah melalu kaca besar yang berada di samping kirinya, yang bersambungan langsung dengan taman belakang.

Matanya berhenti pada dua objek yang tengah tertawa bersama.

"JR, bukankah itu Kak Sohyun?" tanya Dongho sambil menunjuk objek yang dilihatnya. Jonghyun memperhatikan objek itu.

"Siapa laki-laki yang bersamanya?" tanya Dongho penasaran.

Ekspresi Jonghyun sulit diartikan, Dongho pun menutup mulutnya untuk pertanyaan lain.

"Dia Sungjae," Tapi Jonghyun malah menjawab lalu berlari meninggalkan Dongho. Dongho terperangah sebentar.

###

Jonghyun berlari cepat menuju taman belakang. Tempat itu tampak sepi. Jonghyun tidak menghentikan langkahnya, ia berkeliling, hingga berhasil menemukan laki-laki yang berjalan santai ke arahnya.

"Yook Sungjae!" teriak Jonghyun, membuat yang dipanggil menghentikan langkahnya.

Lalu kemudian berjalan lagi mendekati Jonghyun."Ada apa?" tanya Sungjae

"Kak Sohyun kemana?" tanya Jonghyun.

"Baru saja kembali ke kelas," jawab Sungjae.

Jonghyun segera berlari meninggalkan Sungjae, ia tengah berusaha mengejar Sohyun ke kelasnya.

Jonghyun sampai di kelas 3'9, kelas Sohyun. Ia memberanikan diri memasuki kelas kakak kelasnya. Beberapa siswa melihatnya heran.

Tapi Jonghyun hanya fokus mencari Sohyun. "Kwon Sohyun, kemana kamu?" gumam Jonghyun sendiri, pasrah. Sayangnya tak ada Sohyun di dalam kelas itu. Dengan lemas ia meninggalkan kelas 3'9 dan kembali ke kelasnya.




Salam Nealra. 27 Juni 2017

The Way of Love ;94l-95lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang