PART VI

44.5K 1.5K 8
                                    

Happy Reading !!!!!

Sudah sebulan ini Mas Randy selalu pulang malam bahkan sampai ke dini hari dan jikalau pagi, pagi-pagi sekali Mas Randy sudah berangkat kerja dan melewatkan sarapan, di saat siang aku ke kantornya Mas Randy jarang sekali ada di kantor, kalau tidak di lapangan pasti sedang ada meeting. Aku selalu mengingatkannya untuk makan dan beristirahat melalui sms, terkadang di balas terkadang juga tidak di balas. Tetapi aku selalu berusaha untuk melakukan tugasku sebagai istri, terkadang Mas Randy meminta haknya padaku, seminggu sekali minimal kami melakukannya. Hubunganku dan Mas Randy jauh lebih baik kalau ada waktu kami selalu pergi menghabiskan waktu bersama dan Mas Randy selalu memanjakanku. Dan setiap malam kami selalu menceritakan aktivitas kami agar kami tahu apa saja yang telah dilakukan.

Jam sudah menunjukkan pukul 00.30 Wib tetapi Mas Randy juga belum pulang. Tadi Mas Randy sudah  berjanji akan pulang dan aku sudah memasakkan makan malam, sejam sekali aku memanaskan makanan agar kalau Mas Randy pulang makanannya masih hangat, tapi sudah jam seperti ini belum pulang di telvon hp nya mati. Aku khawatir Mas Randy tidak ada kabar seperti ini. Aku mondar-mandir di ruang tamu karna aku tidak tenang. Aku mendengarkan suara deru mobil aku melangkah ke depan dan membukakan mobil. Aku mengambil tas kerja Mas Randy dan jasnya. Aku menyalam Mas Randy.

"Kamu belum tidur?" Tanya Ma Randy padaku. Aku tersenyum dan aku lega melihat Mas Randy baik-baik saja tapi kelihatan sekali bahwa Mas Randy sangat kelelahan aku tidak tega, suamiku sangat capek sekali pasti.

"Aku nunggu kamu Mas. Mas Randy bilang akan pulang untuk makan." Kami berjalan menuju ruang tamu.

"Maafkan aku, aku lupa ngabarin kamu dan hpku juga mati tadi aku tidak sempat untuk mencharger tadi ada hal yang mendadak masalah proyek jadi aku tadi langsung kesana. Maafkan aku."

"Tidak apa-apa Mas, Mas Randy sudah makan? Kalau belum aku akan memanaskan lagi makanannya mas."

"Tidak usah Ca, Mas ingin langsung istirahat saja."

"Ayo mas, aku siapkan air hangat untuk Mas Randy bisa membersihkan diri." Kami naik ke atas dan masuk ke dalam kamar.

Setelah selesai Mas Randy masuk ke dalam kamar mandi aku menyiapkan pakaian Mas Randy dan meletakkannya di atas ranjang dan aku turun ke bawah menyimpan masakan yang ku masak ke dalam kulkas setelah selesai aku mematikan semua lampu dan membawakan segelas air dan masuk ke dalam kamar. Aku melihat Mas Randy baru saja selesai memakai bajunya, aku menghampiri Mas Randy dan memberikan gelas tadi kepada Mas Randy, dan Mas Randy menghabiskan airnya. Aku meletakkan gelas itu ke atas nakas.

Mas Randy naik ke atas ranjang dan aku membersihkan diri dan mengganti baju di kamar mandi setelah selesai aku menuju meja rias dan memakai pelembab mukaku dan lotionku. Mas Randy memperhatikanku, apakah Mas Randy memperhatikanku dari tadi? Aku tersenyum dan menghampiri Mas Randy aku naik ke atas ranjang dan duduk disampingnya.

"Ada apa mas? Kenapa Mas Randy ngelihatin aku sebegitunya?" Mas Randy menarikku ke dalam pelukannya, aku tersenyum ini membuatku sangat nyaman aku mencium bau Mas Randy dan aku sangat suka ini, aku selalu mengingat bau ini.

"Tidak apa, hanya saja Mas merasa bersalah padamu. Maafkan Mas ya sudah membuatmu menunggu."

"Tidak apa-apa mas, sudah menjadi kewajiban seorang istri menunggu suaminya pulang."

"Aku bahagia sekali bisa memilikimu di dalam hidupku. Bolehkah Mas menanyakan sesuatu?" Aku mengangguk di dalam pelukan Mas Randy.

"Apakah kamu bahagia hidup bersama dengan Mas?"

"Sangat Mas, aku sangat bahagia bisa bersama dengan Mas. Aku bahagia dan bersyukur bisa mempunyai suami seperti Mas Randy. Jangan tanya alasannya apa Mas, aku tidak bisa memberikan alasannya ini terjadi begitu saja. Kalau aku boleh jujur aku menyayangimu Mas, mungkin aku juga sudah mencintaimu mas. Mungkin Mas pikir ini terlalu cepat tapi bagiku tidak, aku sudah memutuskan pada saat aku menerima Mas di dalam hidupku, Mas akan menjadi satu-satunya pria di dalam hidupku. Aku akan memberikan seluruh hidupku untuk Mas, karna Mas Randy suamiku dan akhirnya aku tidak ragu-ragu untuk itu mas. Dan aku sadar bahwa ternyata aku mencintai Mas Randy." Aku tidak bisa melihat ekspresi Mas Randy bagaimana karna aku di dalam pelukannya dan aku menunduk. Kemudian Mas Randy melepaskan pelukanku dan rasanya hatiku sakit sekali. Tetapi kemudian mas Randy menangkup wajahku.

ISTRI KEDUA (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang