#2 - Ubah

347 49 3
                                    

Mataku masih menatap laki-laki yang bernama Oh Sehun itu. Dan diapun juga masih menatapku.

Kuperhatikan. Wajahnya begitu tampan. Matanya yang tajam dan bibirnya yang tipis. Kulitnya juga begitu bersih dan putih. Aura dingin seperti mengelilinginya. Ah tidak. Aura dingin itu mengelilingi mereka semua.

Jujur saja. Oh Sehun begitu menarik di mataku. Dia... begitu berkarisma. Dan begitu tampan.

Aku membuka sedikit bibirku. Mencoba merelaksasikan tubuhku yang mulai merasa aneh. Mata kami terus bertatapan. Walaupun leherku mulai terasa sakit karena terus menoleh ke belakang.

Karena Sehun terus menatapku, itu membuat semua saudara-saudaranya terfokus padanya. Lalu mereka semua mengikuti pandangan Sehun yang menatap padaku. Aku tersadar lalu kualihkan pandanganku kembali pada makananku. Sempat kulihat laki-laki yang bernama Byun Baekhyun menatapku dengan tajam. Mereka tampak seperti psikopat. Membayangkannya membuatku merinding.

"Cepat selesaikan makananmu. Kelas akan segera dimulai sebentar lagi." Ucap Lay Hyung padaku "Jangan sampai kau terlambat di hari pertamamu. Kau sudah terlambat selama dua bulan untuk kuliah di sini."

"Chen. Kelas kita akan segera dimulai." Aku menolehkan kepalaku kepada sumber suara. Seorang laki-laki yang begitu tinggi. Sungguh! Benar-benar tinggi!

"Ah... ne, Kriss. Tzuyu dan Tao, kemana kalian semalam? Apa kau langsung pulang? Padahal acaranya belum selesai." Respon Chen. Chen bertanya kepada seorang gadis dan laki-laki di samping laki-laki tinggi yang bernama Kriss itu.

"Ah... waktu itu ada yang perlu kami urus." Ucap laki-laki bermata panda. Si Gadis di sampingnya hanya tersenyum.

"Baiklah. Kai, Minseok, Momo, ayo kita pergi." Ucap Chen. "Lay, Krystal, Luhan, kami pergi dulu. Sepertinya kelas akan segera dimulai." Tambah Chen. Kami hanya menganggukkan kepala.

"Luhan. Semangat yaaa!" Ucap Momo padaku.

"Ah... gomawo, Sunbae!" Aku respon dengan senyuman terbaikku.

"Kajja." Ucap Minseok pada teman-temannya.

Setelah mereka pergi, yang tersisa hanya aku, Lay Hyung, dan Krystal.

"Hyung, aku sudah selesai." Ucapku pada Lay Hyung.

"Kajja. Kita langsung ke kelasmu." Balas Lay Hyung.

Kami bertigapun berdiri dari tempat duduk dan hendak beranjak. Namun ketika aku mulai berjalan, aku masih melihan Sehun menatap padaku. Kenapa dia terus menatapku? Apa mereka benar-benar psikopat? Aku membatin. Jujur saja, aku menjadi takut. Lalu aku mengayunkan langkahku lebih cepat mengikuti Lay Hyung yang sudah di depan.

***

"Ini Xi Luhan. Dia berasal dari Cina. Dia mahasiswa baru di sini." Dosen Park Shin Hye memperkenalkan diriku secara singkat. "Silahkan pilih tempat dudukmu, Luhan-ssi.

"Ne. Kamsahamida." Aku membungkukkan badanku.

Dosen Shin Hye mengatakan supaya aku memilih tempat duduk. Padahal itu hanya omong kosong. Hanya ada satu kursi yang tersisa. Apanya yang dipilih? Maksudnya menyuruh mahasiswa yang lain menyerahkan tempat duduknya padaku? Begitu, kah?

Hanya ada satu kursi kosong. Yaitu kursi paling depan dengan posisi banjar tengah. Karena kelas ini menggunakan meja untuk dua orang, maka ada mahasiswa lain yang akan menjadi teman sebangkuku. Tapi... tahukah kalian siapa yang akan menjadi teman sebangkuku? Dia adalah salah satu anak angkat dari presiden kampus. Aku lupa namanya. Do Kwangsoo, kah? Do Kyulsoo mungkin? Aku hanya ingat marga dan nama terakhirnya saja. Wajahnya begitu datar dan dingin. Bahkan dia sedang menatapku sekarang. Benar-benar... menakutkan.

moonlight - HunHanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang