#3 - Hampa

294 44 1
                                    

Kelasku sudah selesai. Hari pertamaku kuliah sudah berakhir. Rasanya begitu berbeda ketika masih di high school. Ketika kuliah, kita memerlukan sebuah niat untuk menuntut ilmu, jika kita tidak mempunyainya, maka tinggalkan saja. Itu prinsip di dunia perkuliahan. Berbeda ketika aku masih di high school. Niat tidak niat, guru akan terus mengajar. Karena keberhasilan seorang guru diukur dari kemampuan siswanya. Jika siswanya baik maka pengajarnya juga baik. Begitupun sebaliknya. Intinya, di perkuliahan kita membutuhkan dosen. Sedangkan di high school gurulah yang memerlukan kita.

Boleh dibilang, hari pertamaku kuliah begitu abstrak. Membingungkan. Begitu banyak yang terjadi hari ini sampai-sampai aku lupa apa yang sudah aku lewati hari ini. Namun tidak begitu buruk. Aku mendapatkan teman baru dan suasana baru. Selama itu menyenangkan, tidak masalah untuk kujalani.

***

"Hyung. Apa kita langsung pulang?" Tanyaku pada Lay Hyung yang sedang mengepak buku-bukunya.

"Tentu saja. Kau tidak ada kelas lagi, kan?" Balasnya

"Sudah tidak ada..." Jawabku. "Tapi ini masih sore, apa kau tidak mau mengajakku berkeliling?" Tambahku.

"Hari ini benar-benar bersalju, Luhannie." Lay Hyung mengeratkan syalnya. "Sebaiknya kita langsung pulang saja."

Aku menggigit bibirku. "Mari kita menghangatkan diri. Mencari ikan di sungai lalu memanggangnya mungkin." Ajakku kukuh.

"Di rumah pun sudah ada ikan dan siap dipanggang, Lu." Jawabnya.

Aku mengerucutkan bibirku. Melihatku begini, membuat Lay Hyung menghelakan nafas.

"Aku mau saja mengajakmu jalan-jalan. Tapi, Ķrystal pulang dengan siapa? Apa kau menyuruhnya berjalan kaki dari kampus ke rumahnya?" Ucap Lay Hyung.

Dert!!!

Lay Hyung merogoh sesuatu dari kantong mantelnya. Sebuah ponsel.

"Yeoboseyeo..." ucapnya. "Wae?" "Ah... baiklah." "Hati-hati..."

Lay Hyung mematikan ponselnya dan meletakkan kembali di saku mantelnya. "Kajja. Kita jalan-jalan." Ucapnya.

"Bagaimana dengan Krystal?" Tanyaku atas ajakannya.

"Ada sesuatu yang perlu dia urus. Dia pulang bersama temannya."

Aku tersenyum lebar mendengar perkataan Lay Hyung.

"Kajja!" Aku menarik Lay Hyung menuju parkiran mobil.

***

"Wha... dinginnya!" Ocehku.

Aku dan Lay Hyung sedang berada di tepi sungai di dalam hutan. Sungai berada sekitar 2 kilometer dari kampus, dengan menggunakan mobil mungkin hanya perlu 5 sampai 10 menit perjalanan. Namun untuk menuju sungainya sendiri, harus melakukan perjalanan kaki lagi. Sekitar 15 menit.

 Sekitar 15 menit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
moonlight - HunHanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang