SEMBILAN

565 10 3
                                    

Justine mengajak jessica ketempat makan paling ternama, "HOUSE OF RAMINTEN". Itulah tempat makan paling populer di jogja. Betapa senang dan bahagianya jessica ketika sudah dampai di tempat makan itu. 

"apa kamu menyukainya?" tanya justine dengan raut wajah yang terlihat mempesona

"Yaaaa.. aku sangat suka"jawab jessica dengan semangat 

"Baru pertama kalinya aku lihat kamu sehabagia ini jes.. aku ingin mengatakan aku cinta kamu, tapi kenapa bibir ini terasa susah untuk mengucapkan kata itu" lontaran ucapan justine dalam hatinya yang memandang ke arah jessica dengan sangat ama lama, yang membuat jessica membuyarkan pikiran yang sedang di pikirkan oleh justine.

"HEII...!!, apa yang lagi kamu pikirkan sambil melihat ku?" ujar jessica sampai melambaikan tangannya ke arah wajah pria tampan bermata coklat.

Justine pun hanya mengeluarkan senyuman khasnya itu kepada jessica sambil menyapu lembut di kepala jessica. 

"yaudah yuk, kita masuk kedalam" ajak justine sambil menarik lengan jessica dengan sanagat amat lembut. Saat jalan masuk ke dalam restoran, jessica hanya memperhatikan lengan tangannya yang di pegang oleh justine.

"coba saja dulu ada yang peduli kepada ku seperti kamu, justine" ucapan dalam hati jessica sambil memperhatikan wajah tampannya. Secata tak sengaja justine memalingkan wajahnya ke arah jessica, pria tampan itu melihat ada kesedihan di mata perempuan yang di cintainya itu

"kamu kenapa?" memiringkan wajahnya di hadapan jessica sambil mengerutkan keningnya. Pertanyaan justine membuyarkan semua pikiran jessica. Perempuan cantik itu berhenti dari jalannya dan langsung menunduk ke bawah. Jessica tak bisa menjawab pertanyaan apapun dari justine

"kalau ada yang kamu mau ceritain, ceritain aja ke aku. Aku akan mendengarkan cerita mu dengan sebaik-baiknya. Dan jika ada kamu meminta saran kepadaku, akan aku beri saran yang baik sesuai dengan yang aku tangkap dari cerita mu itu" memberi senyum khasnya yang membuat jessica menjadi lebih tenang.

"iya, makasih ya justine" ujar jessica dengan membalas senyumnya kepada justine.

Dari raut wajah yang terpancar dari wajah jessica, justine tahu bahwa ada yang ingin di ceritakan jessica kepadanya. Karena justine tidak mau melihat wajah cantik perempuan yang dicintainya itu terus-menerus sedih, Justine pun mulai memperlihatkan perhatiannya kepada jessica sambil diiringi sebuah bercandaan kecil yang membuat jessica menjadi sedikit terhibur karenanya.

                                       ***

Makanan pun sudah datang di hadapan mereka. Ada sedikit pertanyaan di benak mereka masing-masing. Justine dan jessica terdiam sejenak, dan mata mereka pun saling memandang. Ketika jessica melihat justine, ada pertanyaan besar yang ada di benar jessica.

"Justine" panggil jessica kepada pria tampan yang ada di hadapannya saat ini dengan lembut

"Ada apa jessica?" memandang jessica dengan penuh pengharapan

"Ada yang ingin aku tanyakan ke kamu, tapi aku takut pertanyaan ku akan menyinggung kamu" sahut jessica dengan sedikit mengeluarkan raut wajah tanda tanya.

Justine terdiam dan bingung. Ketika melihat raut wajah jessica yang berubah menjadi murung, justine pun memberikan candaan kecil

"Kamu mau tanya apa sih, peri unyu ku" memberikan senyuman lebar sampai terlihat gigi putih bersihnya itu. Jessica pun terhibur dengan candaannya itu.

"Aku emang unyu kali... *bweeek " menjulurkan kecil lidahnya. "Aku mau tanya ke kamu justine. Kenapa aku sering lihat kamu ke rumah sakit akhir-akhir ini?" pertanyaan yang terlontar dari bibir jessica yang membuat justine menjadi terdiam selama beberapa menit.

"apa yang harus aku katakan kepada kamu jes, aku takut memberi tahu mu bahwa aku terkena kanker otak stadium 3" jawab pria tampan itu dalam hati. Tanpa sengaja setetes air mata jatuh dari wajah pria tampan itu.

Melihat itu, jessica langsung mengambil tissue yang berada di meja makannya, lalu air mata justine di lap dengan lembut oleh tangan kecilnya.

"maaf ya, kalau pertanyaan aku membuat kamu menjadi sedih" ujar jessica dengan wajah yang sedikit merasa bersalah

"Tak apa kok jessica" mengeluarkan sedikit senyuman yang terlihat sedih

"yaudah-yaudah, kita makan aja ya" 

Akhirnya mereka pun makan. Setelah selesai makan, justine mengantar jessica pulang kerumahnya. Tak ada percakapan yang tersiar di antara mereka. Hanya keheningan yang terpancar. 

Sesampainya di rumah jessica, pria tampan itu langsung ingin pulang kerumahnya, tetapi karena jessica tak mau justine kenapa-kenapa di jalan, jessica pun menyuruh justine untuk bermain di rumahnya tersebut sampai keadaan nya tenang kembali.

"Justine. Main dulu ya di rumahku, sehabis itu kamu boleh pulang"

Justine pun tak bisa membuat perempuan yang di cintainya itu menjadi kecewa maupun sedih. Pria tampan itu hanya mengangguk. saat masuk kedalam rumah perempuan cantik itu, betapa berantakannya rumah jessica. Sontak membuat jessica dan justine menjadi kaget. Jessica langsung melihat apa yang sebenarnya terjadi dalam rumahnya tersebut. 

"MA... PA... JEN... MBA... " panggil jessica kepada anggota keluarganya

Tak ada jawaban dari anggota keluarganya tersebut yang membuat jessica menjadi sangat khawatir. Tiba-tiba suara tangisan pun mucul di kolong meja makan yang juga membuat jessica menjadi sangat takut. Justine pun tak tinggal diam. Pria tampan itu langsung menghampiri suara tangisan itu yang terdengar di kolong meja makan.

Ternyata, yang menangis itu adalah jenny, adik jessica. 

"JENNY" teriak justine yang membuat jessica kaget. "ada apa jenny?, kanapa di sini sangat berantakan?" lanjut justine sambi menaikan jenny keatas untuk duduk di kursi. Jenny pun tak menjawab pertanyaan justine, hanya ada wajah ketakukan dan tangisan yang ada.

"Apa yang terjadi jen?" tanya kakanya kepada adiknya tersebut

Akhirnya jenny pun angkat suara dan menceritakan kejadian yang menimpa keluarganya tersebut. Selesainya jenny menceritakan kejadian tersebut, jessica pun diam tak percaya yang kemudian membuatnya terjatuh dan pinsan. Justine juga tak percaya dengan kejadian tersebut yang meninpa keluarga jessica. 

" TADI SIANG SAAT AKU PULANG DARI SEKOLAH, MAMA DAN PAPA BERTENGKAR DENGAN HEBATNYA DI RUMAH. SAMPAI MEMBUAT PAPA MEMBANTING-BANTINGKAN BARANG DI SEKITARNYA. AKU ENGGAK TAHU KENAPA, YANG AKU DENGAR PAPA MENYEBUT-NYEBUT NAMA LELAKI YANG SELAMA INI ADALAH SIMPANAN GELAP MAMA. AKU PUN TADI HANYA BISA TERDIAM DAN TAK BISA BERBUAT APA APA. MBA AMI MEMUTUSKAN UNTUK PERGI DARI RUMAH. AKU JUGA MENDENGAR BAHWA PAPA MENGUGAT CERAI MAMA. DAN MAMA PUN ENGGAK MENOLAK GUGAT CERAI YANG DI LONTARKAN PAPA. TIBA-TIBA, ADA SEORANG PRIA YANG MASUK KERUMAH LALU MEMBAWA MAMA PERGI BEGITU AJA, AKU RASA ITU LAH SIMPENAN GELAP MAMA SELAMA INI KA. AKU SANGAT TAKUT DAN AKHIRNYA AKU MENGUMPAT DI BAWAH MEJA MAKAN. DAN PAPA, ENTAH KEMANA DIA PERGI" 

Itulah yang diceritakan jenny kepada justine dan juga jessica, yang membuat jessica sangat syok hingga membuatnya tak sadarkan diri.

                         ***

Banyak pecahan-kecahan kaca di rumah itu. Vas bunga yang indah menjadi serpihan-serphian kaca yang kemudian di buang ke tempat sampah. Itu diibaratkan sama seperhi hati. Sebuah hati yang bersatu kemudian hati tersebut menjadi hancur tak beraturan. 

Justine pun melihat adanya buku kecil seperti diary milik jessica. Penasaran pun muncul ketika pria tampan itu melihat buku diary tersebut. Buku diary itu kemudian di bawa oleh pria tampan itu ke rumahnya.

                              ***

Pilihan ku untuk mencintai dirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang