TIGA

876 14 2
                                    

Cinta itu sulit ya untuk di tebak. Kadang perasaan ini bilang iya, kadang perasaan ini bilang tidak. Cinta yang cukup labil bagi gue. Memang benar, yang di katakan oleh ayah gue saat itu. laki-laki tidak boleh menangis atau pun melakukan sesuatu yang dapat merubahnya menjadi seseorang yang lain.

Kamu pasti pernah kan merasakan yang namanya jatuh cinta, tapi kamu tidak bisa untuk mengungkapkannya. Itulah yang gue rasakan saat ini. Perasaan ini seolah-olah menjebak gue, antara harus tetap bersamanya atau menjauh karna gue selalu di permalukan olehnya.

Gue ingat benar, dengan apa yang ayah gue bilang *Pria sejati akan selalu memperjuangkan wanita yang dicintainya, walaupun wanita itu tidak menyukainya. Percaya lah, bahwa suatu saat nanti, kamu akan mendapatkan dia sesuai dengan keseriusanmu selama ini. Dan kamu akan mendapatkan sebuah kebahagiaan yang sesungguhnya" itu lah lontaran ayah gue saat dia masih hidup.

"Benar sekali, gue gak boleh menjadi laki-laki yang pengecut!! kalau gue menjadi laki-laki yang pengecut, gue gak akan mendapatkan sesuatu yang seharusnya menjadi milik gue" ucap justine sambil memperlihatkan eskpresi semangatnya di depan kaca kamarnya.

Keesokan paginya, justine kembali pergi ke kampus, dan melihat jessica berada di taman sendirian dengan memegang sebuah buku novel di tangannya yang kecil. Justine dengan percaya diri datang dan menghampiri perempuan tersebut.

"Pagii cantik.." ujarku dengan sedikit candaan

"apaan sih lo justine!! sana lo menjauh dari gue!! jangan deket sama gue!" mengusir justine sambil menggeser badannya ke arah kanan yang masih banyak tempat duduk. 

Justine pun tidak memperdulikannya. Ketika jessica melontarkan kemarahannya, itu menjadi sebuah tantangan bagi justine untuk membuat hatinya luluh terhadapnya.

"kayak lo asih membaca novel itu.." sambil memiringkan wajahnya dan melontarkan senyum khasnya yang pernah membuat jessica sedikit terkesima sesaat.

"aaiissshhh, bisa gak sih lo jangan kebanyakan ngomong! lo ngeganggu gue ngebaca tau gak!" memperlihatkan wajah cemberutnya yang semakin membuat justine semakin menyukainya. 

"Gue enggak ngeganngu lo ngebaca kok, lo nya aja yang terganggu dengan keberadaan gue di sini" memalingkan wajah kearah taman dengan melontarkan senyuman khasnya. Jessica pun memalingkan wajahnya ke justine sambil meperhatikan senyuman yang menawan itu. Jessica pun memperlihatkan senyuman kecilnya itu, ketika justine memalingkan wajahnya kembali ke arah jessica, perempuan cantik yang memiliki bibir merah merona dan mata indah itu memalingkan wajahnya ke buku novel yang dia pegang itu. Terlihat pipinya berubah menjadi merah merona.

"Lho kenapa sih gue? kenapa gue jadi salah tingkah seperti ini?" ucap wanita itu dalam hati dengan tingkahnya yang terburu-buru ingin pergi dari justine.

"kenapa jes?" menaikan kedua mata dan mengayunkan tagannya ke depan muka jessica

"eemmm, enggak-enggak.. gue gak kenapa-kenapa. yaudah gue mau ke kelas lagi" langsung memasukan novelnya ke dalam tas dan langsung pergi.

"Tidak biasanya jessica seperti ini, kenapa dia seolah olah..., eh apaan sih lo justine, mana mungkin dia suka sama lo " ujar justine dalam hatinya...

                     ***

Malam pun terasa sangat dingin. Saat justine merebahkan diri di atas ranjang kamarnya, tiba-tiba kepalanya sangat sakit tak karuan, dan hidungnya yang mengeluarkan cukup banyak darah.

" AAGGGHHHH, KELAPA GUE.. KENAPA TERASA SANGAT SAKIT!! lontaran ucapan justine yang menjerit kesakitan dengan kencang, sampai kedua anggota keluarganya di rumah mendengar suara justine.

"Ma.. mama dengar gak suara itu?" Ucap venesia dengan sedikit merasakan perasaan yang aneh.
"Kenapa suara itu terdengar seperti di kamar kko? Apa yang terjadi dengan kko?" Bergegas meninggalkan ruang tamu dan langsung ke kamar justine. Saat membuka pintu sesuatu terjadi pada justine..

*JUSTINEE...!! Teriak mamanya saat melihat justine tergeletak di lantai dengan banyaknya darah yang keluar dari hidung justine.

Justine langsung di larikan kerumah sakit terdekat. Justine tidak sadar kan diri selama 2 hari lamanya, yang membuat kedua anggota keluarganya merasa sangat ketakutan dan khawatir kepada justine.

Mereka pun menangis dan berdoa kepada Tuhan, suapaya Tuhan bisa menyembuhkan justine..

Pilihan ku untuk mencintai dirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang