DELAPAN

600 15 0
                                    

Sudah 1 tahun lamanya jhony (papa justine) meninggalkan keluarga yang di cintainya.
Sebuah pemakaman yang secara rutin di kunjungi oleh keluarganya masing masing. Air mata pun tak kuasa melihat keadaan tersebut.
"Ma... apakah justine akan seperti papa yang akan tidur dengan lelap di dalam tanah yang tak ada udara tersebut?" Lontaran ucapan justine, lalu melihat kearah mamanya dengan raut wajah yang sangat serius.

"Tidak sayang, bukankah kamu sudah berjanji kepada mama bahwa kamu akan selalu kuat?" Jawab mamanya sambil memegang kedua tangan anaknya yang dingin.

Venesia pun melontarkan sebuah kalimat kepada justine, yang membuat justine merasa bangkit lagi dari tidurnya itu.

"Koko adalah putra papa yang kuat, jadi koko harus selalu kuat. Dengan apa yang terjadi pada koko sekarang, itu seharusnya tak membuat koko jadi putus asa. Koko enggak ingat akan perjuangan koko kepada perempuan yang koko perjuangkan?" Ujar venesia dengan wajah serius

Justine diam sejenak, semangat pun muncul kembali begitu dengan cepatnya.

"Kamu benar ven" sambil mengeluarkan ekspresi yang sangat semangat
"Aku tidak akan melupakan semuanya begitu cepat. Aku akan tetap membuat orang yang aku sayangi menjadi bahagia, termasuk perempuan yang aku cintai itu, JESSICA"

Theresia hanya bisa melihat bahagia, karna semangat justine kembali muncul. Theresia yakin bahwa putranya tersebut tak akan putus asa begitu saja.

"Kamu lihat pa, putra kita sangatlah kuat" ucapan yang terlontar dari hati theresia, sambil melihat ke atas langit yang cerah itu.

                    ***

Sekembalinya di rumah, justine bersiap siap untuk menemui jessica yang sudah beberapa minggu tak di temuinya.

"Gue harus tampil keren untuk dia"

Berbicara di depan kaca, sambil mengambil sisir untuk merapikan rambutnya. Tetapi, rambutnya pun tak berasahabat, sekali di sisir rambutnya pun terjatuh dan terjauh. Melihat itu justine tak ambil pusing, dia mengambil kupluk yang berada di dalam lemarinya yang berwarna coklat untuk di pakai di atas kepalanya.

Betapa tampannya justine, saat dia mengenakan kupluk berwarna coklat di atas kepalanya yang menutupi telinga kanan dan kirinya. Siapa pun yang melihat justine, pasti akan terkesima melihat ketampanannya tersebut. Justinepun jeluar dari kamar dan bertemu dengan mamanya di ruang tamu yang sedang menonton televisi.

"Mama aku keren gak?" Pertanyaan yang terlontar dari pria tampan bermata coklat sambil mengeluarkan senyuman khasnya yang sama dengan ayahnya.

Theresia pun melihat wajah yang secara tak sengaja muncul di wajah anaknya yang tampan itu. "Jhony suamiku". Ya itu lah yang terlontar dari bibir theresia dengan raut wajah yang sedikit mengeluarkan perasaan sedihnya.

"Pasti mama lagi memikirkan papa ya? Papa pasti senang kok melihat kita. Papa pasti juga kangen dengan kita." Mengeluarkan senyum khasnya tersebut

"Iya sayang, kamu benar. Pasti papa terlihat sangat senang melihat kita semua bahagia. Oh iya, mau kemana kamu? Roma-romanya kamu mau bertemu dengan seseorang" jawab mamanya sambil melepaskan canda

"Hahahaha, aku mau bertemu dengan jessica ma. Sudah keren kah aku ma?" Menaik turunkan alis matanya, sambil mebgeluarkan senyum lebarnya.

"Sudah sempurna" jawab mamanya sambil mencium kening anaknya. " pasti jessica akan terlihat bahagia melihat kamu seperti ini. Jangan lupa ya cerita ke mama sesudah kamu bertemu dengannya" lanjut mama sambil melontarkan candaan yang membuat justine tertawa.

"Ihhh, apaan sih mama. Aku gak mau cerita ahhh" *menjulurkan lidahnya #bweekk . Mamanya pun tertawa melihat tingkah anaknya.
"Yaudah ya mama, byee" berlari ke arah pintu luar.
"Hati hati kamu justine, jangan ngebut naik mobilnya" teriak theresia
"Iya ma"
   

                          ***

Sesampainya di rumah jessica, justine kembali mengaca di kaca mobilnya yang gelap, sambil merapikan kupluk yang dia kenakan.

*TING TONG*

*TING TONG* (bel rumah jessica)

"Iya iya, sebentar" lontaran suara wanita dari dalam rumahnya. Justine membalikan wajahnya kedepan. Pintu pun sudah terbuka

"Iya cari siapa ya?" Jawab wanita tersebut

Justine pun membalikan wajahnya, memberikan senyuman yang membuat wanita itu salah tingkah.

"Saya justine temannya jessica, bolehkah saya bertemu dengan jessica?" Jawab justine dengan raut wajah yang bahagia

"Iya tentu, saya panggilkan kaka saya dulu ya" jawab adik jessica
"Ayo silahkan masuk dulu"

Justine pun mengangguk akhirnya masuk kedalam rumahnya yang cukup besar, tak jauh dari rumah miliknya tersebut.

"KAJES..." teriak adiknya

"Iya... apaan sih teriak-teriak panggil nama gue. Gue masih ngantuk tau gak" jawab jessica dari dalam kamarnya dengan suara yang kencang

"Ada temen kaka nih yang datang! Cepet keluar!" Sahut adiknya

"Yaudah, bilang tunggu sebentar" siap siap keluar dari kamarnya

"Begitu tuh kajes, gak jelas dia" tertawa ringan ke justine. Justine pun hanya tersenyum melihatnya.

"Hmm, kajes? Kenapa di panggil kajes?" Tanya justine yang sedikit bingung

" ihhhh, kajes itu "KA-JE-SSI-CA" jawab adiknya sambil di eja. Mereka pun akhirnya tertawa.

"Oh iya, nama ku jenny adiknya kajes" menjabat tanggannya

"Iya... senang berkenalan dengan mu jes" ujar pria tampan bermata coklat sambil mengeluarkan senyuman khasnya yang membuat jenny tak berkutik. Mata jenny pun tertuju pada justine. Jessica yang melihat itu langsung menyuruh jenny untuk pergi.

"Sana sana pergi jen" ucap jessica sambil menarik tangan jenny

"Ihhh!! Apaan sih ka, gue tahu kali #bweekk.. Dasar srigala!" Menjauh pergi dari mereka

Justine hanya tertawa meligat tingkah mereka yang seperti anak kecil. Jessica yang melihat justine, langsung mengambil bantal kecilnya dan di lemparkannya ke arah justine sambil memicingkan sebelah matanya.

"Aduhh.. kok aku di lempar bantal sih" ujar pria tampan bermata coklat tersebut.

"Lagian sih, ketawa-ketawa mulu. Jangan-jangan kamu ketawain aku ya!" Lanjut perempuan cantik yang memiliki bibir merah merona dan mata indahnya.

"Eng-enggak kok, kamu kelihatan cantik sehabis bangun tidur" mengeluarkan senyuman yang membuat jessica menjadi salah tingkah, pipinya pun berubah menjadi merah.

"Ihh apaan sih kamu. Gak lucu deh candaannya" kemudian duduk.

" belom mandi kan kamu? Sana mandi.. bau tau" ujar pria tampan bermata coklat tersebut sambil menutup hidungnya yang mancung itu.

"Ihh jahat banget sih kamu! Walaupun aku belom mandi, tali aku tetap bersih dan wangi tau!" Sahut jessica sambil mengeluarkan wajah lucunya saat cemberut. Justine pun yang melihat jessica, tersenyum dan memberantakan rambut panjang milik jessica.

"Aku bercanda kok, yaudah mandi gih.. abis itu kita pergi makan di luar" ucap justine sambil memiringkan wajahnya.

" mau makan dimana emangny?" Tanya jessica sambil membulatkan matanya

"Liat aja nanti. Yaudah mandi gih, abis itu kita langsung pergi" seru justine

"Oke deh. Sebentar ya" jawab jessica dan langsung bergegas untuk bersiap siap.
                     ***

Pilihan ku untuk mencintai dirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang