TUJUH

562 15 0
                                    

"Gak terasa ya sudah 1 tahun kita berteman. Hati ini, tak henti-hentinya memanggil nama mu.
"Jessicaa... jessicaa..." hati ku merasakan ketenangan saat memanggil namamu.. Aku benar-benar mencintai dirimu. Sulit diriku untuk mengungkapkannya kepada kamu. *I love you jessica*" 
Isi dari buku harian milik pria tampan bermata coklat itu dengan senyum khas yang menawannya.

Sudah 1 tahun lamanya, justine merasakan sakit kepala yang amat dalam, hingga membuatnya sering tak sadarkan diri, mama justine dan venesia hanya bisa menangis dalam diam melihat justine sakit seperti itu.

Setengah tahun lanya juga, anggota keluarga justine merahasiakan sakitnya itu kepada justine. Mereka tidak mau kalau suatu saat  justine mengetahui sakitnya, kondisi justine akan semakin memburuk. Yang bisa dilakukan hanyalah *DIAM*.

"MAA...!!" teriak justine dari dalam kamarnya, yang membuat theresia (mama justine) merasa kaget.
Mamanya pun masuk kedalam kamar justine, dan tidak percaya dengan yang terjadi pada putranya tersebut.
"Kenapa rambut justine rontok ma?" Ujar justine dalam keadaan sedikit mengeluarkan air mata

Mama justine langsung memeluk putranya dan menangis sejadi jadinya, tanpa menjawab pertanyaan yang terlontar dari bibir putranya

"Kenapa mama menangis? Apa yang salah dari diriku, hingga membuat mama menangis? Apa ada yang mama sembunyikan dari putra mama ini?"

Mamanya hanya bisa menangis dan menangis. Kemudian, venesia pun masuk ke kamar justine, karna mendengar suara menangis yang cukup kencang. Saat venesia masuk kedalam kamar justine, venesia hanya bisa terdiam melihat rambut justine yang tadinya tebal menjadi sedikit tipis. Air mata pun terjatuh dari pipi venesia.

" kenapa kalian semua menangis? Apa yang salah dari diriku?"  Ucap justine sambil melepaskan pelukan mamanya yang erat itu

Merekapun hanya bisa terdiam melihat justine bertanya-tanya tentang keadaan yang sebenarnya.

"Kenapa aku selalu sakit kepala ma? Kenapa aku selalu mimisan dan mengeluarkan darah yang amat banyak?" Lontaran pria tampan itu kepada mamanya sambil menangis

"Mama enggak berani untuk mengungkapkannya kepada kamu. Mama takut sayang" jawab mamanya dengan nada yang bergemetar sambil mencucurkan air mata yang tak henti-hentinya

"Apa yang mama sembunyikan dariku? Mama gak sayang sama aku lagi, hingga mama selalu merahasiakan itu kepadaku? Apa mama pikir anak mama hanya satu, venesia doang?" Menaikan nadanya menjadi lebih kencang.

Mamanya pun tak bisa menahan ucapan putranya. Tangan pun melayang sangat cepat hingga mengenai pipi pria tampan berwajah sedikit tirus itu.

*TAAKKKK* (suara tamparan mamanya yang sedikit kencang membuat justine terdiam)

"KAMU PIKIR MAMA ITU APA JUSTINE? KAMU PIKIR, MAMA SELALU MEMBEDA-BEDAKAN KAMU DENGAN ADIKMU? MAMA SAYANG SAMA KAMU, MAKANYA MAMA MERAHASIAKAN SEMUANYA KEKAMU, KARNA MAMA TIDAK MAU KAMU SEMAKIN SAKIT MEMIKIRKAN PENYAKITMU YANG SEKARANG INI BERADA DI KEPALA DAN TUBUHMU" jawab mama justine yang sedikit menaikan nadanya, lalu mamanya memeluk justine kembali dengan erat.

Justine hanya bisa terdiam dengan ucapan mamanya itu. Pertanyaan pun terlontar membali dari bibirnya itu, sesekali dia meminta maaf kepada mamanya atas apa yang dia ucapkan kepada mamanya.

"Maafkan aku ma..
Sebenarnya apa yang mama sembunyikan dari ku? Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku?"

Yang ada hanyalah tangisan dari orang-orang yang menyayangi justine. Satu persatu katapun terucap dari bibir theresia (mama justine)

"Tapi kamu harus berjanji sama mama, jika kamu sudah mengetahui semuanya, maka kamu harus lebih kuat dan bisa melawan sakitmu itu" jawab theresia sambil memegang kedua pipi putranya

"Iya ma, aku janji ke mama. Bahwa aku akan selalu kuat" ucap pria tampan tersebut sambil meyakinkan theresia, mama justine. Venesia pun hanya bisa menangis melihat mereka

"Sebenernya yang terjadi pada kamu sayang, kamu terkena kanker otak stadium 3"

Justine pun diam tak percaya. Bahwa dia menderita penyakit yang begitu parah. Darah pun mengalir dari hidung pria tampan itu

"Mama pasti bohong kan? Aku enggak mungkin sakit sampai separah itu, aku pasti hanya kecapean saja ma" jawab justine dengan rasa tak percayanya.

Karena justine syok dengan apa yang di deritanya tersebut, kemudian justine pinsan tak sadarkan diri lagi.

                          ***

Pilihan ku untuk mencintai dirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang