KIND(?)

139 24 8
                                    

Tttiinngg 🔔
      Pintu lift terbuka. Nayeon ragu apa dia harus masuk kedalam nya atau tidak. Bukan tanpa alasan, didalam ruangan dingin dan sempit itu berdiri makhluk tuhan dengan segala kesempurnaannya oh bukan karena tidak ada manusia yang sempurna maksudnya seseorang yang mendekati sempurna sedang menatap tajam kearah nayeon.

" presdir " - sebut nayeon dalam hati. 

      Ya orang itu presdirnya, laki-laki yang tak terbantah lagi ketampanan nya itu bergeser satu langkah ke samping memberi sedikit ruang sekaligus mengisyaratkan nayeon agar masuk. Nayeon? Dia tak punya pilihan lain.
     Udara di dalam lift yang cukup dingin entah mengapa nayeon merasa bertambah beberapa kali lipat bahkan kini ia sedikit menggigil (?) apa karena kondisi tubuh nya yang sedang tidak fit atau karena pengaruh dari seseorang yang disampingnya. Entahlah, kenapa nayeon juga merasa lift ini bergerak sangat lambat?

" kau?? Dari mana?? " .

Nayeon tergelak .

Dia bertanya padaku? - nayeon

" tidak ada orang lain di sini kecuali kau dan aku, aku tidak mungkin bertanya pada diriku sendiri " . Kata sang presdir seolah mendengar apa yang nayeon ucapkan dalam hatinya.

" lantai 5 untuk foto copy file-file ini " . Nayeon menunjukkan tumpukan kertas yang ada ditangannya. 

" kau tidak tahu di lantai "kita" juga ada mesin fotocopy kenapa harus turun?? " .

      Lantai kita, karena nayeon berada di tim inti perusaahan itu  untuk memudahkan pekerjaan mereka jika memang ada yang harus di diskusikan langsung dengan presdir. Ruang kerja tim inti dengan ruang kerja presdir hanya berseberangan sekitar 5-7 meter . Tapi tidak seorang pun yang berani melewati batas itu apalagi harus masuk kebalik pintu besar yang terkesan menakutkan dari luar.
Nayeon masih diam, dia bingung mau jawab apa.

" aku bertanya karena aku tidak mau karyawanku membuang waktu kerjanya dengan alasan fotocopy " . Lanjut presdir masih dengan nada datar dan tidak menunjukan ekspresi apapun di wajahnya.

" Temui aku saat jam makan siang " .

ttiiinngg

       Pintu lift kembali terbuka, mereka sudah sampai. Presdir melenggang pergi dengan angkuhnya setelah mengatakan kalimat yang membuat nayeon masih terpaku diam.

Bbrruukk

      Semua file yang dibawa nayeon berserakan di lantai. Seseorang menyenggol bahunya ingat hanya bahunya tapi nayeon oleng dan menjatuhkan semua kertas-kertas berharga itu. Nayeon tersadar.

" Maaf aku tidak sengaja " . Nayeon segera mengumpulkan kembali semua file itu kemudian mengangkat kepalanya untuk minta maaf (lagi) . Perempuan itu justru semakin membeku ketika melihat siapa yang kini berdiri di depannya. 

" oppa, apa yang kau lakukan disini? " .

" nayeon? Aku yang seharusnya bertanya untuk apa kau disini? "

" oppa aku butuh jawaban bukan pertanyaan " .

" ini.. " . Nayeon segera menarik laki-laki yang belum sempat melanjutkan kalimatnya itu menuju rooftop. Setelah sampai , dengan masih terengah nayeon kembali bertanya.

" oppa apa yang kau lakukan? Aku butuh Jawaban bukan pertanyaan ingat! "

" aku ? Ini perusahaan temanku oh ani sahabatku , sekarang aku yag bertanya apa yang kau lakukan disini? "

" aku bekerja disini "

" apa samchon yang menyuruh mu bekerja disini? Kau tahu perusahaan keluarga kita bekerja sama dengan perusahaan ini "

" benarkah? Aku tidak tahu , aku bekerja disini karena perusahaan ini memang perusahaan yang sangat berkualitas di bidangnya " .

" apa atasanmu tau kalau kau adalah Putri dari keluarga IM? "

" Kurasa tidak ".

" aku akan memberitahunya ".

" tidak oppa, biarkan seperti ini aku tidak ingin mereka tahu siapa aku " . Cegah nayeon.

" baiklah kalau begitu, oppa harus pergi " .

" kenapa sebentar sekali? "

" iya aku hanya memberikan desain yang kuinginkan , oh iya minggu depan  harabeoji menyuruh kita berkumpul " .

" arraseo " .

SEKALI LAGI APA INI?? 😭😭😭
MAAF UDAH MERACUNI MATA KALIAN DENGAN TULISAN YANG SO BAD GINI 😭😭😭

TAPI JANGAN LUPA VOMENT 😚😚😚😚😚😚

I will Never be HERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang