Karena tadi habis dihukum sama Pak Lay, gue sekarang pulangnya jadi kesorean. Dan sialnya dia nggak mau mengantar gue pulang. Ngutuk guru sendiri itu diperbolehkan nggak sih? Sebel gue tuh.
Saat ini gue sudah sampai di gang menuju kostan.
Begitu gue sampai, gue dibuat terkejut ketika melihat keberadaan empat sahabat gue yang lagi berdiri di depan Kost. Mereka terlihat lega dengan kedatangan gue, yah itu jelas kok dari raut wajahnya."Akhirnya yang ditunggu pulang juga! " Celetuk Nunuy saat gue menghampiri mereka semua.
"Ngapain lo pada di sini? "
"Santai, Mis! " Sahut Chen sambil nepuk-nepuk pundak gue. Dikira gue peliharaan apa ya main ditepuk-tepuk aja?
"Santai? Gimana gue bisa santai, orang sahabat-sahabat gue aja geblek banget kelakuan nya! "
"Geblek apa nya? " Tanya Intan merespon ucapan gue tadi.
Gue merotasikan bola mata malas ke arah lain sembari bersilang tangan di depan dada. "Ya lo semua! Udah tahu temennya dihukum! Bukannya nungguin malah ninggalin! "
"Ya elahh.., lo marah ceritanya? "
"Menurut lo aja, Nuy? " Jawab gue dengan nada kesal. Ya memang gue kesal sama kelakuan mereka. Nggak setia kawan banget tiba-tiba.
"Udah sih, udah! Panas nih di luar, lo gak kasihan sama kulit putih gue apa, Mis? Nanti kena paparan sinar UV, terus jadi hitam kayak donat Negro gimana? Mau tanggung jawab maneh? " Racau Baekhyun yang seperti biasanya. Rempong, lebay, alay, gadis sekali kelakuannya.
"Najis lo baek! " Umpat Chen. Dia yang semula berdiri di samping Baekhyun kini beralih berdiri di samping Nunuy.
"Idihh., gue serius!! Panas ini woyyy! "
Kalau dipikir-pikir, Baekhyun ada benarnya. Sekarang sudah mulai musim kemarau, jadi di daerah gue panas banget cuacanya. Sepanas melihat mantan berulah di sosmed. Ya nggak juga sih.
"Mana kunci kostan lo? " Tanya Chen yang tidak tahu kapan mulai merogoh saku seragam gue.
EH ANJIRRR!!! SAKU SERAGAM KAN LETAKNYA DI......., gue dengan reflek memukul kepala Chen. Habisnya dia nggak sopan! Tanpa permisi main merogoh saja. Nggak tahu yang dirogoh tempat apa? Ya tempat menyimpan uang saku lah!
"Ini sakit loh, Mis! " Chen memegangi kepalanya lalu bergeser untuk menciptakan jarak aman dari gue.
"Biarin! Dah, ayo masuk! "
Gue mengambil langkah terlebih dahulu dan membuka pintu. Kenyataan memang selalu menyakitkan bagi sahabat-sahabat gue saat mereka masuk ke dalam kamar kostan yang sudah gue huni selama dua tahun terakhir ini.
"Mis! "
"Apa, Baek? "
"Iyuhhhhhhh!!! Jijik banget gue liat kostan lo masa?! Udah baju kececer di mana-mana, lantai banyak debu, nggak ada AC, dindingnya retak-retak lagi! Cewek bukan sih lo? "
"Lebay banget lo, Baek! Biasa aja kali. " Tangkis gue penuh decihan, dan tentunya tanpa rasa malu sedikit pun. Padahal yang Baekhyun bilang itu 100% benar.
"Tapi Baek bener loh, Mis. Ini kostan lo kok mirip sarang tikus sih? " Sahut Intan membenarkan ucapan Baekhyun. Kompak ya mereka, jodoh tuh kayaknya?
"Lo ngatain gue? "
"Eh? Enggak! "
"Gak usah bikin gue bad mood elah! "
"Tumben lo bad mood? " Tanya Nunuy sambil duduk di kursi kecil milik gue, iyalah masa milik tetangga?
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET CHAOS | Lay (masa revisi)
Fanfiction(!) BEBERAPA PART DI-UNPUB UNTUK REVISI!!! (!) JUDUL SEBELUMNYA "MY SWEET TEACHER" - "Kekacauan termanis dalam hidup adalah saat seseorang sedang jatuh cinta. "