TIGA

761 13 1
                                    


Waktu pun berjalan dengan cepat. Tepat pukul 3p.m mereka pun keluar dari kampus dan bertemu di kantin kampusnya, mereka semua berkumpul di kantin. Tetapi sesuatu terjadi.

sofia pun pingsan dan tak sadarkan diri. Setelah memakan waktu yang cukup lama. Ia terbangun saat pukul 7a.m.

 " pe-th-raa" suara sofia yang sangat kecil, sofia melihat semua orang yang di sekililingnya menjadi khawtir.

 "kamu udah sadar sofia" jawab pethra dengan sedikit cemas. 

"kok aku ada di rumah? Bukan kah kita akan pergi ketempat wisata itu nanti?" balas sofia dengan keadaan yang masih tergeletak di Kasur kamarnya. 

"kita enggak jadi pergi, mungkin besok atau lusa kita baru pergi" jawab pethra sambil memperlihatkan kembali senyum khasnya itu, sofia pun membalas senyuman itu dengan sangat sangat terlihat jelas ada rasa di balik semua ini


"grace mana?" tanya sofia dengan penuh tanya, kemudian memandang kenanan dan kekiri.


"ohh, sofia lagi sama yoon tuh di belakang. Mereka lagi bikini makan malam buat kita" balas pethra. Tanpa sengaja pethra mencium kening sofia dan mengelus kepalanya "kamu jaga kesehatan ya sof" ujar pria tampan itu kepada sofia. 

Perlakuannya membuat sofia sangat salah tingkah dan pipi nya merubah menjadi mermah merona dan matanya pun menjadi berbinar-binar. Aku hanya bisa terdiam sejenak, sampai grace memanggil ku, pethra, dan lim untuk segera makan malam di ruang makan.

Mereka semua pun makan di ruang makan tanpa mengeluarkan suara sama sekali. Tepat pukul 8 malam, semua makan pun telah habis, pethra dan sahabat sahabatnya berpamitan dan segera kembali kerumahnya masing-masing.

"jaga dirimu baik baik ya, jangan membuat semua orang khawatir disini" ucap pethra sambil memegang pundakku, aku hanya bisa mengangguk bahagia.

***

   Hari demi hari telah dilewati bersama sama. Tak kerasa mereka bersahabat sudah 6bulan lamanya. Tapi,ada hal buruk yang terjadi, sayangnya lim sahabat pethra mengalami kecelakaan yangcukup hebat hingga membuatnya meninggal ditempat. Tak sengaja sofia dan graceberada di tempat kejadian itu, tetapi mereka tidak mengetahui bahwa yangkecelakaan itu adalah sahabatnya pethra. Sofia dan grace pun bingung, kenapa jalan disana banyak orang yang mengerumuninya,

 "ada apa ya?" ucap ku penuh dengan pertanyaan "ayo kita kesana grace" ajak kukepada grace, sahabatnya itu pun mengangguk dengan cepat kemudian merekalangsung menghampiri kerumunan banyak orang itu. 

 Setelah sampai di sana,sofia dan grace belum bisa melihat sebenernya orang yang kecelakaan tersebut,sampai akhirnya mobil ambulance pun datang mengahmpiri korban tersebut. Tanpasengaja sofia mengenali jaket yang korban itu pakai.

"Jaket yang pria itupakai, kenapa mirip sekali dengan lim sahabatnya pethra?" seru sofia dengan penuh penasaran dengan rasa yang ingin tahunya.

Tiba-tiba saja ada seseorang pria yang datang menhampiri korban tersebut. Ya, itu adalah pethra. Pethra berlari dengan cepat, sofia dan grace pun terkejut melihatnya.

"pethra?!" seru ku dan grace berbarengan dan kami langsung meghampirinya.

"lim, lim, bangun lim!! Bangun!! Apa yang terjadi sama lo? Lo jangan tinggalin kita semua secepat ini lim, masih banyak hal yang belum di lakukan dalam persahabatan kita, hari ini adalah hari jadi lo dengan pacar lo yang ke 1 tahun,masa lo yakin buat ninggalin dia secepat ini?" pethra menangis karena sahabat nya tidak mendengarnya dan tidak bergerak sedikitpun. Yang ada hanyalah darah yang masih segar keluar dari hidung dan mulutnya.

Aku dan grace mendekati mereka, dan aku pun terikut terbawa suasana yang sangat membuatku merasa terpukul. Aku pun juga menangis, karna aku tahu bahwa sahabat pethra meninggal dalam kecelakaan tersebut. Aku pun memcoba menenangkan pethra tapi pethra mengabaikan ku. Lim pun di bawa ke dalam ambulance, aku, grace dan pethra pun ikut ke dalamnya.


Pethra pun terdiam dalam suasana yang membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa, kemudia seseorang keluar dari arah lift tersebut.

" Om tante" sahut pethra dengan gemetar.

"Apa yang terjadi dengan lim pethra? Kenapa jadi seperti ini?" tanya mama lim sambil menangis dengan sejadi-jadinya. Aku dan grace hanya bisa terdiam melihat mereka.

"kejadian begitu sangat cepat tante" jawab pethra dengan raut wajah yang sangat kehilangan. Pethra pun hanya bisa terdiam di tempat duduknya.

Hujan pun turun membasahi setiap jalan, darah lim pun semakin memudar karena hujan turun dengan derasnya.

"apa yang terjadi pada lim pethra?" pertanyaan yang terlontar dari mulut kecilnya itu. Dia adalah fanny kim liu pacar lim yang seharusnya menjadi tunangannya malam ini.

Pethra hanya bisa terdiam melihat fanny menangis dengan sejadi jadinya sambil memegang jaket milik lim yang tadi di pakainya. Fanny pun memeluk jaket lim dengan kencangnya, kemudian fanny merasa ada sesuatu yang menganjal di jaketnya tersebut. Fanny pun mengambil sebuah kotak kecil yang sudah di hias oleh pacarnya, lim. Dia membuka kotak tersebut, sangat terkejutnya fanny ketika melihat isi kotak kecil yang indah itu, fanny pun membaca surat kecil itu, tanpa sadar fanny pun pinsan tak sadarkan diri.

"hai sayangku fanny, pasti kamu akan merasa sangat bahagia karna kamu membaca surat kecil ini. Kamu harus tahu, bahwa aku sangat-sangat bahagia Karena bisa memiliki mu, aku sangat mencintai kamu. Di hari jadi kita yang ke 1 tahun ini, aku mau bisa selalu bersama-sama dengan kamu. Maaf ya, karena seharian ini aku membuatmu jadi bete. Itu aku hanya bercanda kok. i love you sayang"

isi surat kecil itu,yang membuat fanny sangat terpukul yang akhirnya pinsan begitu saja dengan memegang kotak kecil itu yang juga berisi cincin berlian.


Tuhan pasti akan selalu memberikan yang terbaik kok kepada semua umatnya. Kepergian lim mengajarkan sesuatu kepada ku dan yang lain, begitupun kepada pethra. Bahwa cinta yang sejati itu tidak akan pergi begitu saja walapun kita tidak berada lagi di dunia yang sama. Cintanya itu akan abadi selamanya, selamanya....

Stay With Me SofiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang